Lembutnya Spiku, Oleh-oleh Khas Surabaya dengan Pengaruh Belanda

Lembutnya Spiku, Oleh-oleh Khas Surabaya dengan Pengaruh Belanda

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 31 Des 2024 06:00 WIB
Lembutnya Spiku, Oleh-oleh Khas Surabaya dengan Pengaruh Belanda
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Jakarta -

Lapis khas Surabaya atau yang dikenal bernama spiku menjadi oleh-oleh paling terkenal. Ternyata asal-usul kue lembut ini berakar dari sentuhan budaya Belanda.

Surabaya yang dikenal sebagai kota pahlawan juga punya banyak kuliner enak yang sayang dilewatkan. Mulai dari olahan makanan serba sambal hingga oleh-oleh khasnya.

Salah satu yang terkenal di Surabaya adalah lapis Surabaya atau populer juga dengan sebutan spiku. Ciri khas lapisan antara adonan kue dengan selai di tengahnya memiliki ciri khas rasa yang dirindukan banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata divbalik teksturnya yang lembut, spiku menyimpan beberapa fakta unik. Kue ini bahkan disebut sebagai bentuk peleburan budaya yang terjadi di Surabaya.

Baca juga: Sambut Musim Dingin, Banyak Bermunculan Restoran Halal di Polandia

ADVERTISEMENT

Berikut 5 fakta di balik lembutnya spiku khas Surabaya:

Lembutnya Spiku, Oleh-oleh Khas Surabaya dengan Pengaruh BelandaPenyajian spiku yang kini bertahan di Surabaya merupakan hasil percampuran budaya Belanda dan China. Foto: detikcom/Diah Afrilian

1. Hasil perkawinan budaya

Kue lapis spiku ini berasal dari resep orang Belanda yang tinggi di Surabaya pada masa kolonial. Menggunakan bahan-bahan yang tersedia seperti mentega, tepung terigu, telur, hingga rempah-rempah sebuah kue bertekstur lembut disajikan untuk suguhan di rumah.

Spiku sejak awal dihidangkan sebagai teman minum teh di sore hari. Melansir detikjatim (9/12/23) beberapa keluarga keturunan China yang mengetahui kue spiku ini mencoba membuat dengan versinya.

Orang keturunan China di Surabaya lantas meracik spiku dengan menyesuaikannya pada selera lidah lokal. Sampai sekarang spiku yang tersebar dan populer di Surabaya sebenarnya sudah menggunakan resep modifikasi Belanda dan China.

2. Bernama asli lapis Surabaya

Penamaan kue ini awalnya merujuk pada daerah asal kue tersebut dibuat. Lapis Surabaya diberi nama dengan mencantumkan nama daerahnya sebagai identitas kebangganan penduduk di Surabaya akan kue tersebut.

Sementara nama spiku sendiri berasal dari serapan bahasa Belanda, seperti yang dicatat oleh Universitas Katolik Mandala Surabaya. Spiku berasal dari serapan kata 'spek' yang dalam bahasa Belanda berarti lemak babi.

Ada juga 'koek' yang bermakna kue. Adapun penamaan spekkoek atau spiku dari orang Belanda merujuk pada bentuk lapisan adonan kuenya yang dianggap seperti lapisan pada lemak perut babi yang tebal.

Fakta menarik tentang spiku berlanjut di halaman berikutnya.

3. Laris diborong pelancong

Menyambangi kota Surabaya, tim detikfood juga tak lupa untuk berburu lapis spiku. Salah satu gerai yang kami kunjungi ialah Spikoe Resep Kuno di Jalan Rungkut Madya 41, Surabaya, Jawa Timur.

Datang sekitar pukul 12.00 WIB ternyata beberapa varian sudah habis. Varian kismis yang paling banyak dicari benar-benar ludes hanya dalam hitungan jam sejak disediakan.

Akhirnya kami hanya mendapatkan varian speculaas dan tanpa kismis. Tetapi ketika beralih pada toko oleh-oleh yang lain, ada banyak jenis dan merek jual spiku yang bersaing antara satu sama lain di rak-rak toko.

4. Kreasi rasa spiku

Lembutnya Spiku, Oleh-oleh Khas Surabaya dengan Pengaruh BelandaKreasi rasanya bahkan dibuat dalam banyak varian. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Spikoe Resep Kuno membanderol lapis spikunya seharga Rp 95.000 - Rp 325.000 tergantung ukuran dan varian rasanya. Adapun yang kami cicipi ialah spikoe tanpa kismis atau original dan spikoe speculaas.

Spikoe tanpa kismis memiliki dua warna adonan berbeda yang ditumpuk dengan selain di bagian tengahnya. Rasanya legit, tak terlalu manis, dengan sentuhan segar ketika menggigit bagian selainya.

Sementara untuk varian speculaas saat dibuka saja sudah terhirup aroma rempah. Varian rasa yang satu ini benar-benar merujuk pada biskuit rempah asal Belgia dan Belanda.

Sentuhan lembut kayu manis, biji pala, dan aroma cengkeh terasa ketika digigit. Pada varian speculaas warna adonan baik bagian atas dan bawah memiliki warna yang sama. Agar kesegarannya terjaga, sebaiknya spikoe disimpan pada kulkas dengan suhu yang stabil.

5. Resmi bersertifikasi halal

Walaupun jika merujuk harfiah pada bahasa Belanda kue ini diibaratkan seperti lemak babi, tetapi lapis spiku telah memiliki sertifikasi halal. Detikfood memeriksa sendiri sertifikasi kehalalannya pada laman Halal MUI. Ada beberapa merek yang kami temukan terdaftar sebagai pangan yang halal.

Spikoe Resep Kuno dengan berbagai varian rasanya tercatat sebagai produk halal pada nomor registrasi LPPOM JI-07200002251121 dengan masa aktif sertifikat hingga 23 November 2025. Sementara merek Spikoe yang diproduksi oleh CV. Aisya memiliki nomor sertifikat 287/SPKP/II/2021, begitu pula merk SPIKOE yang diproduksi oleh PT. Anita Famili Nusantara pada sertifikat MUI-LPPOM-07200029510224.

Masih banyak lagi produk spiku yang telah terjamin status kehalalannya. Karena itu wisatawan Muslim yang hendak membawakan oleh-oleh spiku untuk keluarga usai liburan tak perlu lagi khawatir untuk mengonsumsinya.

Halaman 2 dari 2
(dfl/odi)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Hide Ads