Seblak merupakan salah satu kuliner khas Sunda yang kini menjelma menjadi hidangan favorit di berbagai daerah. Ternyata seblak punya sejarah menarik lho!
Cita rasanya yang gurih, pedas, dan berpadu dengan aroma khas kencur membuat seblak memiliki tempat tersendiri di hati para pencinta kuliner Nusantara. Dahulu seblak disajikan dengan sederhana, hanya kerupuk yang direbus dan dimasak bersama bumbu halus bawang putih, kencur, serta cabai rawit.
Namun seiring waktu, kreasi seblak semakin beragam. Kini, sajian ini hadir dengan beragam topping seperti telur, ceker, siomay, cilok, hingga aneka bakso dan sayuran.
Perpaduan rasa pedas dan gurih yang khas menjadikan seblak bukan sekadar jajanan, tetapi bagian dari identitas kuliner modern yang terus berkembang. Berikut sejarah hingga fakta menarik seputar seblak.
1. Sejarah Awal Munculnya Seblak
Tak ada catatan pasti yang menyebut kapan seblak pertama kali muncul, begitu pula asalnya yang diklaim dari Bandung. Namun, berbagai sumber menyebut cikal bakal seblak telah ada sejak masa kemerdekaan di wilayah Parahyangan.
Di kota Garut, dikenal makanan bernama kurupuk leor, yang berarti 'kerupuk lemas'. Hidangan ini dibuat dari kerupuk mentah yang tidak digoreng, tetapi dimasak dengan bumbu bawang putih dan cabai rawit. Dari sinilah kreasi seblak diduga bermula.
Sebelum seblak khas Sunda populer, di daerah Sumpiuh, Jawa Tengah, juga dikenal kerupuk godog atau kerupuk rebus yang serupa. Hanya saja hidangan ini tidak menggunakan kencur, yaitu bahan yang kini menjadi ciri khas utama seblak.
2. Asal-usul Seblak Lainnya
Sumber lain menyebut seblak tercipta dari tumpukan kerupuk lama di Bandung. Ketika kerupuk sudah tidak renyah dan keras saat digoreng, banyak yang memilih membuangnya. Namun, masyarakat di Bandung yang terkenal kreatif merasa sayang melihat bahan makanan terbuang percuma.
Dari situlah muncul ide mengolah kerupuk lama dengan bumbu pedas dan gurih, hingga lahirlah seblak seperti yang kita kenal sekarang. Seblak tidak berasal dari resep kuliner tradisional Sunda, tetapi hasil kerativitas masyarakat terhadap kerupuk yang dulunya hanya digoreng saja.
Seperti halnya cireng, cilok, cimol, hingga cibay, seblak menjadi bukti kecerdikan masyarakat di Jawa Barat mengolah bahan sederhana menjadi hidangan lezat dan populer sejak awal 2000-an.
3. Arti Nama Seblak
Banyak yang penasaran dengan arti kata seblak. Dalam bahasa Sunda, nyeblak berarti mengagetkan, sedangkan ada juga yang menyebut berasal dari kata segak atau nyegak yang artinya menyengat.
Keduanya menggambarkan karakter rasa seblak yang kuat, pedas, dan membangunkan selera. Tak heran, hidangan ini dikenal dengan sensasi pedas yang 'menyentak'.
Meski begitu, tingkat kepedasan seblak bisa disesuaikan dengan selera. Tak semua seblak harus super pedas. Sebab bagi sebagian orang, kenikmatan seblak justru terletak pada perpaduan gurih, pedas, dan aroma kencur yang khas.
Simak Video "Video Ngepoin UMKM Kerupuk Petai di Purwakarta"
(sob/adr)