Konsep restoran dengan pelayanan penuh emosi dan marah-marah sedang viral. Ahli kesehatan ingatkan ada efek samping dan bahayanya jika makan sambil marah.
Walaupun terlihat sederhana ternyata kegiatan makan menjadi komunikasi yang dilakukan terhadap tubuh. Kegiatan makan dinilai oleh ahli menjadi salah satu rutinitas sekaligus kebutuhan yang penting dan perlu diperhatikan kualitasnya.
Banyak praktik makan yang justru menyarankan untuk memilih makanan yang baik hingga menikmati makanan dengan cara yang bijak. Bahkan makan terburu-buru saja disarankan oleh ahli untuk tidak dilakukan.
Lantas bagaimana dengan restoran viral yang memberikan suasana makan dengan penuh emosi? Ternyata ada efek samping yang berbahaya jika menikmati makanan dengan penuh emosi negatif. Ini penjelasannya.
Mengutip melalui Times of India (26/11) Luke Countinho selaku konsultan gaya hidup sehat menyebutkan bahwa ada bahaya yang mempengaruhi kesehatan jika makan dengan emosi negatif. "Tubuh kita tidak dibentuk untuk mencerna dan menyerap makanan dalam kondisi stres," kata Luke.
Tekanan darah, kadar gula darah dan tingkat kolesterol dapat meningkat ketika tubuh stres sangat mempengaruhi penyerapan nutrisi dalam makanan. Selain itu, kondisi marah juga dapat membuat perut mengalami berbagai komplikasi gangguan.
Emosi negatif dapat membuat perut terasa kembung, memproduksi lebih banyak asam lambung hingga memicu diare yang bisa dialami ketika makan sambil marah. Kondisi ini juga disebutkan dapat semakin parah pada penderita sindrom iritasi usus besar dan kolitis.
"Kamu tidak akan mendapat bakteri baik untuk mencerna makanan yang dikonsumsi dan bahkan menelan akan terasa sangat menyulitkan akibat kontraksi otot. Tubuh kita tidak akan bisa mencerna makanan dan menyerap nutrisinya," jelas Luke.
Alasan lainnya yang membuat makan sambil marah sangat dilarang adalah kecenderungan makan berlebihan akan lebih besar dilakukan oleh orang-orang yang sedang emosi. Amarah yang disimpan dalam otak juga dapat memblokade komunikasi dengan tubuh sehingga sulit untuk mengenali kebutuhan asupan yang didapatkan melalui makanan.
Luke juga menyebutkan alasan yang paling penting untuk diperhatikan adalah efek emosi negatif yang dapat mencegah bakteri baik pada usus masuk ke dalam aliran darah. Hasilnya ketika bakteri yang masuk ke dalam darah tak cukup sehat akan timbul penyakit seperti diare, kolitis hingga autoimun yang sangat mengancam kesehatan.
Jika dalam kondisi marah, Luke menyarankan untuk memberi jeda dan menenangkan diri sebelum menikmati makanan. Marah dan emosi negatif dapat memicu lonjakan tekanan darah yang juga akan naik tepat setelah menikmati makanan.
Luke mengatakan hal ini sejalan dengan konsep mindful eating yang menyarankan seseorang harus dalam keadaan benar-benar siap untuk menerima makanan tanpa gangguan dari sekelilingnya. Bahkan setelah makan juga disarankan untuk duduk santai dan tidak melakukan olahraga maupun hanya sekadar mandi.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(dfl/odi)