Diet 1.000 kalori tengah diminati karena dianggap menjadi diet yang cepat untuk menurunkan berat badan. Ternyata banyak hal yang harus diketahui sebelum menjalankan diet ini.
Demi mendapatkan tubuh yang ideal, banyak cara yang dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Sebagian orang bahkan tidak memedulikan efek samping pola diet yang dilakukan untuk tubuhnya.
Semakin cepat menurunkan berat badan, makan semakin sebuah pola diet digemari dan mudah menjadi populer. Bahkan diet-diet yang ekstrem sekalipun akan banyak penggemarnya jika dinilai mampu memberikan penurunan berat badan yang cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah diet 1.000 kalori yang cukup ketat mengatur asupan makanan bagi pelakunya. Ternyata banyak hal yang harus diketahui sebelum menjalani pola diet 1.000 kalori yang satu ini.
Baca juga: 4 Trik Cerdas untuk Hidrasi Setiap Hari, Gampang Ditiru!
Berikut ini 5 fakta diet 1.000 kalori menurut Medical News Today (30/1):
![]() |
1. Mengurangi kalori secara drastis
Diet 1.000 kalori adalah rencana makan atau sebuah strategi makan yang secara drastis mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi seseorang setiap hari. Para ahli gizi dan ahli kesehatan bahkan mengkategorikan diet ini sebagai diet ekstrem.
Diet ini dianggap ekstrem karena membatasi secara ketat kalori yang sebenarnya juga dibutuhkan oleh tubuh orang dewasa untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Orang-orang mungkin saja bisa mengonsumsi hanya 1.000 kalori ketika mereka merasa depresi menurunkan berat badan dan mendapatkan penurunan yang cepat.
Tetapi sebuah penelitian besar menunjukkan bahwa saat orang-orang tidak mengonsumsi menu diet secara seimbang dengan memenuhi kalori yang dibutuhkan, efeknya cukup berbahaya. Diet dengan membatasi kalori dalam kadar yang terlalu rendah ini dapat membahayakan kesehatan dan memicu kenaikan berat badan untuk kembali.
2. Bahaya diet 1.000 kalori
Pola diet ekstrem dapat membahayakan tubuh dan memiliki risiko yang lebih banyak dibandingkan manfaatnya. Sebuah penelitian bahkan menghubungkan diet dengan kenaikan berat badan dalam jangka panjang dan kemungkinan untuk perkembangan gangguan makan atau eating disorder.
Saat seseorang mengalami gangguan makan atau eating disorder efek negatif yang akan timbul akan sangat banyak. Kebiasaan makan yang terganggu ini dapat merusak kesehatan fisik hingga kemampuan untuk kembali hidup secara normal.
Penelitian-penelitian juga menunjukkan bahwa pola diet yang membuat tubuh hampir kelaparan dan dilakukan secara terus menerus dapat merujuk pada depresi, stres emosional hingga perasaan yang menjadi sensitif. Banyak dokter yang juga menghubungkan gangguan pola makan ini dapat menyebabkan penyakit seperti kelainan anorexia, bulimia, hingga beberapa masalah kesehatan lain.
Baca juga: Cegah Omicron! 7 Makanan Tinggi Vitamin B6 Ini Bisa Tingkatkan Imunitas
3. Perhitungan dan kebutuhan kalori
Kata 'kalori' sebenarnya mendefinisikan jumlah energi pada makanan-makanan atau minuman. Tubuh manusia secara alami membutuhkan energi ini untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar melakukan proses metabolisme.
Kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh seseorang setiap harinya berdasarkan pada jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kadar aktivitas hingga keturunan. Menurut Dietary Guidelines for Americans, rata-rata wanita dewasa membutuhkan kalori sekitar 1.800 hingga 2.400 kkal per hari. Sedangkan pada laki-laki dewasa membutuhkan 2.400 hingga 3.200 kkal.
Jika mengikuti diet 1.000 kalori yang hanya membatasi asupan makanan maksimal sebanyak 1.000 kalori, tentunya sangat menyalahi aturan kebutuhan kalori pada tubuh manusia. Menekan asupan kalori hingga setengah dari kebutuhan tubuh bukan hal yang seharusnya dilakukan untuk menurunkan berat badan.
4. Makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
![]() |
Untuk mengikuti rencana diet 1.000 kalori secara aman, seseorang membutuhkan banyak makan makanan yang rendah kalori. Tetapi kepadatan nutrisi dari makanan yang dipilih wajib untuk tetap diperhatikan.
Makanan-makanan yang disarankan sebenarnya cukup banyak, hampir sebagian besar berasal dari berbagai jenis sayuran. Misalnya sayuran hijau, terong, brokoli, wortel, kembang kol, kacang polong tomat hingga seafood yang kadar kalorinya rendah.
Sedangkan makanan-makanan yang wajib dihindari adalah makanan olahan yang melalui proses tinggi hingga makanan dari olahan produk susu. Misalnya seperti mentega, minyak, sirup, krim, keju, pizza hingga makanan penutup yang manis wajib dihindari jika ingin melakukan diet 1.000 kalori.
5. Efektivitas dietnya
Berada pada kondisi defisit kalori memang dikenal paling ampuh untuk menurunkan berat badan. Kondisi defisit kalori bisa diartikan sebagai cara menggunakan cadangan kalori lebih dari apa yang masuk melalui asupan makanan.
Menurut sebuah artikel jurnal pada tahun 2018, orang-orang seringkali mendapatkan penurunan berat badan dengan aman dan berkelanjutan hanya dengan mengurangi 500 kebutuhan kalori setiap harinya. Menurunkan 500 kalori dari asupan makanan dinilai sudah cukup membantu untuk menurunkan berat badan dan tidak terlalu berbahaya.
Walaupun beberapa diet menyarankan pengurangan kalori yang lebih banyak bahkan hingga 1.000 kalori per hari, cara ini justru dinilai kurang efektif untuk menurunkan berat badan. Menurunkan kalori secara drastis justru dinilai akan mengancam kesehatan dan tidak akan memberikan penurunan berat badan yang berkelanjutan.
Baca juga: Sisca Kohl Bikin Es Krim Babi Panggang, Banyak Netizen Emosi
Simak Video "Punya Resolusi Diet di Tahun 2023? Simak Tips Suksesnya"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)