Biduran dan Gatal Karena Hawa Dingin? Atasi dengan Konsumsi 5 Makanan Ini

Jakarta - Musim hujan membuat suhu udara turun dan dingin. Bagi yang alergi bisa alami biduran dengan rasa gatal. Biduran bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan ini.

Biduran atau nama limiahnya urikaria merupakan alergi dengan kondisi kulit yang tampak bercak-bercak, ruam dan juga bentol. Kondisi tersebut juga menyebabkan rasa gatal.

Parahnya lagi, biduran juga dapat menyebabkan area wajah membengkak, khususnya pada area mata dan mulut. Ketika kondisi tersebut harus segara ditangani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menangani biduran dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi. Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 makanan tersebut.

1. Air Kelapa

Foto: biduran

1. Air Kelapa

Mengatasi biduran akan semakin baik dilakukan secara alami. Yaitu dengan mengonsumsi air kelapa sebagai obatnya. Dilansir dari The Health Site, di dalam air kelapa terdapat kandungan elektrolit dan ion yang membantuk proses detoksifikasi di dalam tubuh manusia

Oleh karena itu dengan mengonsumsi air kelapa dapat membantu menghilangkan racun-racun atau bakteri yang menyebabkan kulit terkena biduran. Saat kondisi biduran sudah mulai terasa, disarankan untuk langsung mengonsumsi air kelapa.

Itu dilakukan agar kondisi biduran tidak menjadi lebih parah hingga menyebabkan bagian wajah menjadi bengkak. Selain dapat mengganggu penampilan, kondisi tersebut juga tidak nyaman saat dirasakan.

2. Tomat

Foto: iStock

2. Tomat

Mengonsumsi tomat juga baik untuk tubuh yang mengalami biduran. Buah tomat mengandung banyak sumber vitamin C yang akan berperan untuk melawan bakteri. Nutrisi tersebut sangat penting untuk kesehatan tubuh.

Dalam buah tomat berukuran sedang terdapat kandungan sekitar 26% vitamin C. Jumlah nutrisi tersebut merupakan takaran yang pas yang dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan ahli gizi juga telah membenarkan dan juga merekomendasikan.

Selain vitamin C, buah berwarna merah ini juga mengandung likopen, yaitu senyawa antioksidan lain yang membantu memadamkan peradangan sumber yang sistemik. Likopen lebih mudah diserap dalam tubuh ketika dimasak. Kamu dapat mengonsumsinya langsung atau mencampur ke makanan lainnya.

3. Bee Pollen

Foto: biduran

3. Bee Pollen

Bee pollen adalah serbuk sari yang dikumpulkan dari air liur lebah. Bee pollen tidak hanya dapat dimakan oleh lebah, tetapi juga manusia. Di dalam bee pollen terdapat campuran enzim, nektar, madu, dan juga serbuk sari bunga.

Sumber ResearchTrusted menunjukkan bahwa bee pollen memiliki sifat antiinflamasi, antijamur dan antimikroba dalam tubuh. Bahkan dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa bee pollen dapat menghambat aktivasi sel mast, sebuah langkah penting untuk mencegah reaksi alergi.

Tak hanya itu, bukti lain menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi bee pollen dapat membantu membangun daya tahan tubuh. Hal tersebut juga dibenarkan oleh ahli gizi bernama Stepanie Van't Zelfden. Untuk mengonsumsinya, kamu bisa mencampurkan ke dalam yogurt, sereal atau smoothie.

4. Kunyit

Foto: Istimewa

4. Kunyit

Bumbu dapur berwarna kuning keemasan ini dikenal memiliki sifat antiinflamasi dalam jumlah yang tinggi. Itu karena di dalam kunyit terdapat kandungan senyawa aktif seperti curcumin yang sering dikaitkan dengan berkurangnya gejala berbagai penyakit.

Salah satunya penyakit yang disebabkan oleh peradangan dan dapat membantu meminimalkan pembengkakan dan iritasi yang disebabkan oleh rinitas alergi. Hal tersebut jua telah dibuktikan oleh sebuah penelitian. Dalam penelitian tersebut dilakukan pada tikus.

Dalam hasilnya, penelitian itu menunjukkan bahwa mengobati tikus dengan kunyit dapat mengurangi respon alergi. Kunyit dapat dikonsumsi dalam bentuk pil, tincture atau teh. Atau kamu bisa mencampurkan kunyit sebagai bumbu makanan.

5. Bawang Merah

Foto: Selfie Miftahul Jannah

5. Bawang Merah

Bumbu dapur lain yang dapat menangkal alergi adalah bawang merah. Bawang merupakan sumber alami yang sangat baik pada nutrisi berupa quercetiin dan bioflanoid yang ampuh untuk menangkal bakteri.

Menurut ResearchTrusted senyawa quercetin dapat bertindak sebagai anthihistamin alami, yaitu dengan mengurangi gejala alergi musiman. Selain itu bawang merah juga mengandung sejumlah senyawa antiinflamasi dan antioksidan lainnya.

Kandungan quercetin pada bawang merah juga terbilang tinggi. Tak hanya bawangnya saja, tetapi juga daun bawang yang biasa digunakan untuk penyedap makanan. Bawang merah akan lebih baik jika dimakan mentah-mentah dengan mencampurkannya ke salad.