Nolda Pocha: Serunya Makan Gurita Pedas dan Soju 0% Alkohol di Warung Tenda ala Drakor

Spot Kuliner Korea

Nolda Pocha: Serunya Makan Gurita Pedas dan Soju 0% Alkohol di Warung Tenda ala Drakor

Resto dan Kafe - detikFood
Jumat, 09 Sep 2022 17:00 WIB
Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di Bintaro
img-alt

Andi Annisa Dwi R

4
“Serunya sensasi makan di warung tenda kaki lima layaknya di Korea Selatan. Ada menu gurita hingga ceker ayam tanpa tulang yang jadi andalan.” - adr
BAGIKAN
Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Jakarta -

Belakangan viral di media sosial tempat makan menu Korea bersuasana tenda kaki lima. Bukan sembarang tenda, melainkan pojangmacha yang memang populer di Korea Selatan. Begini suasana dan menu yang ditawarkan.

Kuliner khas Korea Selatan yang didominasi cita rasa gurih pedas membuatnya cocok di lidah masyarakat Indonesia. Segala hal baru mengenai kuliner Korea pun selalu jadi incaran foodies.

Terbaru, di kawasan Bintaro, ada Nolda Pocha yang ramai dibicarakan. Hal ini karena konsep tempat makannya unik dengan mengusung suasana tenda makan kaki lima, mirip seperti yang ada di adegan drama Korea (drakor).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nolda Pocha sengaja mengusung konsep yang dikenal sebagai pojangmacha di Korea Selatan ini. Pemiliknya ingin menghadirkan suasana seru ketika nongkrong pulang kerja sambil mencicipi makanan enak plus minum 'soju'.

Nama Tempat MakanNolda Pocha
AlamatGedung Putih, Bintaro Sektor 9
Instagram
noldapocha
Jam Operasional15.00-22.00
Estimasi HargaRp 30.000-Rp 120.000 per menu
Tipe KulinerMasakan khas Korea Selatan
Fasilitas
  • Area makan mungil, tapi nyaman dengan pendingin udara
  • Fasilitas parkir di sekitar gedung.

Nolda Pocha buka sebulan lalu

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroNolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di Bintaro yang tengah viral. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Kepada detikfood (8/9), salah satu pemilik Nolda Pocha yaitu Anna Heryynah menjelaskan bisnis kuliner yang dirintis bersama 3 temannya ini. Anna mengatakan Nolda Pocha baru 'soft opening' pada 1 Agustus 2022 dan 'grand opening' 26 Agustus 2022.

ADVERTISEMENT

Nama Nolda Pocha sendiri berarti "tongkrongan" dalam bahasa Indonesia. "Kalau di Korea itu, malam-malam kan ada tuh tenda-tenda kaki lima. Nah itu namanya pojangmacha. Kita ambil konsep itu, pengin rasain pengalamannya apa sih rasanya di sana nongkrong habis kerja. Bisa ngobrol sambil minum," kata Anna.

Ia menghadirkan tenda sungguhan, tapi dibuat lebih nyaman dengan penerangan dan pendingin udara. Tenda ini terdiri dari 9 meja dan bisa menampung sekitar 30 pengunjung dalam sekali waktu makan.

Berbagai unggahan di media sosial mengenai Nolda Pocha membuat tempat makan ini viral hingga menuai antrean pajang. Biasanya waktu tunggu bisa mencapai 1 sampai 1,5 jam.

Menu kaki lima ala pojangmacha

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroSuasana bersantap di dalam tenda layaknya pojangmacha sungguhan di Korea Selatan. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Rangkaian menu di Nolda Pocha tentu saja khas pojangmacha. Harganya mulai dari Rp 30.000 per porsi.

Dari kategori menu pembuka, ada kimchi mandu dan tteokbokki yang jadi favorit. Lalu dari menu utama, pengunjung bisa coba nasi goreng kimchi, ayam goreng Korea, tumis gurita pedas, dan ceker ayam bumbu Korea.

Ada juga rapokki, gabungan tteokbokki dan ramyeon yang banyak disukai. Kalau mau yang berkuah, tersedia ramyeon dengan topping kerang hijau. Menu utama di sini dibanderol paling mahal Rp 120.000.

Sensasi masak sendiri di dalam warung tenda

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroDi Nolda Pocha, pengunjung harus memasak sendiri menu pilihannya. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Mampir ke Nolda Pocha, detikfood merasakan sendiri sensasi masak dan makan dalam warung tenda ini. Meski mungil, area makannya begitu nyaman, apalagi dilengkapi pendingin udara yang maksimal.

Anna mengungkap, tamu memang dipersilakan memasak sendiri masakannya untuk menguatkan kesan pojangmacha sesungguhnya. "Awalnya mau ciptain masaknya di depan, kayak teppanyaki. Cuma kan kalau Korea lebih terkenal dengan pengalaman masak sendiri. Jadi yaudah dalam satu meja, disiapin kompor," jelas wanita ramah ini.

detikfood memesan 3 menu andalan Nolda Pocha. Ketiganya adalah Nakji-bokkeum alias tumis gurita pedas (Rp 62.000), Dakbal alias ceker ayam bumbu Korea (Rp 59.000), dan Clams Ramyeon (Rp 45.000).

