Harga cabai rawit merah kini menyentuh Rp 120 ribu/kg di pasaran. Jika sudah membelinya sebagai stok, simpan cabai rawit dengan tips ini agar awet segar dan tahan lama.
Cabai rawit jadi salah satu bumbu masak populer hidangan tradisional Indonesia. Penggunaannya bisa memberi aksen rasa pedas yang kuat.
Tak jarang, cabai rawit dibeli langsung banyak sebagai stok, terlebih selama puasa dan jelang lebaran. Nah, untuk mempertahankan stok cabai rawit tersebut, kamu perlu menyimpannya dengan tepat.
Berikut 5 tips menyimpan cabai rawit untuk menjaga kesegarannya tahan lama:
1. Cuci dan keringkan cabai rawit
Sebelum menyimpan cabai, pastikan kamu pilih cabai yang segar di penjual. Cabai segar ditandai dari kulitnya yang mulus, tidak keriput, dan tidak berwarna cokelat pertanda bakal busuk. Cabai segar memiliki warna kemerahan yang alami.
Setelah itu, cuci bersih cabai di bawah air mengalir untuk menyingkirkan kotoran yang menempel dan sisa-sisa pestisida. Selanjutnya, keringkan cabai dengan tisu atau kain bersih. Pastikan cabai kering sempurna sebelum disimpan di kulkas agar pembusukan tidak cepat terjadi.
2. Pakai wadah kedap udara
Tips lain menyimpan cabai di kulkas adalah menyingkirkan tangkainya. Sebab tangkai cabai sering kali jadi penyebab utama pembusukan.
Kemudian taruh cabai dalam wadah kedap udara sebelum disimpan di kulkas. Pastikan juga wadah tersebut bersih dan kering sebelum digunakan.
3. Simpan di botol bekas air mineral
Tak punya wadah kedap udara? Kamu tak perlu khawatir karena bisa memanfaatkan botol bekas air mineral. Caranya mudah, cuci bersih cabai setelah dibeli. Keringkan permukaan cabai.
Kemudian masukkan cabai ke dalam botol bekas air mineral tanpa membuang batangnya. Tutup rapat botol air mineral tersebut. Simpan botol isi cabai itu di rak penyimpanan sayuran yang ada di bagian bawah kulkas.
(adr/odi)