5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Daging Babi Setiap Hari

5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Daging Babi Setiap Hari

Riska Fitria - detikFood
Minggu, 25 Mei 2025 07:00 WIB
Muslim Wajib Tahu! Fakta dan Mitos Daging Babi yang Masih Dipercaya
Foto: Getty Images/NeilyImagery
Jakarta -

Mengonsumsi daging babi bisa memberikan manfaat kesehatan hingga efek samping yang berbahaya. Ini faktanya!

Daging babi masih dianggap tabu di Indonesia, karena mayoritas masyarakatnya merupakan umat Muslim. Meski begitu, olahan babi cukup mudah ditemukan di banyak restoran.

Banyak yang beranggapan bahwa kelezatan daging babi tidak dapat ditemukan di daging hewani lainnya. Namun, tak sedikit juga yang peduli dengan risiko di balik kelezatan daging babi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut bahkan telah dibuktikan oleh banyak penelitian ilmiah. Namun, di balik itu, daging babi juga mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan.

Mengutip Eating Well (07/03/25) ini yang terjadi pada tubuh jika kamu makan daging babi setiap hari.

1. Memenuhi kebutuhan kolin

ADVERTISEMENT
Muslim Wajib Tahu! Fakta dan Mitos Daging Babi yang Masih DipercayaKolin merupakan nutrisi penting untuk fungsi biologis dalam tubuh. Foto: Getty Images/NeilyImagery

Kolin merupakan nutrisi penting untuk fungsi biologis dalam tubuh, termasuk peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi saraf. Nutrisi ini sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk bayi di kandungannya.

Dengan mengonsumsi daging babi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut. Dalam 100 gram daging babi, terdapat sekitar 88,3 miligram kolin.

"Daging babi merupakan sumber kolin yang baik yang dapat bermanfaat bagi ibu dan bayi," menurut Behlke-Ungerman, Health and Wellness Transformation di the National Pork Board.

Selain itu, daging babi juga mengandung vitamin B, termasuk tiamin, niasin, vitamin B6, dan vitamin B12. Vitamin B tersebut berperan penting untuk membangun plasenta.

2. Menyehatkan jantung

Daging babi bisa menjadi bagian dari pola makan untuk kesehatan jantung. Menurut American Heart Association, daging babi termasuk pilihan yang rendah lemak.

Bahkan beberapa bagian potongan, seperti sirloin dan tenderloin tanpa tulang telah mendapat sertifikasi pemeriksaan jantung.

Bagian daging tersebut terbukti rendah lemak, sehingga mengandung kurang dari 5 gram lemak, kurang dari 2 gram lemak jenis, dan kandungan kolesterolnya juga rendah.

Dampak makan daging babi setiap hari ada di halaman berikutnya.

3. Memperkuat otot

Daging Babi Vegan Tidak Akan Bisa Halal, Ini AlasannyaDaging babi kaya akan protein. Foto: Getty Images/nastya_ph

Daging babi kaya akan protein. Dalam 100 gram daging babi, rata-rata mengandung sekitar 27 gram protein. Protein tersebut dapat memberikan banyak manfaat,

Mulai dari pembentukan otot yang kuat, mempertahankan rasa kenyang, meningkatkan kekebalan tubuh, dan meningkatkan energi.

Kara Behlke-Ungerman menjelaskan bahwa mengonsumsi daging babi setiap hari dapat memenuhi kebutuhan asupan protein harian.

"Protein sangat penting seiring bertambahnya usia karena berkurangnya massa otot yang terjadi seiring bertambahnya usia yang meningkatkan risiko sarcopenia," tutur Kara Behlke-Ungerman.

Sarcopenia sendiri adalah kondisi tubuh di mana massa otot dan jaringan secara progresif dan dikaitkan dengan berbagai efek samping, termasuk kekurangan gizi.

4. Meningkatkan risiko infeksi

Risiko infeksi menjadi ancaman yang perlu diwaspadai ketika mengonsumsi daging babi. Ini terbukti dengan banyaknya kasus-kasus orang terkena infeksi usai makan daging babi.

Menurut ahli gizi Burdeos, infeksi tersebut disebabkan oleh cacing gelang Trichinella yang ditemukan pada daging babi yang kurang matang atau bahkan mentah.

Karenanya disarankan untuk memasak daging babi dengan suhu yang pas untuk menurunkan risiko ini. Pastikan daging babi agar matang sempurna.

5. Risiko kanker kandung kemih

Daging Babi Vegan Tidak Akan Bisa Halal, Ini AlasannyaDaging Babi Vegan Tidak Akan Bisa Halal, Ini Alasannya Foto: Getty Images/nastya_ph

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Pusat Kanker di Universitas Texas menemukan fakta bahwa makan daging babi yang matang bisa meningkatkan risiko kanker kandung kemih.

Daging babi yang dimasak dengan suhu tinggi akan menghasilkan amina heterosiklik. Senyawa tersebut dapat memicu kanker kandung kemih hingga 50% lebih.

Hal tersebut juga telah ditekankan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan internasional untuk penelitian kanker.

Disebutkan bahwa setiap 50 gram daging olahan yang dikonsumsi seperti bacon, ham, dan sosis bisa meningkatkan risiko kanker sebesar 18%.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "7 Alasan Ilmiah Mengapa Tak Dianjurkan Makan Daging Babi"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/adr)

Hide Ads