Kebiasaan makan buruk bisa berdampak pada kesehatan. Agar kesehatan terjaga, coba siasati kebiasaan makan buruk dengan cara ini.
Seringkali seseorang lebih mementingkan selera mereka sehingga mengabaikan pentingnya kebiasaan makan yang sehat. Padahal pola makan dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Jika terbiasa konsumsi makanan yang tak sehat, besar risiko tubuh terkena penyakit berbahaya.
Karenanya perubahan pola makan menjadi lebih sehat dan teratur penting untuk dilakukan. Mengubah kebiasaan makan ini bukanlah hal yang sulit. Ada beberapa pilihan makan enak yang lebih menyehatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merangkum healtshots.com (11/01), berikut 5 siasat mengganti kebiasaan makan buruk:
1. Ganti Minuman Manis dengan Air Putih
![]() |
Jus kemasan, minuman isotonik untuk olahraga hingga minuman bersoda mengandung gula yang dapat menambah berat badan. Minuman manis seperti ini juga berdampak pada penyakit lain seperti obesitas, kerusakan gigi, hingga jantung.
Pilihan minuman terbaik adalah air putih. Dengan minum air putih yang cukup, penyakit lain seperti dehidrasi juga bisa terhindar. Untuk menambahkan rasa, air putih yang bebas kalori ini bisa ditambah pemanis alami seperti potongan buah segar seperti kiwi, mentimun, raspberry, atau ditambah dengan kayu manis.
2. Ganti Camilan Olahan Jadi Makanan Utuh
![]() |
Seringkali seseorang lebih memilih ngemil makanan asin atau manis dibandingkan makan makanan berat. Padahal camilan seperti inilah yang sebenarnya bisa mengganggu kesehatan.
Camilan ringan seperti keripik atau kue memang bisa memuaskan hasrat. Tetapi mereka tinggi akan nitrat, gula tambahan, pengawet, hingga lemak tidak sehat lainnya.
Daripada konsumsi camilan tidak sehat itu, lebih baik untuk konsumsi makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan yang memang memiliki nutrisi dan gula alami. Beberapa camilan sehat itu juga bisa memberikan rasa kenyang lebih lama.
3. Ganti Daging Merah dengan Protein Nabati
![]() |
Daging merah memang mengandung protein tinggi. Sayangnya konsumsi daging merah bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti kanker, jantung, atau penyakit kronis lainnya.
Untuk memberikan asupan protein ke dalam tubuh, alternatifnya mengganti daging merah ke protein nabati seperti kacang-kacangan, lentil, hingga tahu.
Kandungan protein pada makanan nabati tak kalah tinggi. Seperti kacang-kacangan yang 100 gramnya mengandung 21 g protein. Pada 100 gram tempe juga terdapat 19 g protein. Sementara 100 gram tahu juga tersedia 8 gram protein.
Protein nabati itu juga bisa diolah menjadi masakan yang enak. Bahkan protein nabati seperti tahu dan tempe bisa diolah menjadi daging burger.
4. Ganti Cara Memasak
Selain bahan makanan, metode masak juga penting diperhatikan. Hindari memasak makanan dengan cara digoreng menggunakan minyak yang banyak. Metode menggoreng makanan ini bisa menambah kalori dan lemak yang justru berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Pilihan yang lebih sehat yaitu dengan mengganti metode memasak menjadi memanggang, merebus, mengukus, atau menumisnya. Bisa juga mencoba menggoreng camilan dengan tambahan 2 sampai 3 tetes minyak. Jenis minyak yang digunakan bisa diubah menjadi minyak zaitun yang lebih sehat.
Jika tetap ingin mempertahankan tekstur yang krispi namun lebih aman, memasaklah dengan menggunakan air fryer tanpa minyak.
5. Lakukan Aktivitas Fisik
![]() |
Selain mengganti pola makan, aktivitas fisik juga menjadi salah satu faktor penting untuk kesehatan. Olahraga teratur bisa meningkatkan kesehatan mental dan kardiovaskular. Olahraga juga sekaligus melatih otot dan tulang yang lebih kuat.
Oleh karena itu, dibandingkan menetap di rumah dengan menonton televisi, lebih baik jika diganti dengan aktivitas fisik seperti jalan-jalan, yoga, atau olahraga lainnya.
(aqr/adr)