Di balik kenikmatan matcha yang grassy, ada beberapa efek samping yang cukup serius jika dikonsumsi berlebihan. Mulai dari reaksi alergi hingga kanker esofagus.
Matcha tengah menjadi tren. Banyak kafe yang mengeluarkan menu matcha dengan racikan unik. Bahkan orang-orang pun berlomba-lomba membuat racikan matcha sendiri di rumah.
Menikmati matcha dengan rasa umami dan grassy ternyata memberikan sensasi tersendiri. Namun, perlu waspada, karena terlalu banyak mengonsumsi matcha bisa berisiko bagi kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Matcha mengandung kafein, katekin, dan tanin yang bisa bereaksi berlebihan pada tubuh, seperti yang dikutip dari Very Well Health (12/05/25).
Berikut ini 5 efek samping terlalu banyak mengonsumsi matcha:
1. Reaksi alergi
![]() |
Terlalu banyak minum matcha dapat menyebabkan beberapa reaksi alergi, seperti ruam, gatal-gatal, hingga kesulitan bernapas.
Meskipun matcha umumnya dianggap aman, tetapi berbahaya untuk penderita alergi terhadap teh hijau atau beberapa komponen matcha lainnya, seperti kafein dan tanin.
2. Kanker Esofagus
Banyak kasus di mana peminum matcha dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) karena overdosis. Disebutkan bahwa kandungan katekin matcha bisa menghambat penyerapan zat besi.
Kondisi ini bisa mengurangi asupan zat besi untuk tubuh. Fatalnya lagi, bisa menyebabkan kanker esofagus jika dikonsumsi dalam kondisi panas.
Kanker esofagus adalah kanker yang tumbuh di saluran tenggorokkan ke lambung. Gejalanya terasa ketika menelan makanan terasa sakit, terasa batuk, nyeri ulu hati, dan suara serak.
Efek samping mengonsumsi matcha ada di halaman berikutnya.
3. Tekanan Darah Tinggi
![]() |
Terlalu banyak mengonsumsi matcha dapat berisiko meningkatkan tekanan darah tinggi. Alasannya karena kandungan kafein pada matcha yang menyebabkan stimulasi saraf.
Karenanya minum matcha bisa jadi sangat berisiko bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung. Tak hanya itu, matcha juga dapat mengganggu kerja obat tekanan darah tinggi.
4. Gangguan Kesehatan Hati
Mengonsumsi matcha dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan masalah hati, seperti merusak fungsi enzim hati dan jalur detoksifikasi dalam tubuh.
Hal ini dapat terjadi pada seseorang yang sensitif terhadap kafein atau dengan kondisi medis tertentu. Beberapa gejalanya dapat dirasakan, antara lain nyeri perut, urine berwarna gelap, dan penyakit kuning pada mata dan kulit.
5. Kejang
![]() |
Kandungan kafein pada matcha disebut lebih tinggi daripada teh. Secangkir matcha (237 mililiter) mengandung sekitar 30-50 miligram kafein, sementara secangkir teh mengandung 20-30 miligram kafein.
Mengasup kafein dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan kejang dan memicu stimulasi sistem saraf pusat secara berlebihan.
Kondisi tersebut mungkin dialami bagi yang sangat sensitif terhadap kafein atau memiliki gangguan neurologi bawaan, seperti epilepsi.