Ahli kesehatan mengingatkan orang-orang untuk mengurangi dan menghindari konsumsi tepung. Ternyata ini efek samping konsumsi tepung bagi tubuh.
Penggunaan tepung dibutuhkan hampir pada semua makanan, terutama makanan-makanan yang diandalkan sebagai sumber karbohidrat dalam satu penyajian hidangan.
Misalnya pasta, roti, mie, dan masih banyak jenis makanan lainnya. Ternyata banyak ahli yang justru mengkhawatirkan konsumsi tepung dengan beberapa efek negatif yang bisa terjadi pada tubuh.
Tepung terigu tidak disarankan untuk ditambah ke dalam menu diet sehat yang dikonsumsi setiap hari dan secara rutin. Beberapa penyakit kronis menjadi ancaman yang ditimbulkan dari konsumsi tepung dengan intensitas tinggi.
Berikut ini 5 efek samping konsumsi tepung menurut Chriskresser:
1. Obesitas
Salah satu negara yang tercatat memiliki kasus obesitas tertinggi adalah Amerika Serikat. Obesitas ditetapkan sebagai epidemi yang melanda 2/3 dari orang dewasa di Amerika Serikat.
Melalui catatan ahli kesehatan berdasarkan pola makan, orang Amerika Serikat merupakan konsumen aktif tepung terigu. Tepung terigu ini yang kemudian diklasifikasikan sebagai sumber berat badan berlebih atau bahkan obesitas.
Konsumsi tepung terigu dapat memicu penumpukan lemak dalam tubuh dan merusak oksidasi lemak. Konsumsi tepung terigu juga dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan bakteri pencernaan yang berdampak besar terhadap kenaikan berat badan.
2. Diabetes tipe 2
Menurut data International Diabetes Federation (IDF) di Indonesia sudah mengalami peningkatan pesat jumlah penderita diabetes dalam 10 tahun terakhir. Ada perkiraaan yang menyebutkan per 2045 sebanyak 28,57 juta orang Indonesia akan mengalami diabetes jika tidak memerhatikan asupan makanannya.
Karbohidrat pecahan seperti yang terdapat pada tepung terigu menjadi risiko terbesar yang menyebabkan resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan kondisi di mana tubuh tak lagi mampu memproduksi insulin dan membuat gula darah menumpuk.
Berdasarkan catatan aturan diet sehat di Amerika Serikat, tepung terigu kini mulai diatur penggunaannya untuk mengurangi risiko sindrom metabolisme dna diabetes tipe 2. Salah satu strategi lain yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalisir asupan biji-bijian pecahan dalam menu diet.
Efek samping konsumsi tepung lainnya ada di halaman berikutnya.
(dfl/adr)