Beberapa orang memilih makan makanan yang sama setiap hari. Apakah hal ini bagus untuk kesehatan, termasuk jika makanan yang dipilih bernutrisi? Ini kata ahli.
Tak sedikit orang yang malas berpikir hendak makan apa setiap harinya sehingga mereka melahap makanan yang sama dari hari ke hari. Terlebih jika makanan itu enak, mudah disiapkan, dan bernutrisi.
Misalnya seseorang yang terbiasa sarapan yogurt, roti tawar, atau telur rebus. Lalu untuk makan malamnya kerap memilih menu serupa seperti tumisan sayur dan dada ayam panggang yang praktis.
Dari segi pilihan menu memang terlihat menyehatkan. Namun apakah tak masalah mengonsumsi makanan yang sama seperti itu setiap hari?
Waspada gangguan makan
Mengutip HuffPost (25/7/2024), ahli gizi di Seattle, Katherine Metzelaar mengatakan ada titik di mana seseorang perlu menaruh perhatian pada kebiasaan makan makanan yang sama setiap hari.
Sebab ada kemungkinan mereka mengalami gangguan asupan makanan menghindar/membatasi atau kerap disebut ARFID (avoidant/restrictive food intake disorder).
"Hal pertama yang terpikir oleh saya adalah kenapa seseorang melakukan itu?" kata ahli gizi di Austin, Emily Van Heck. Ia mengatakan akan bertanya pada orang yang makan makanan sama setiap hari. "Karena mereka mungkin terlalu terpaku pada sesuatu," katanya.
Bahkan jika seseorang memiliki neurodivergen dan perlu mengonsumsi makanan yang sama sepanjang waktu, Metzelaar tetap menganjurkan adanya variasi.
Ia mengatakan, makan makanan yang sama setiap hari dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan kesehatan usus yang buruk. Akibatnya seseorang dapat alami kembung dan sembelit.
Metzelaar menambahkan, "Manusia tidak mendapat manfaat dari mengonsumsi makanan yang sama persis setiap hari. Tubuh manusia benar-benar mendapatkan manfaat dari mengonsumsi berbagai jenis makanan sepanjang hari, sepanjang minggu, dan dari waktu ke waktu."
Makanan bervariasi disebut yang terbaik oleh ahli kesehatan. Baca halaman selanjutnya.
(adr/odi)