Penurunan daya ingat atau demensia besar peluangnya untuk terjadi pada orang dewasa. Lima makanan ini disebut ahli dapat meningkatkan risiko demensia.
Demensia adalah kondisi dimana otak mengalami penurunan kemampuannya untuk mengingat. Mulai dari sering lupa hingga kehilangan ingatan akan mulai dirasakan seiring bertambahnya usia pada orang dewasa.
Pengobatan dan perawatan medis memang diakui dapat membantu mengurangi gejala demensia yang muncul dan dirasakan oleh orang dewasa. Ternyata para ahli mengungkapkan bahwa demensia dapat dicegah dengan cara mengurangi atau berhenti mengonsumsi beberapa makanan tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan tinggi lemak dan tinggi kalori diklaim menjadi daftar makanan terburuk yang bisa tingkatkan risiko demensia. Para ahli kesehatan begitu menganjurkan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan beberapa makanan guna mencegah dan meminimalisir risiko demensia pada orang dewasa.
Berikut ini 5 makanan yang dapat tingkatkan risiko demensia menurut Express UK (26/9):
![]() |
1. Gorengan dan Makanan Cepat Saji
Makanan berkalori tinggi ini sama sekali tidak diberi tempat oleh para ahli untuk dimasukkan ke dalam pola diet. Konsumsi gorengan ataupun makanan cepat saji sangat dibatasi dan disarakan tidak lebih dari satu kali dalam seminggu.
Pola diet MIND, yang mengombinasikan dua pola diet untuk menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, sangat melarang konsumsi makanan yang digoreng dalam minyak lebih dari satu kali dalam seminggu. Tidak hanya kandungan lemak yang tidak sehat, gorengan dan makanan cepat saji ini berisiko untuk meningkatkan kadar kolesterol.
Konsumsi gorengan dan makanan cepat saji ini juga dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung. Efek jangka panjangnya juga ditemukan berkaitan dengan kegagalan fungsi kognitif pada otak juga.
Baca juga: 7 Makanan Enak untuk Ketajaman Otak dan Cegah Kepikunan
2. Keju
Walaupun terkenal dengan kandungan kalsium yang tinggi, keju memiliki kandungan lemak yang masih cukup tinggi. Pola diet MIND sangat tidak menyarankan konsumsi keju secara rutin setiap hari.
Keju hanya disarankan untuk dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu atau acara-acara spesial saja. Walaupun baik bagi pertumbuhan dan tulang, terutama pada anak-anak, tetapi efek sebaliknya justru terjadi pada orang dewasa.
Diet MIND mengatakan bahwa konsumsi juga kurang dari satu kali dalam seminggu menjadi cara terbaik untuk mencegah penumpukan lemak. Pada orang dewasa, lemak yang menumpuk di dalam tubuh sangat memengaruhi kondisi kognitif pada otak.
![]() |
3. Daging Merah
Daging-daging dari hewan seperti sapi, kambing, domba dan beberapa hewan lainnya digolongkan ke dalam daging merah. Daging merah ini dapat dicirikan melalui warna dagingnya yang memang menunjukkan warna kemerahan.
Pada daging merah, kandungan lemak dan kolesterolnya memang diketahui cukup tinggi. Bagi orang dewasa dan lanjut usia, konsumsi daging merah harus dengan sangat ketat dibatasi asupannya.
Pada diet MIND, konsumsi daging merah ini juga harus dilakukan kurang dari empat kali dalam seminggu. Hal ini bertujuan untuk mencegah gangguan pada fungsi kognitif pada otak yang berasal dari kadar lemak dan kolesterol yang ada di dalam daging.
4. Mentega
Beberapa orang percaya bahwa menggunakan mentega untuk memasak jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan minyak. Padahal kandungan lemak dari mentega tidak jauh lebih baik daripada menggunakan minyak.
Diet MIND membatasi asupan mentega tidak lebih dari satu sendok makan per harinya. Penambahan mentega dalam berbagai masakan dan hidangan memang perlu dipertimbangkan dengan sangat bijak.
Para ahli menyarankan untuk lebih baik menggunakan minyak zaitun sebagai pengganti minyak goreng dan mentega untuk memasak. Manfaat kesehatan minyak zaitun ini bahkan juga diakui oleh diet Mediterania dan menjadi salah satu jenis minyak yang disarankan untuk diminum.
5. Pastry dan Makanan Manis
![]() |
Hidangan olahan seperti pastry dan kue-kue manis sebaiknya sudah mulai dikurangi ataupun dihentikan oleh orang dewasa. Walaupun beberapa pastry cenderung terasa gurih tetapi kandungan gula dan menteganya terlalu tinggi untuk disebut aman dikonsumsi oleh orang dewasa.
Menurut diet MIND, pastry juga termasuk ke dalam makanan olahan yang harus dihindari untuk menjaga kestabilan tekanan darah serta kesehatan jantung. Sebisa mungkin hindari konsumsi pastry dan pilih roti tinggi serat seperti gandum yang dibikin secara manual tanpa penggunaan bahan-bahan tambahan terlalu banyak.
Kandungan gula dan mentega yang tinggi baik pada pastry maupun kue-kue manis seringkali tidak disadari dan membuat penumpukan di dalam tubuh. Konsumsi pastry dan kue-kue manis ini diakui oleh ahli kesehatan dan peraturan pada diet MIND hanya diperbolehkan kurang dari empat buah atau empat potong per minggunya.
Baca juga: Konsumsi Makanan Sehat Terbukti Bikin Otak Lebih Cerdas
(dfl/adr)