5 Makanan Fermentasi Paling Sehat di Dunia, Ada Tempe hingga Kimchi!

5 Makanan Fermentasi Paling Sehat di Dunia, Ada Tempe hingga Kimchi!

Yenny Mustika Sari - detikFood
Kamis, 01 Jul 2021 07:00 WIB
Natto. Japanese food.natto. Japanese food.
Foto: iStock
Jakarta -

Selain enak disantap sebagai makanan sehari-hari, makanan fermentasi juga menyimpan banyak manfaat kesehatan. Ini 5 makanan fermentasi paling sehat di dunia!

Makanan fermentasi adalah makanan yang diolah dengan cara mengubah karbohidrat menggunakan ragi dan bakteri. Seperti halnya pati dan gula menjadi alkohol dan asam.

Makanan fermentasi berbeda dengan makanan basi karena layak dikonsumsi. Selain itu, makanan fermentasi juga menyimpan beragam manfaat kesehatan untuk tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Happy Belly Fish (1/2), ada beragam makanan fermentasi yang populer di dunia. Seperti kimchi dari Korea Selatan dan natto dari Jepang. Tak terkecuali tempe dari Indonesia.

Berikut 5 makanan fermentasi paling sehat di dunia:

1. Kimchi

Kimchi dan Po Chai Picu Perseteruan Antara China dan Korea SelatanKimchi Foto: Getty Images/iStockphoto

Kimchi merupakan makanan fermentasi terkenal dari Korea Selatan. Makanan ini terbuat dari sayuran yang difermentasi menggunakan bumbu gochujjang, bawang putih, garam, bubuk cabai, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

Umumnya kimchi terbuat dari sawi putih. Tapi, ada juga kimchi yang terbuat dari mentiun, lokio, lobak, dan lainya. Di Korea Selatan, hampir semua makanan dinikmati bersama kimchi. Ternyata kimchi tak hanya enak disantap, tapi juga dikenal sebagai super food.

Karena kimchi rendah kalori, mengandung serat, vitamin C, K, folat, protein, karbohidrat, dan lainnya. Kalau mengonsumsinya secara rutin, kimchi bisa meningkatkan imunitas karena zat antioksidannya yag tinggi.

Baca Juga: 6 Makanan Sumber Vitamin D Ini Bisa Meningkatkan Imunitas Tubuh

2. Tempe

Resep Orek Tempe Kecap BasahTempe Foto: iStock

Tempe merupakan makanan fermentasi yang berasal dari Indonesia. Terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi menggunakan ragi hingga teksturnya berubah padat dan menimbulkan serabut jamur putih.

Di Indonesia, tempe dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari. Biasanya tempe diolah menjadi gorengan, tumisan, hingga sayur berkuah. Tak hanya enak, tempe juga mengandung protein yang tinggi.

Hal ini membuat tempe banyak dikonsumsi sebagai makanan diet. Banyak juga yang mengonsumsi tempe sebagai alternatif pengganti protein hewani.

3. Kombucha

Woman person serving pouring kombucha fermented tea into two juice shot glasses on wooden table from bottlekombuchaFoto: iStock

Kombucha merupakan minuman fermentasi yang terbuat dari teh hitam dan gula dengan menggunakan bakteri dan ragi. Kemudian difermentasi selama 8-12 hari.

Minuman ini banyak ditemukan di China, Rusia, Korea, dan Jepang. Kombucha memiliki rasa asam dan aroma yang menyengat. Belakangan kombucha menjadi tren minuman sehat dan dikreasikan dengan beragam rasa.

Kombucha adalah salah satu minuman yang menyehatkan tubuh. Karena di dalamnya mengandung zat antioksidan dan sumber probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.

Baca Juga: 7 Makanan untuk Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

4. Natto

Natto. Japanese food.natto. Japanese food.Natto Foto: iStock

Salah satu makanan fermentasi yang populer di Jepang adalah natto. Natto merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai dan bakteri Bacillus subtilis.

Proses fermentasi natto ini menghasilkan cairan lengket dan berlendir. Di Jepang, natto bisa dikonsumsi begitu saja. Namun banyak juga yang mengonsumsinya dengan nasi panas untuk menu sarapan yang sehat.

Natto mengandung serat, probiotik, dan vitamin K2. Kandungan nutrisi ini bisa membantu dalam mengurangi kadar kolesterol dan darah tinggi. Natto juga tinggi antioksidan dan bisa melancarkan pencernaan.

5. Sourdough

SourdoughSourdough Foto: detikFood

Sourdough merupakan jenis roti yang mengalami proses fermentasi. Banyak ditemukan di Eropa dan Amerika Serikat. Roti ini dibuat dengan ragi alami yang dicampurkan ke dalam adonan tepung dan harus ditunggu hingga mengembang dan terfermentasi, setelah itu barulah dipanggang.

Proses fermentasi sourdough biasanya memakan waktu selama dua hari karena roti ini dibuat dengan ragi alami. Karenanya, roti ini memiliki rasa yang agak asam.

Sourdough bisa dikonsumsi sebagai pengganti roti tawar karena jauh lebih sehat. Karena mengandung serat yang tinggi, sourdough mudah dicerna oleh tubuh.

Baca Juga: Si Asam Lembut Sourdough yang Jadi Incaran Banyak Orang

Halaman 2 dari 3
(yms/adr)

Hide Ads