5 Fakta Jukut Goreng, Menu Utama di Warung Baru Epy Kusnandar

5 Fakta Jukut Goreng, Menu Utama di Warung Baru Epy Kusnandar

Atiqa Rana - detikFood
Kamis, 23 Okt 2025 13:01 WIB
Jukut Epy Kusnandar
Foto: Instagram/karinaranau9
Jakarta -

Artis Epy Kusnandar membuka warung makan baru di kawasan Pasar Minggu. Warung tersebut spesial menawarkan jukut goreng. Namun apa sebenarnya jukut?

Setelah sempat buka warung Ayam Keramas di Kalibata, kini Epy Kusnandar membuka bisnis terbaru bernama Jukut Goreng Samali di Pasar Minggu.

Jukut goreng menjadi menu spesial di sini karena pada dasarnya makanan tersebut merupakan kesukaan Epy Kusnandar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidangan jukut goreng memang sedang ramai dijual oleh banyak warung makan, khususnya warung makan ala Sunda. Sayuran ini digoreng kering lalu ditambah bumbu supaya rasanya gurih, tak hambar. Biasanya dimakan bersama dengan nasi dan lauk lain. Disajikan sebagai pelengkap layaknya lalapan.

ADVERTISEMENT

Meski istilah 'jukut' populer, tetapi mungkin belum banyak yang tahu fakta di baliknya.

Berikut 5 fakta jukut goreng :

1. Jukut adalah istilah untuk sayuran

Resep Tumis Selada Air Bumbu UlekJukut merujuk pada sayuran atau rumput. Foto: iStock

Kata 'jukut' asalnya dari bahasa Sunda yang secara harfiah berarti 'sayuran' atau 'rumput.' Rumput atau sayuran yang dimaksud bisa berupa rumput liar, sayur daun, atau tanaman lain yang bisa dimakan.

Jukut pun tidak selalu digoreng. Pada dasarnya sayuran ini bisa dimasak dengan berbagai macam metode, mulai dari direbus, ditumis ringan, atau dikukus.

2. Jukut dari selada air

fakta jukut gorengNamun sayuran yang sering dipakai adalah selada air. Foto: iStock/detikfood

Meskipun jukut bisa berasal dari sayuran atau rumput apa saja, tetapi dalam praktik kuliner orang Sunda maupun masyarakat jawa Barat, jukut merujuk pada salah satu sayuran tertentu.

Jukut di makanan Sunda seringkali berasal dari sayuran selada air dengan nama ilmiah Nasturtium officinale R.Br. Berupa tanaman air tawar yang sering tumbuh liar di tepi sungai atau saluran air, lapor heakthroes.id pada (12/12/2024).

Tumbuhan ini memiliki batang lunak dan daun yang hijau segar. Sayuran ini dipilih karena teksturnya renyah dengan daun tipis yang melebar. Aromanya juga segar dan ringan.

Sayuran ini aslinya dari Eropa dan Asia yang sebenarnya dapat dinikmati secara mentah sebagai lalapan.

3. Munculnya jukut goreng

Jukut goreng hingga kangkung gorengnya juga tidak boleh dilewatkan di sini.Jukur goreng lalu muncul sebagai hidangan pelengkap di warung Sunda atau pecel lele. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Di masakan Sunda, jukut biasa diolah menjadi sayuran goreng, seperti yang ditawarkan di warung makan Epy Kusnandar.

Jukut dari selada air tersebut diolah dengan cara digoreng sampai kering, lalu ditambah sedikit garam atau kaldu bubuk untuk menambah cita rasa.

Tekstur jukut goreng yang renyah dan gurih ini cocok menjadi pelengkap nasi hangat, ayam goreng, lauk pauk lainnya, serta sambal.

4. Kandungan nutrisi jukut

Menurut Departemen Pertanian Amerika serikat (USDA), jukut atau selada air jika dikonsumsi dalam kondisi mentah memiliki kandungan kalori rendah. Jumlahnya hanya 11 kcal per 100 gramnya. Selain itu sayuran ini juga mengandung 1,3 gram karbohidrat, 0,5 gram serat, 0,2 gram gula, 330 mg potassium, 41 mg sodium, 2,3 gram protein, dan 0,1 gram lemak.

Jika dikonsumsi begitu saja sayuran ini baik untuk kesehatan, tetapi jika digoreng kalorinya menjadi tinggi sementara nutrisinya juga menghilang.

Menurut The Woks of Life, dengan cara ditumis saja jukut goreng sudah memiliki jumlah kalori yang meningkat, sebesar 117 kcal.

5. Efek bahaya makan jukut goreng

Jukut goreng memang nikmat, tetapi konsumsinya juga perlu dibatasi.

Proses penggorengan dalam suhu tinggi dapat memicu terbentuknya senyawa akrilamida, zat yang muncul akibat reaksi antara asam amino dan gula pada suhu tinggi, lapor radarbojonegoro.jawapos.com Senin, (15/9/2025).

Dalam jangka panjang, senyawa ini bisa meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi berlebihan.

Proses penggorengan juga membuat makanan ini tinggi kalori dan lemak karena sayuran akan menyerap minyak. Risiko kesehatan semakin besar ketika jukut digoreng dengan minyak yang sama berulang kali atau minyak jelantah. Sebab, hal ini bisa memicu pembentukan radikal bebas.

Jukut goreng tetap bisa dinikmati sesekali untuk mengurangi risiko kesehatan ini. Pastikan jumlahnya wajar dan digoreng pakai minyak goreng baru atau bersih.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Upaya Kepala BGN Wujudkan Zero Error di Program MBG"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads