Selama ini daging babi dicap buruk, padahal konsumsinya secara tepat juga bagus untuk kesehatan. Berikut 5 fakta daging babi, dari nutrisi hingga manfaat sehat dari konsumsinya.
Daging babi memang tidak umum dikonsumsi di Indonesia, tapi di negara Barat, daging babi menjadi salah satu jenis daging konsumsi paling populer. Daging babi tersedia dalam bentuk segar maupun olahan seperti ham, bacon, dan sosis.
Dalam praktik konsumsinya, banyak orang menyoroti bahaya makan daging babi. Mulai dari tinggi lemak, mengandung cacing pita, hingga sebabkan penyakit jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya daging babi juga punya manfaat sehat selayaknya daging merah lain. Mulai dari membangun massa otot hingga meningkatkan performa fisik karena tinggi protein.
Bagaimana dengan nutrisinya? Daging babi memiliki kalori, protein, dan lemak yang tinggi. Jenis lemaknya sedikit berbeda dari lemak pada daging sapi dan domba.
Mengutip Healthline (26/11/21), berikut 5 fakta daging babi:
1. Fakta nutrisi daging babi
![]() |
Tiap 100 gram daging babi giling matang mengandung nutrisi berikut:
Kalori: 297 kkal
Air: 53%Protein: 25.7 gram
Karbohidrat: 0 gram
Gula: 0 gram
Serat: 0 gram
Lemak: 20.8 gram
Seperti daging kebanyakan, daging babi sebagian besar terdiri dari protein. Jumlahnya mencapai 26% dari total berat bersih. Dalam kondisi kering, kandungan protein daging babi minim lemak bahkan mencapai 89%. Jumlah ini membuat daging babi menjadi salah satu sumber protein terbaik.
Daging babi mengandung 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Proteinnya begitu bagus dan lengkap. Karenanya daging babi juga disarankan dikonsumsi atlet atau mereka yang perlu memperbaiki otot-ototnya.
Untuk lemak, daging babi mengandung berbagai jenis lemak. Proporsinya berkisar dari 10-16%, tapi bisa lebih tinggi lagi, tergantung tingkat pemotongan daging (trimming) dan faktor lainnya.
Seperti halnya daging merah lain, daging babi mengandung lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Jumlahnya hampir sama.
Untuk komposisi asam lemaknya, daging babi sedikit berbeda dari daging sapi dan daging domba. Daging babi rendah asam linoleat terkonjugasi (CLA) dan sedikit tinggi lemak tak jenuh.
2. Vitamin dan mineral pada daging babi
Daging babi adalah sumber berbagai vitamin dan mineral, termasuk thiamine, selenium, zinc, vitamin B12, vitamin B6, niacin, fosfor, dan zat besi.
Kandungan lainnya, daging babi merupakan sumber creatine yang berfungsi untuk membangkitkan energi. Lalu ada taurine, asam amino antioksidan yang bisa menyehatkan jantung dan fungsi otot.
Kemudian ada glutathione, antioksidan penting yang belum diketahui jelas manfaatnya untuk tubuh. Terakhir, daging babi mengandung kolesterol sehingga konsumsinya terlalu banyak tak disarankan.
3. Memelihara massa otot
![]() |
Layaknya bahan makanan hewani lainnya, daging babi adalah sumber protein berkualitas tinggi. Daging babi bagus dikonsumsi mereka yang ingin menjaga kesehatan massa otot, terutama mereka yang sudah tua dimana penurunan massa otot secara alami terjadi seiring bertambahnya umur.
Dalam kondisi terparah, massa otot yang tak terjaga bisa menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk sarcopenia. Konsumsi daging babi bisa jadi salah satu solusi untuk mengatasinya.
Daging babi juga bisa meningkatkan fungsi otot dan performa fisik seseorang. Hal ini karena kandungan protein, taurine, creatine, dan beta-alanine di dalamnya. Beta-alanine merupakan asam amino yang digunakan tubuh untuk memproduksi carnosine, yang penting untuk fungsi otot.
4. Picu masalah jantung dan kanker
Penyakit jantung merupakan penyakit utama kematian dini di dunia. Penelitian membuktikan hal ini terkait salah satunya dipengaruhi konsumsi daging merah olahan maupun segar. Namun belum ada penelitian yang bisa menjelaskan efek sebab akibat dari konsumsi daging merah, termasuk daging babi, untuk penyakit jantung.
Hipotesis yang paling populer adalah karena kandungan kolesterol dan lemak jenuh pada daging yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Paling disarankan mengonsumsi daging babi dalam jumlah sewajarnya.
Konsumsi daging babi juga dikaitkan sebagai faktor risiko kanker. Hal yang disoroti adalah konsumsi daging babi terlalu matang karena bisa mengandung sejumlah senyawa karsinogen.
5. Manfaat dan Efek Negatif
![]() |
Daging babi merupakan jenis daging konsumsi populer di dunia. Babi menjadi sumber protein berkualitas tinggi, begitupun dengan vitamin dan mineral. Konsumsinya bisa meningkatkan performa fisik dan meningkatkan pertumbuhan dan pemeliharaan otot.
Negatifnya, konsumsi daging babi mentah atau terlalu matang sangat tidak disarankan. Hal ini karena daging babi bisa mengandung senyawa karsinogen atau parasit. Walau daging babi bukan sepenuhnya makanan sehat, konsumsi secukupnya dengan cara tepat, bisa menjadi bagian pola makan sehat.