Saat pandemi Covid-19, tempat makan outdoor banyak dicari. Di Depok kamu bisa menyambangi Joglo Nusantara yang berada di pinggir situ Pengasinan, Sawangan. Suasananya asri banget!
Bosan makan di restoran, kafe, atau mall? Sesekali coba 'kembali ke alam' dengan menikmati ragam sajian tradisional di alam terbuka. Konsep seperti ini bisa kamu temukan di Joglo Nusantara. Lokasinya di dalam area Situ Pengasinan, Sawangan.
Bangunan rumah joglo di tengah-tengah area terbuka hijau ini sebenarnya adalah tempat kumpul beragam komunitas di Depok. Lebih dari 100 komunitas ini tergabung dalam Yayasan Forum Komunitas Hijau (FKH) Nusantara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok di baliknya adalah Heri Syaefudin. Pria kelahiran Magelang ini aktif mengelola beragam komunitas di Depok, terutama yang terkait lingkungan. Wujud kecintaannya pada lingkungan situ di Depok berawal dari tahun 2004.
Heri dan upaya konservasi Situ Pengasinan
![]() |
Di tahun tersebut ia membeli tanah seluas 3.000 meter persegi di kawasan Situ Pengasinan yang hampir lenyap. Saat itu situ diubah menjadi empang dan sawah, bahwan nyaris dibuat menjadi perumahan.
Heri berusaha mempertahankannya dengan mengembalikan fungsi situ. Ruang terbuka hijau tetap ada dalam jarak 50 meter dari situ.
Joglo Nusantara yang didirikan tahun 2006 kemudian menjadi 'highlight' dari kawasan milik Heri. Saat ini luas tanahnya sudah bertambah jadi 7.000 meter persegi, dengan tambahan warung makan tradisional yang ikut didirikan.
Warung Kangen Desa dibuat saat pandemi Covid-19
![]() |
Warung makan inilah yang kemudian jadi viral karena menawarkan suasana 'hutan' di samping situ yang asyik buat bersantai. Nama asli warung ini adalah Warung Kangen Desa, namun orang-orang lebih mengenalnya sebagai Joglo Nusantara karena bangunan ini sudah lebih dulu hadir.
"Baru buka Januari 2021. Alasan buka warung ini melihat banyak orang nganggur-nganggur, terus kita punya kayu-kayu, terus kita berdiriin (warung makan). Terus kita kasih alternatif kan orang-orang nggak bisa kumpul-kumpul di tempat tertutup, harus outdoor, nah temen-temen banyak yang datang (dan memberi ide), bikin (warung) dong," kata Heri pada detikfood (22/6).
Bangunan Warung Kangen Desa berkonsep rumah blandongan khas Betawi. Heri menghias interiornya dengan furnitur serba jadul, termasuk kursi-kursi kayu kuno yang ia beli dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menu tradisional untuk perkenalkan budaya pangan nusantara
Lewat Warung Kangen Desa, Heri ingin banyak orang lebih mengenal kembali budaya pangan nusantara. Karenanya ia menyajikan menu dari berbagai sumber karbohidrat selain nasi.
Ada mie lethek, nasi jagung, sampai tiwul di sini. Semuanya dibanderol dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 20 ribu.
Heri berujar, "Budaya kan tidak hanya kesenian, tapi ada gastronomi sampai pangan. Jadi kita punya sumber karbohidrat yang sangat beragam. Kaitannya juga dengan ketahanan lingkungan dan ketahanan pangan."
"Makanya di sini ada menu mi lethek dan nasi jagung (Sabtu Minggu) pakai urap. Hari biasa ada nasi liwet, mi Jowo, supaya kita mendiskusikan lagi potensi-potensi kekayaan pangan kita. Ke depannya akan ada menu baru," lanjut Heri.
Rasa ndeso mi lethek dan nasi liwet
![]() |
Mi Lethek (Rp 20 ribu) tersaji hangat-hangat setelah kami memesannya. Semua menu memang akan baru dibuat setelah ada pesanan.
Mi lethek merupakan kuliner khas Bantul, Yogyakarta. Mi ini dibuat dari bahan dasar tepung tapioka dan singkong. Proses produksinya masih dengan cara tradisional.
Di Warung Kangen Desa, mi lethek dibuat mirip mi goreng sayur. Isiannya ada telur orak-arik, wortel, dan sawi hijau. Mi lethek juga diberi taburan bawang merah goreng.
Tekstur mi lethek yang kenyal dan lembut berpadu enak dengan bumbu gurih manisnya. Terasa jejak bawang putih yang kuat. Mi ini bisa dipesan tingkat kepedasannya.
![]() |
Lalu ada Nasi Liwet Ayam (Rp 30 ribu) yang layak dicoba. Olahan nasi gurih khas Sunda ini diisi potongan teri Medan dan petai. Pendampingnya ayam goreng, oncom goreng tepung, tahu tempe, lalapan, dan sambal terasi.
Kami menyukai nasi liwetnya yang pulen dan harum. Sangat enak disandingkan dengan ayam goreng kuning yang gurihnya sampai ke daging. Apalagi disertai oncom goreng dan cocolan sambal terasi yang pedasnya cukup nendang.
Gorengan kampung hingga kopi nikmat
Bakwan dan tahu isi (Rp 3 ribu per buah) di sini juga menarik selera. Disajikan di piring kaleng dengan cabai rawit hijau.
Bakwannya versi tipis dan garing. Dibuat dari ragam sayuran yang dibalut tepung bumbu gurih. Krenyes renyahnya bikin nagih! Begitu juga dengan tahu isi sayurannya yang nikmat.
Kalau mau santai menikmati asrinya tanaman hijau dan situ Pengasinan, kamu juga bisa pesan pisang goreng (Rp 20 ribu per porsi) dan kopi tubruk mix (Rp 20 ribu) di sini.
![]() |
Pisangnya merupakan pisang uli yang lembut manis dan bisa dimakan dengan cocolan sambal rawit merah. Lalu untuk kopi tubruk mix-nya terasa mirip kopi Liong. Dibuat dari campuran biji kopi arabika dan robusta.
Di akhir perbincangan dengan kami, Heri berharap Joglo Nusantara dan Warung Kangen Desa ini bisa menginspirasi orang-orang agar berusaha mempertahankan ruang terbuka hijau yang masih ada.
"Orang-orang kota harusnya advokasi juga, jadi jangan diem aja ngelihat semua (pohon) ditebangin," ungkapnya. Ia juga berharap orang Indonesia, terutama generasi muda, semakin mengenal kekayaan pangan yang dimiliki Indonesia.
Joglo Nusantara/Warung Kangen Desa
Jl. Kyai Si'an Nomor 11 RT 02/RW 01
(Di dalam area Situ Pengasinan, Sawangan)
Depok
Jam buka Selasa - Jumat: 10.00-17.00
Sabtu dan Minggu: 07.00-17.00
Senin tutup
Telepon: 081297683140
Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com
Simak Video "Pecak Ikan Nila hingga Semur Jengkol ala Ayah Rojak Ayu Ting Ting"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)
dβfoodspot Review
Ulasan lengkap rekomendasitempat makan untukmu