Selama berabad-abad, makanan khas Inggris sering menjadi bahan olok-olok di dunia kuliner. Rasanya dinilai tak enak, seperti pada 6 hidangan berikut.
Banyak yang menilai makanan khas Inggris terasa hambar, berlemak, atau tidak menarik, terutama jika dibandingkan dengan kuliner Prancis atau Italia yang lebih berwarna.
Sebagian sejarawan menyebut reputasi itu berakar dari masa puritan dan masa sulit pasca-perang, ketika masyarakat Inggris harus hidup hemat dan memanfaatkan apa pun yang tersedia di dapur.
Namun di balik citra sederhana tersebut, sejarah kuliner Inggris menyimpan banyak kisah unik, eksentrik, bahkan aneh. Dilansir dari BBC Food (27/10/2025), berikut 6 makanan khas Inggris yang dianggap rasanya paling tidak enak:
1. Blancmange
Blancmange dalam versi modern dikenal sebagai puding manis berwarna merah muda yang sering disajikan di sekolah, tetapi aslinya jauh lebih aneh.
Di abad pertengahan, blancmange berarti makanan putih yang terbuat dari daging putih atau ikan, nasi, susu almond, gula, dan kadang ditambah remah roti. Kombinasi rasa manis dan gurih ini dulunya dianggap mewah karena bahan-bahannya mahal dan mengikuti tren kuliner istana.
Namun, cita rasanya yang aneh bagi lidah masa kini membuat hidangan ini tak lagi digemari. Mungkin hanya sedikit orang yang berani mencicipinya sekarang.
2. Jellied Eels
Hidangan ini berasal dari London abad ke-18 dan dulunya menjadi makanan murah bagi kelas pekerja. Belut-belut yang melimpah di Sungai Thames direbus bersama cuka, bawang, dan rempah, lalu dibiarkan dingin hingga membentuk jeli alami dari gelatin dalam dagingnya.
Jellied eels biasanya disajikan dingin bersama pai daging dan kentang tumbuk (pie and mash). Kini teksturnya yang licin dan tampilannya yang menyerupai ular membuat banyak orang enggan menyentuhnya.
Seiring menurunnya populasi belut akibat pencemaran sungai, hidangan ini juga semakin langka. Meski masih bisa ditemukan di beberapa restoran tradisional, jellied eels kini lebih dianggap kenangan masa lalu daripada santapan lezat.
3. Es Krim Kari Ikan
Pada era Victoria, Agnes Marshall dikenal sebagai 'Ratu Es Krim' yang gemar bereksperimen dengan rasa. Namun resep 'fish curry ice cream' miliknya jelas bukan favorit banyak orang.
Ia mengolah ikan dengan bawang, apel asam, santan, almond, dan bubuk kari, lalu mencampurnya dengan aspic dan krim kocok sebelum dibekukan. Hasilnya es krim asin beraroma rempah, lengkap dengan hiasan udang di atasnya.
Eksperimen kuliner ini mungkin menunjukkan kreativitas tinggi, tetapi bagi kebanyakan orang masa kini, gagasan menikmati es krim beraroma ikan dan kari tampaknya terlalu ekstrem untuk dicoba.
4. Snail Water
Berbeda dari escargot ala Prancis, masyarakat Inggris abad ke-18 punya 'snail water' atau air bekicot. Hidangan ini bukan untuk dinikmati, melainkan dianggap obat tradisional untuk penyakit pernapasan. Resepnya melibatkan bekicot yang disuling bersama susu atau anggur, lalu dicampur kismis, air mawar, akar manis, hingga cacing tanah yang dihancurkan.
Campuran ini kemudian diminum sebagai tonik penyembuh. Meski terdengar menjijikkan, praktik semacam ini umum pada masa itu ketika pengobatan modern belum berkembang. Kini snail water hanya tersisa dalam catatan sejarah kuliner.
(sob/adr)