Tak jarang penggemarnya menyantap mi instan dengan ditambahkan nasi agar kenyang dan kerupuk sebagai side dish. Di warung-warung juga kini menjual menu mi instan dengan aneka topping seperti kornet, keju, hingga sosis.
Padahal, tidak semua makanan dapat disantap bareng mi instan. Kombinasi mi instan dan makanan tertentu bisa membahayakan tubuh dengan meningkatkan risiko hipertensi atau darah tinggi hingga penyakit jantung. Lantas, makanan apa saja yang tidak boleh dimakan bersama?
Kombinasi Mi Instan yang Harus Dihindari
Hindari konsumsi mi instan bersamaan dengan makanan tinggi karbohidrat, lemak, dan asin. Berikut penjelasannya:
1. Nasi
Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, mi instan mengandung karbohidrat dalam jumlah besar. Dalam 1 porsi ramen instan menyediakan sekitar 27 gram karbohidrat, dilansir Healthline.
Perlu dicatat, sebungkus ramen ada yang berisi 2 porsi. Sehingga orang yang menghabiskan sebungkus mi sekaligus berarti menyantap dua kali lipat jumlah karbohidratnya.
Belum lagi jika mi instan dimakan bersama sepiring nasi. Alhasil, asupan karbohidrat yang disantap lebih banyak sebab nasi sama-sama berkarbohidrat tinggi. Kelebihan karbohidrat dapat memicu risiko obesitas, gangguan pencernaan, hingga diabetes.
Selain nasi, hindari menyantap mi instan dengan makanan tinggi karbohidrat lainnya.
2. Makanan Asin
Mi instan tinggi sodium atau natrium. Jenis mineral tersebut paling banyak ditemukan dalam garam. Satu porsi ramen instan mengandung kisaran 861 miligram sodium. Jika memakan sebungkus ramen maka jumlahnya berlipat ganda.
Apabila mi instan disantap bersama makanan asin tinggi natrium lainnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah yang terus melebihi batas normal berisiko mengalami hipertensi alias penyakit darah tinggi.
Oleh karena itu, hindari menyantap mi instan bersamaan makanan tinggi natrium yang identik sangat asin seperti chiki, berbagai hidangan olahan (ultra processed food/UPF), serta makanan cepat saji (fast food).
3. Makanan Berlemak
Kandungan lemak dalam mi instan juga tinggi. Seporsi ramen instan menyediakan 7 gram total lemak dan 3 gram lemak jenuh. Beda hal jika mengkonsumsi sebungkus mi sekaligus yang berarti dua kali lipat jumlah lemak yang terkandungnya.
Mengutip Mayo Clinic, lemak jenuh mampu meningkatkan kadar kolesterol 'jahat' (low-density lipoprotein/LDL) dan kolesterol 'baik' (high-density lipoprotein/HDL). Tingginya LDL dalam aliran darah bisa memicu risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Kombinasi Mi Instan yang Bisa Dipilih
Jika ingin menyantap mi instan, pertimbangkan untuk menambahkan sayuran dan protein untuk membuat hidangan yang lebih menyehatkan.
Sayuran segar bantu menambah nutrisi pada hidangan mi instan yang dimakan. Sayuran yang dapat dicampurkan seperti sawi hijau atau pakcoy, sawi putih, wortel, brokoli, jamur, hingga daun bawang.
Karena mi instan rendah protein, bahan makanan seperti telur, ayam, ikan, atau tahu yang dicampurkan dapat menjadi sumber protein yang membuat kenyang lebih lama.
Simak Video "Isian Unik Nasi Bakar di Jakarta Utara"
(azn/row)