8 Makanan Olahan Ini Sebaiknya Tak Sering-sering Dimakan, Ini Alasannya (1)

8 Makanan Olahan Ini Sebaiknya Tak Sering-sering Dimakan, Ini Alasannya (1)

Annisa Trimirasti - detikFood
Rabu, 15 Mar 2017 18:15 WIB
8 Makanan Olahan Ini Sebaiknya Tak Sering-sering Dimakan, Ini Alasannya (1)
Foto: iStock
Jakarta - Makanan olahan umumnya diberi bahan tambahan jadi sebaiknya tak boleh sering dikonsumsi. Karena bisa berefek buruk untuk kesehatan.

Memang tidak semua makanan olahan tidak sehat, seperti pada susu, produk ini harus diolah agar sehat. Karena susu tanpa pasteurisasi dapat sebabkan banyak penyakit.

Namun beberapa produk olahan yang dilansir darifood.ndtv.com (14/3/17) ini mengandung banyak bahan berbahaya termasuk emusifier, zat aditif, dan pengawet.

1. Bacon, salami, dan daging olahan lain

Foto: iStock
WHO menyebutkan bahwa daging olahan karsinogenik.Disebutkan, telah ada cukup bukti bahwa konsumsi daging olahan sebabkan kanker usus. Tapi hal ini bukan berarti Anda harus berhenti makan daging olahan sepenuhnya, boleh kadang-kadang. Namun WHO menyatakan konsumsi 50 gram daging olahan per hari, bisa tingkatkan risiko kanker usus hingga 18%.

2. Roti

Foto: iStock
Sejak skandal produsen roti di Delhi yang menggunakan kalium bromat dan kalium iodat pada 2016, roti semakin diperhatikan. Banyak roti supermarket tahan hingga seminggu saat roti buatan rumah lebih cepat basi.

Hal itu karena pengawet dan zat aditif banyak digunakan. Jadi lebih baik pilih roti lokal atau baca bahan pembuat roti di supermarket lebih teliti. Sebagai panduan, roti yang punya waktu simpan terlalu lama, sebaiknya dihindari.

3. Saus tomat

Foto: iStock
Tomat sehat tapi tidak dengan saus tomat. Saus tomat kurang sehat dan mengandung banyak gula serta zat aditif. Jadi, lebih baik buat saus sendiri dengan cara ini yang walaupun cepat basi tapi segar dan sehat.

4. Saus pasta dan saus jadi

Foto: iStock
Saus untuk pasta atau saus marinara, karbonara dan lainnya mudah ditemukan di rak-rak supermarket serta praktis digunakan.

Namun dalam daftar pembuat saus, banyak terkandung emulsifier, bahan pengawet, serta bahan tak diinginkan lainnya. Jadi, nutrisi pada saus ini sangat rendah, dan alternatif membuat sendiri tetap yang terbaik.

Halaman 2 dari 5
(msa/odi)

Hide Ads