Semua menu disajikan dalam kondisi belum matang. Pegawai lantas menjelaskan pada pengunjung soal cara masak yang ideal.

Pada Nakji-bokkeum dan Dakbal, diawali dengan menaruh minyak bawang putih di atas pan datar. Kemudian masukkan irisan cabe hijau, cabe merah, bawang bombai, dan daun bawang. Tumis sampai wangi.

Setelah itu, baru masukkan gurita atau ceker ayamnya. Masak hingga empuk. Masukkan saus racikan Nolda Pocha dan topping kol. Masak lagi sampai bumbu menyerap dan kol agak layu. Makanan inipun siap disantap.

Sedangkan pada Clams Ramyeon, panci mie instan ini tinggal ditaruh di atas kompor. Rebus mie sampai matang bersama telur yang sudah disediakan.

Kenikmatan menu Nolda Pocha bisa dilihat di halaman selanjutnya.

Nikmatnya tumis gurita dan ceker ayam Korea

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroNakji-bokkeum, tumis gurita pedas dengan bumbu khas Korea. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Kami memesan Nakji-bokkeum porsi single yang beratnya 35 gram. Potongan baby gurita ini memiliki tekstur empuk dan kenyal yang puaskan selera. Dibanding cumi, tekstur baby gurita terasa lebih padat menurut kami.

Nakji-bokkeum idealnya tidak dimasak terlalu lama agar tidak alot. detikfood cukup memasaknya sekitar 5 menit untuk mendapat kekenyalan yang sempurna.

Balutan saus gochujang dan bumbu rahasia dari Nolda memberi sentuhan pedas, namun tak terlalu kuat. Rasa gurihnya justru mendominasi sehingga Nakji-bokkeum pas dinikmati bersama nasi putih.

Kami juga menambahkan keju mozzarella (Rp 7.500) pada hidangan ini sehingga gurihnya lebih kuat. Mulurnya keju mozzarella ketika dipanaskan juga membuat Nakji-bokkeum terlihat lebih istimewa.

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroSeporsi dakbal siap diolah di Nolda Pocha. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Pada dakbal, saus yang digunakan mirip dengan Nakji-bokkeum. Olahan ceker ayam tanpa tulang ini amat populer di Korea Selatan.

Teksturnya kenyal dan padat karena berupa kulit serta tulang rawan. Penggemar ceker ayam pasti suka dengan menu ini, apalagi jika disantap hangat-hangat.

Clams Ramyeon untuk hangatkan perut

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroClams Ramyeon dengan topping kerang hijau. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Clams Ramyeon adalah sajian ramyeon (mi instan) Korea Selatan dengan topping kerang hijau. Bumbunya memakai 'bawaan' dari mi instan, namun ditambahkan lagi oleh Nolda Pocha.

Penambahan bumbu ini membuat tekstur kuah ramyeon lebih kental. Rasa gurih dan pedasnya juga lebih kuat dibanding ramyeon instan pada umumnya.

Untuk topping, Clams Ramyeon dilengkapi telur mata sapi rebus dan beberapa keping kerang hijau berdaging tebal. Memasak hidangan ini tak perlu lama-lama agar kekenyalan mie-nya maksimal.

Soju 'halal' 0% alkohol yang jadi incaran

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroSoju 0% alkohol menjadi daya tarik tersendiri dari Nolda Pocha. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Selain pengalaman makan di warung tenda kaki lima dengan menu seafood khas Korea Selatan, Anna mengakui soju 0% alkohol menjadi daya tarik tersendiri dari Nolda Pocha. Banyak pengunjung penasaran dengan minuman ini.

Bentuk kemasan, aroma, dan rasanya mirip soju sungguhan, tapi produk soju lokal Bandung ini sama sekali tidak mengandung alkohol. Jenisnya lebih seperti air soda dengan berbagai pilihan rasa buah sehingga bisa dinikmati anak-anak hingga orang tua.

detikfood mencicipi rasa 'mango peach'. Nolda Pocha menyediakan gelas kecil berisi potongan es batu di dalamnya. Pada tegukan pertama, kami mencecap sensasi dingin yang menyengat layaknya minum soda.

Rasa buah mangga dan peach-nya terasa dominan manis, tapi uniknya, after-taste minuman ini pahit layaknya soju sungguhan. Minuman ini paling enak dinikmati pelan-pelan sambil memasak menu hingga bercengkrama.

Habiskan 15 kg baby gurita per hari

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroDalam sehari Nolda Pocha bisa habiskan 10-15 kg baby gurita. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Membicarakan penjualannya, Anna mengatakan Nakji-bokkeum alias tumis gurita pedas masih jadi yang utama. Dalam sehari pihaknya bisa mengolah 10-15 kg baby gurita segar. Setiap hari gurita ini didatangkan dalam kondisi fresh sehingga terjamin kualitasnya.

"Nomor dua (penjualan) itu Clams Ramyeon, nomor 3 Dakbal," kata Anna. Ia mengaku meski viral dan laris manis, dirinya dan tim sebisa mungkin tetap menjaga kualitas makanan.

"Kita nggak main buka tempat makan aja, yang penting happening. Kita jaga kualitas makanan kita. Kita kontrol makanan, dari resep juga. Kita akan kembangkan menu baru. Dalam beberapa bulan, kita lihat," tutupnya.

Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com




(adr/odi)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Hide Ads