Tradisi minum teh di Asia, khususnya China dan Jepang, ternyata sudah berlangsung sejak zaman leluhur. Praktik ini ternyata dilakukan bukan tanpa alasan.
Di beberapa negara di Asia, seperti China dan Jepang ada tradisi di mana setelah makan akan mengonsumsi teh. Praktik ini juga bisa terlihat di beberapa negara Asia lain.
Kebiasaan ini telah diwariskan selama ratusan tahun dan tetap menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Teh bukan sekadar minuman pendamping, melainkan juga simbol keseimbangan, ketenangan, dan penghormatan terhadap tubuh.
Meski masih jadi pertimbangan, termasuk terkait efeknya pada penyerapan gizi makanan tetapi kebiasaan ini dianggap seerti ritual. Ada filosofi dan makna yang diharapan dari minum teh setelah makan.
Baca juga: Duh! Beli Minuman via Online, Pelanggan Ini Berujung Celaka
Berikut 5 manfaat praktik minum teh setelah makan dilansir dari Slurp, (9/1/2025):
1. Rasa Hangat
Dalam kebudayaan Jepang, teh adalah simbol keharmonisan. Sampai-sampai dianggap sebagai cara paling memuaskan untuk menyudahi satu waktu sesi makan.
Di China, teh dikaitkan dengan energi yang hangat. Konsumsinya dianggap cocok untuk menenangkan tubuh yang telah bekerja keras mencerna makanan.
Ada kesamaan dari dua negara ini, yaitu teh yang dinikmati setelah makan biasanya teh hijau dengan aroma floral yang lembut. Suhu hangat yang didapatkan dari teh juga dipercaya dapat meningkatkan suasana hati.
2. Mencuci Mulut
Pada hidangan Asia, khususnya China, banyak rempah yang digunakan. Baik sebagai campuran bumbu masak maupun saus pelengkap yang rasanya yang tak kalah kuat.
Konsumsi teh diandalkan untuk 'mencuci' rongga mulut dan menetralkannya sebelum makan hidangan yang lain. Membersihkan mulut dengan teh faktanya lebih ampuh daripada sekadar air mineral.
Jenis teh yang disarankan ialah teh chamomile atau teh melati. Sebab kedua jenis teh ini juga berkhasiat menjaga kesehatan mulut.