Memilih punya waktu lebih banyak dengan keluarga, mantan chef hotel ini pilih alih profesi. Dirinya kini sukses kelola kedai makanan dalam foodcourt.
Menghabiskan banyak waktu bekerja di restoran hotel, tidak membuat serta merta seluruh chef di sana merasa nyaman. Ada juga yang justru memutuskan untuk alih profesi dengan alasan tertentu.
Ingin jam kerja yang lebih fleksibel, tak ingin menerima tekanan yang terlalu tinggi, maupun berbagai alasan lain. Sehingga banyak chef dari hotel dan restoran ternama yang memilih mengundurkan diri dan menjalani peruntungannya sendiri.
Kisah serupa dijalani juga oleh sepasang suami istri yang pernah bekerja di hotel selama bertahun-tahun lamanya. Adalah He Jia Liang dan istrinya, Liu Pei Ling, yang dilaporkan oleh The New Paper (24/2) nekat alih profesi.
Sejak usia muda, pasutri ini telah bekerja sebagai chef di restoran hotel. Namun pada 2009 tiba-tiba bibi dari Liu mengaku tengah mencari seseorang untuk melanjutkan bisnis kulinernya.
Tanpa pikir panjang, pasutri ini akhirnya memantapkan pilihan untuk turun langsung ke foodcourt dan mengambil alih pengelolaan kedai tersebut. Keduanya menyulap kedai tersebut menjadi sebuah tempat makan yang menjual makanan bergaya barat.
Setiap hari Liu dan suaminya harus menyiapkan kedai dan bahan-bahan sejak pukul 10 pagi, dilanjut membuka kedai pada siang hari. Biasanya kedai akan baru tutup sekitar pukul 9.30 malam dan dilanjut dengan merapikan area kedai.
Tentu Liu mengaku banyak perubahan yang dirasakan daripada menjadi chef di hotel. Saat di hotel mereka merasakan hari libur, cuti, serta bonus yang bisa diterima.
Sementara saat mengelola kedainya sendiri mereka harus berdiri sendiri di atas kakinya sepanjang waktu dan setiap hari. "Jika kedai tutup, maka pendapatan pun berhenti," katanya.
Wanted Western Delight di kawasan Lorong 8 Toa Payoh, Singapura perlahan bangkit di tangan pasutri tersebut. Walaupun harus bekerja lebih dari 12 jam sehari, keduanya mengaku tak menyesal dan mendapat banyak pelajaran.
"Saya tidak menyesal tidak memiliki banyak waktu untuk dihabiskan bersama anak saya. Tetapi ini cukup terlambat dalam berganti profesi, kami hanya bisa melakukan yang terbaik untuk keluarga kami," ujarnya.
Namun perjalanan mereka melayani pelanggan selama 16 tahun seolah menciptakan keluarga baru yang didapatkan dari pelanggan setia. Tidak sedikit anak pelanggannya yang tumbuh bersama makanan buatan mereka hingga membuatnya merasa puas dapat berkembang bersama komunitas di sekitarnya.
Simak Video "Mengintip Bisnis Kuliner Japanese Fusion Rieta Amilia di Kemang"
(dfl/odi)