Tren nasi berlauk jukut goreng khas Sunda menginspirasi Epy Kusnandar membuka warung makan. Bersama sang istri, ia menyajikan menu ini dengan aneka lauk plus harga terjangkau!
Aktor Epy Kusnandar atau akrab disapa Kang Mus, nama perannya dalam sinetron drama komedi, Preman Pensiun, membuka usaha kuliner baru. Sebelumnya, ia dan istrinya, Karina Ranau, membuka Warung Kang Mus di kawasan apartemen Kalibata City. Namun, usaha tersebut telah tutup.
Mereka kini fokus mengelola Jukut Goreng Samali. Nama 'Samali' diambil dari nama lokasi warung makannya di Jalan H. Samali Nomor 27B, Kalibata, Jakarta Selatan. Buka sejak Oktober 2025, warung ini sempat viral lantaran diganggu aksi premanisme. Karina tampak melawan keras aksi tak terpuji tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, seolah menjadi berkah di balik musibah, nama Jukut Goreng Samali kian dikenal luas usai kejadian tersebut. Warungnya jadi ramai antrean pelanggan baru maupun pelanggan tetap yang sudah ketagihan menu racikan Epy dan istri.
Detail Informasi | |
| Nama Tempat Makan | Jukut Goreng Samali |
| Alamat | Jalan H. Samali No.27B, Kalibata, Jakarta Selatan |
| jukutgorengsamali | |
| Jam Operasional | 13.00-21.30 |
| Estimasi Harga | mulai dari Rp 5 ribu |
| Tipe Kuliner | kuliner Sunda |
| Fasilitas |
|
Jukut goreng khas Sunda jadi andalan
Jukut Goreng Samali milik Epy Kusnandar yang belakangan ramai jadi incaran foodies. Foto: Andi Annisa DR/detikfood |
Jukut goreng yang belakangan semakin populer adalah kuliner tradisional Sunda. Beberapa tempat makan di Bandung menyediakannya sebagai menu primadona.
Salah satu yang paling terkenal dan agaknya merupakan pionir, Warung Nasi Ibu Imas di Bandung. Olahan selada air goreng di sini selalu menjadi incaran, lengkap dengan sambal leunca-nya yang ikonik.
Menu serupa ditawarkan Epy dan istri. Namun, karena jukut hanyalah sayuran, maka mereka menawarkan aneka lauk pendukung yang bikin makan makin sedap.
Kamu bisa pesan nasi ayam penyet cabe ijo, nasi lele penyet cabe ijo, atau nasi nila cabe ijo sebagai andalan. Harganya sama, Rp 25 ribu. Untuk jukut goreng, harganya Rp 12 ribu.
Tersedia juga pelengkap, seperti pete goreng, terong goreng, ikan asin, sate kulit, sate ati ampela, sate puyuh, tahu tempe, dan tumis kecombrang. Harganya terjangkau, mulai dari Rp 5 ribu saja.
Sedapnya ayam dan ikan nila goreng pakai sambal ijo
Nasi ayam penyet cabe ijo dan sate kulit, salah satu menu favorit di sini. Foto: Andi Annisa DR/detikfood |
Tim detikFood (19/11) mencicipi 2 menu utama andalan di sini, Nasi Ayam Penyet Cabe Ijo (Rp 25 ribu) dan Nasi Nila Penyet Cabe Ijo (Rp 25 ribu). Datang jelang jam makan malam, sekitar pukul 18.20, warung makan ini penuh terisi. Jadi, kami menunggu tempat sekitar 15 menit.
Sambil menunggu, pegawai mempersilakan kami pesan menu lebih dulu sehingga nanti bisa cepat tersaji. Ternyata, perhitungan pegawai itu tepat. Tempat tersedia dan menu pesanan kami pun sudah jadi!
Nasi ayam dan ikan goreng ini disajikan dengan lalapan minimalis berupa 2 lembar irisan mentimun dan lembaran daun kemangi. Di sisian piring ditaruh sambal ijo dalam jumlah royal!
Baik ayam dan ikan nila dimarinasi dengan bumbu kuning yang gurih sedap. Kemudian keduanya digoreng dadakan begitu ada pesanan. Jadi, semuanya masih tersaji hangat.
Pada ayam goreng, bumbunya meresap sampai ke serat-serat daging. Namun pada ikan nila goreng, menurut kami, masih tercecap sedikit rasa 'tanah' yang jadi ciri khas rasa ikan air tawar. Namun secara keseluruhan, tidak mengganggu. Sebab bagian kulit ikan goreng masih gurih dan garing.
Racikan sambal ijo yang pedas segar. Foto: Andi Annisa DR/detikfood |
Dicocol ke sambal ijo di sini, rasanya makin nikmat! Ada jejak rasa pedas segar yang menggugah selera. Yang kami suka, sambal cabe ijo-nya tidak terasa langu. Justru terasa sedikit asam segar, seperti diberi perasan air jeruk limo.
Namun sayang, bagi kami, sambal ijo di sini cukup berminyak. Hal ini lantaran proses pembuatannya. cabai ijo yang sudah diulek halus, akan disiram minyak panas lumayan banyak.
Pelengkap jukut goreng dan tumis kecombrang
Seporsi jukut goreng porsinya besar, harganya Rp 12 ribu. Foto: Andi Annisa DR/detikfood |
Yang bikin istimewa tentu saja Jukut Goreng (Rp 12 ribu) di sini! Porsinya banyak, tekstur selada airnya lumayan renyah, dan ada jejak rasa gurih.
Saat kami mengintip proses pembuatannya, jukut yang sudah digoreng, rupanya langsung diberi baluran bumbu. Agaknya berupa kaldu bubuk dengan rasa gurih yang agak kuat.
Namun karena ukuran selada airnya yang masih lumayan panjang-panjang, saat memakannya harus pelan-pelan agar tidak 'nyangkut' di tenggorokan.
Kecombrang Nyadong (Rp 10 ribu) di sini patut dicoba. Tumis kecombrang ini rupanya favorit Kang Mus. Dalam sebuah unggahan Instagram @jukutgorengsamali, Karina menceritakan inspirasi menu ini berawal dari ketidaksengajaan.
Tumis kecombrang jadi pelengkap yang sedap. Foto: Andi Annisa DR/detikfood |
Ia mengolah sisa kecombrang jadi tumisan. Kecombrang itu diiris tipis-tipis lalu dipadukan bersama pete. Menu sederhana ini tercecap renyah, aromanya wangi, dan rasa tumisannya gurih didominasi bumbu bawang dan cabai rawit.
Jika masih kurang puas, kamu bisa pesan aneka sate-satean di sini. Untuk sate kulit, harganya Rp 6 ribu/tusuk. Gurih kenyalnya sate kulit goreng di sini bikin ketagihan dan jadi pelengkap nasi yang sedap!
Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke redaksi@detikfood.com






KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN