3. Dahulukan bumbu aromatik
Agar rasanya tak monoton banyak orang yang menyampurkan banyak bumbu saat membuat nasi goreng. Para chef dari restoran China, menyarankan untuk mendahului bumbu aromatik yang dimasukkan ke dalam wajan.
Misalnya seperti bawang putih, daun salam, sereh, bawang bombay, dan yang lainnya. Trik ini dilakukan di banyak restoran China untuk memaksimalkan keluarnya aroma dari bumbu masak yang digunakan. Setelah itu baru masukkan sayuran-sayuran untuk isian nasi goreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahap memasukkan bumbu penting untuk diperhatikan agar rasa dan aroma rempah yang digunakan menyerap pada minyak. Hasilnya minyak yang telah berbumbu akan melapisi bulir-bulir nasi dengan merata.
4. Kreasikan isian
![]() |
Para chef tidak membatasi atau memiliki saran khusus untuk isian nasi goreng yang akan dibuat di rumah. Topping dan isian dapat disesuaikan berdasarkan selera penikmatnya masing-masing.
Tasting Tables menuliskan bahwa kunci dari nasi goreng yang enak juga terletak pada improvisasi tangan peraciknya. Misalnya dengan menambahkan suwiran ayam, potongan daging, berbagai jenis sayuran, atau bahan-bahan yang diinginkan boleh saja dilakukan.
Nasi goreng juga seringkali menjadi hidangan solutif untuk memanfaatkan sisa makanan di dalam kulkas. Jika sekiranya menemukan bahan makanan yang sudah disimpan terlalu lama sebaiknya potong kecil-kecil dan campurkan ke dalam nasi goreng.
5. Masak secukupnya
Memasak nasi goreng yang disebut sebagai penyelamat memaksimalkan bahan di dalam kulkas bukan berarti boleh dimasak berlebihan. Sesuaikan banyaknya nasi goreng dengan besarnya wajan yang digunakan untuk memasak.
Memasak nasi goreng secukupnya tak hanya memudahkan untuk dimasak tetapi juga agar mencegah nasi mengeluarkan cairan saat dimasak. Sebagaimana yang perlu diingat nasi goreng yang baik adalah nasi goreng yang kering dan tidak menggumpal.
Memasak nasi goreng dalam jumlah yang terlalu banyak juga dapat membuat bahan-bahannya tak matang merata. Hasilnya ketika dimakan ada beberapa komponen yang akan mengganggu lidah saat dinikmati.
(dfl/odi)