Pola makan malam girl's dinner belakangan jadi tren di TikTok. Pola makan ini menuai kontroversi karena membahayakan kesehatan. Ini penjelasannya.
Belum lama ini viral tentang pola makan Tiffany's plate yang diklaim dapat menurunkan berat badan. Setelah itu, ada lagi tren pola makan di TikTok yang disebut girl's dinner.
Tren girl's dinner berawal digagas oleh pengguna TikTok bernama Olivia Mahe. Dalam videonya ia memperlihatkan menu makan malam yang terdiri dari protein, sayuran, dan pati.
Pilihannya ada mulai dari buah, keju cheddar, daging asap, biskuit, dan buah zaitun. Olivia melabeli menu makan malamnya tersebut sebagai menu makanan minim usaha atau praktis.
1. Menjadi Kontroversi
Pola makan yang dinamai sebagai girl's dinner ini kemudian menjadi tren di TikTok. Bahkan tagar #girlsdinner telah ditonton lebih dari 534 juta kali. Banyak juga pengguna TikTok lainnya yang mengikuti tren ini.
Namun sayangnya, tren ini mulai berubah konsep mulai dari menu makan malam minim usaha menjadi minim nutrisi. Netizen yang mengikuti tren ini cenderung memilih menu rendah nutrisi.
Misalnya ada netizen yang memilih menu, seperti popcorn, minuman soda, biskuit, perman, hingga burger. Karenanya, sejak itulah tren ini ramai menuai kontroversi.
2. Pro dan Kontra Girl's Dinner
Ahli gizi Bari Stricoff mengatakan bahwa girl's inner ini menjadi populer karena mudah dilakukan dan sering kali pilihan menunya lebih terjangkau.
"Ini praktis, bagi orang yang sudah lelah bekerja akan teratasi dengan tren ini dibandingkan menyiapkan resep dan memasaknya di dapur," ujar Bari.
Lantas apakah tren girl's dinner ini menyehatkan? Menurut Bari, itu tergantung dengan menu yang dipilih. Jika menunya minim nutrisi tentu saja jadi tidak menyehatkan.
"Sangat mudah untuk membuat girl's dinner dengan menu seimbang. Kamu bisa pilih hummus, sayuran, acar, telur rebus, dan keju," kata Bari lebih lanjut.
Sementara itu, jika menu yang dipilih adalah yang rendah nutrisi, seperti keripik, burger, biskuit, soda, maka bisa meningkatkan risiko penyakit obesitas, kanker, dan depresi.
(raf/odi)