Ngopi Yuk!

Pro dan Kontra Kopi Instan, Jenis Kopi Populer Karena Praktis

Atiqa Rana - detikFood
Senin, 18 Mar 2024 07:30 WIB
Foto: Getty Images/AsherDB
Jakarta -

Kopi instan dalam bentuk sachet banyak digemari karena lebih praktis dan murah. Namun, meskipun populer ada beberapa pro dan kontra soal kopi ini.

Penikmat kopi mungkin merasa rumit jika perlu menyeduh dan meracik kopi sendiri. Terlebih, tidak banyak waktu dan keterbatasan peralatan untuk melakukan hal tersebut.

Karena alasan ini, akhirnya banyak orang lebih memilih untuk menikmati kopi instan. Kopi instan hanya perlu diseduh dengan air panas lalu dinikmati, tanpa repot-repot meraciknya dengan gula atau tambahan bahan lain.

Bentuknya yang praktis, mudah larut dan harganya lebih terjangkau ini membuat para penikmat kopi beralih ke kopi instan.

Namun, konsumsi kopi instan kerap menimbulkan perdebatan. Banyak pro dan kontra terkait jenis kopi ini yang mungkin akan membuatmu orang berpikir dua kali sebelum mengonsumsinya.

Merangkum espresso-works.com, berikut pro dan kontra kopi instan yang perlu kamu ketahui!

1. Apa itu kopi instan?

Begini tampilan dalam kopi instan yang sering jadi pilihan karena dianggap lebih praktis. Foto: Getty Images/AsherDB

Sebelum mengetahui pro dan kontranya, ketahui dulu jenis kopi satu ini. Kopi instan adalah kopi dalam bentuk bulir yang biasa dikemas dalam kemasan sachet.

Kopi instan bisa diseduh dalam beberapa menit saja. Hanya perlu menambah air panas, mengaduknya agar tidak ada gumpalan, dan bisa langsung dinikmati.

Sayangnya, kopi instan terbuat dari kopi yang diproses dengan metode direhidrasi. Pengolahan dengan suhu tinggi yang membuat bubuk kopi menjadi sangat halus, bahkan mudah larut dalam air.

Kopi instan pun mengandung kafein yang sebenarnya lebih sedikit dari bubuk kopi yang digiling segar. Dalam 226 gram kopi segar mengandung 145 mg kafein. Sedangkan dalam takaran yang sama, kopi instan hanya mengandung sekitar 63 mg kafein.

Profil rasa kopi instan sebenarnya bervariasi. Kopi instan mayoritas terbuat dari biji kopi robusta yang kandungan gula dan lemaknya lebih sedikit daripada biji kopi Arabika yang baru digiling.

Saat kopi diseduh, kamu mendapatkan hasil akhir kopi yang kurang beraroma dan cenderung rasa kopinya pahit, bukan asam. Namun, secara keseluruhan, rasanya cenderung manis. Sebab, kopi instan biasanya sudah dicampur dengan gula atau krimer.

2. Kelebihan minum kopi instan

Terdapat beberapa kelebihan mengonumsi kopi instan. Foto: Getty Images/AsherDB

Dari sisi positif, kopi instan ternyata tetap menjadi sumber antioksidan yang baik. Kopi sendiri sudah kaya akan polifenol. Dari semua makanan dan minuman lain yang dikonsumsi, kopi akan menyumbang 47% dari seluruh polifenol.

Artinya, kopi instan sekalipun tetap menawarkan polifenol yang berperan terhadap aktivitas antioksidan.

Meskipun jumlahnya lebih sedikit, kopi instan tetap mengandung kafein. Kafein dikaitkan dengan manfaat yang dapat membantu meningkatkan fungsi otak. Bahkan, berpotensi mencegah penyakit, seperti Alzheimer dan Parkinson.

Selain itu, konsumsi kopi instan juga disebut dapat meningkatkan metabolisme, sehingga membantu dalam membakar lemak.

Menurut penelitian yang disebut Espresso Work, minum kopi dalam jumlah sedang dapat merangsang bagian tertentu di tubuh yang memiliki banyak jaringan adiposa di dalamnya. Tubuh pun dapat memetabolisme makronutrien dengan lebih cepat.

Kontra kopi instan bisa dilihat pada halaman selanjutnya!



Simak Video "Sakit Hati Bikin Wanita di Pacitan Racuni Tetangga Pakai Kopi Sianida"

(aqr/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork