5 Mitos Sembelit Ini Diungkap Kebenarannya oleh Ahli Nutrisi

5 Mitos Sembelit Ini Diungkap Kebenarannya oleh Ahli Nutrisi

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 10 Mar 2021 06:00 WIB
5 Mitos Sembelit Ini Diungkap Kebenarannya oleh Ahli Nutrisi
Foto: Getty Images/iStockphoto/DrGrounds
Jakarta -

Sembelit memang tidak nyaman dan sangat mengganggu. Banyak mitos mengatasi sembelit yang dipercaya orang. Ini faktanya yang diungkap para ahli.

Sembelit atau konstipasi bukan merupakan penyakit yang jarang terjadi. Bahkan menurut jurnal Gastroenterology, konstipasi dialami pada 15% populasi di dunia.

Sembelit seringkali menjadi permasalahan ringan yang sulit untuk diatasi. Rasa yang sangat mengganggu dan tidak nyaman sulit untuk dihilangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, penyebab sembelit akan berbeda-beda pada setiap orang. Mungkin kamu juga akan mendengar saran-saran untuk mengatasi sembelit. Mulai dari kepercayaan turun temurun hingga cara medis.

Berikut ini 5 mitos sembelit yang diungkap kebenarannya menurut Livestrong (1/3):

ADVERTISEMENT

1. Pola Makan yang Salah

5 Mitos Sembelit Ini Diungkap Kebenarannya oleh Ahli Nutrisi5 Mitos Sembelit Ini Diungkap Kebenarannya oleh Ahli Nutrisi Foto: Getty Images/iStockphoto/DrGrounds

Pola makan memang bisa mempengaruhi kelancaran pencernaan. Tak terlepas dari sembelit yang juga terjadi pada saluran pencernaan.

Menurut jurnal American Journal of Lifestyle Medicine pada 2017, mengatakan bahwa 95% kasus sembelit disebabkan oleh makanan yang kurang cukup serat. Tetapi tidak sepenuhnya pola makan harus disalahkan.

Sembelit dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya. Misalnya seperti pengobatan, depresi, darah tinggi. Kehamilan dan diabetes juga bisa menyebabkan sembelit karena pergerakan usus.

Baca Juga: Cegah Sembelit dengan 5 Trik Makan dan Minum Ini

2. Butuh Lebih Banyak Serat

Serat memang diperlukan untuk mencegah terjadinya sembelit pada pencernaan. Tetapi tidak semua serat sama dan ampuh mencegah sembelit.

Serat memiliki 2 jenis, yaitu serat larut dan serat tak larut. Menurut jurnal Gastroenterology, serat larut menjadi serat yang membantu meringankan dan mencegah sembelit.

Serat larut bisa ditemukan pada bahan makanan seperti oatmeal, kacang dan biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran dan lainnya. Namun, jika konstipasi yang dialami bukan diakibatkan oleh pola makan, maka makan makanan tinggi serat tidak cukup berpengaruh.

3. Probiotik Membantu Kelancaran Pencernaan

Probiotik dikenal sebagai mikrobiota yang baik untuk kesehatan usus. Probiotik akan membantu mempertahankan dan keberagaman mikrobiota pada usus untuk membantu kelancaran pada saat proses pencernaan.

Secara khusus probiotik akan lebih efektif pada beberapa kondisi tertentu pada usus. Seperti sindrom iritasi, intoleran laktosa, infeksi pernapasan dan sembelit menjadi salah satunya.

Tidak ada salahnya untuk rutin mengonsumsi probiotik. Sederhananya, probiotik bisa didapatkan melalui yogurt, kefir, tempe, miso dan kimchi.

4. Minum Lebih Banyak Air

Young woman drinking pure glass of waterYoung woman drinking pure glass of water Foto: iStock

Menurut American Journal of Gastroenterology, minum lebih banyak air mungkin bisa mendorong dan bergerak. Tetapi hal itu hanya terjadi ketika mengalami dehidrasi.

Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi menjadi awal untuk mencegah semuanya. Hidrasi tubuh yang baik membuat seluruh fungsi tubuh akan tetap berjalan normal.

Menurut analisis yang dilakukan oleh American Journal of Gastroenterology, melihat kaitannya sembelit dan kekurangan cairan pada orang dewasa. Sebanyak 9.000 orang dewasa ditemukan tidak mendapatkan cukup cairan yang mengakibatkan permasalahan sembelit.

5. Kopi Mengatasi Sembelit

Menurut penelitian yang dilakukan pada April 1990, kopi berkafein maupun decaf dikatakan dapat membantu permasalahan pada usus. Sayangnya, efek ini hanya terjadi pada sebagian populasi saja.

Pada penelitian selanjutnya, ditemukan bahwa keinginan untuk buang air besar setelah minum kopi hanya terjadi pada 30% orang. Hal ini penting untuk diketahui agar menghindari dari kelebihan kafein yang bisa menyebabkan dehidrasi dan membuat sembelit menjadi semakin parah.

Menurut National Institutes of Health, kafein memiliki sifat diuretik yang akan menyebabkan buang air kecil lebih banyak. Jika kamu rutin mengonsumsi kopi, pastikan selalu berpedoman pada batas konsumsi rata-rata dan jangan berlebihan.

Baca Juga: 10 Makanan Ini Perlu Dibatasi Konsumsinya Agar Tak Sembelit

Halaman 2 dari 2
(sob/odi)

Hide Ads