Bisnisnya terlihat sederhana, yakni hanya berjualan bawang goreng. Namun siapa sangka, omzetnya bisa mencapai Rp 15 juta per hari.
Tak harus berbisnis besar-besaran untuk mendapat keuntungan yang tinggi. Berbisnis sederhana pun bisa mendapatkan banyak cuan jika dilakukan dengan teliti.
Itulah yang dilakukan oleh Sujimin, seorang pria yang sukses menjalani usaha bawang goreng. Terdengarnya memang 'receh', hanya bawang merah yang digoreng.
Namun, Sujimin berhasil membuktikan bahwa dari bisnis kecil-kecilannya itu berhasil mengantarkan dirinya pada gerbang kesuksesan, seperti yang diceritakan di kanal YouTube Money Fighter (11/08/23).
Berangkat dari usaha rumahan, kini ia jadi bos bawang merah.Sujimin merupakan pemilik usaha bernama Bawang Goreng Dua Sudara. Lokasinya ada di daerah Padasuka,Ciomas Bogor.
Sebagai pengusaha bawang goreng, Sujimin memiliki banyak pemasok. Bawang merahnya didapatkan dari petani yang ada di Brebes, Sukomoro hingga Bandung.
"Kebetulan punya banyak kanal. Jadi saya hubungi petani yang lagi panen aja. Kebetulan sekarang ini dari tiga daerah lagi panen semua," ujar Sujimin.
Dalam video yang dikonfirmasi detikFood (19/08/23) Sujimin memperlihatkan tahap demi tahap dari bawang merah menjadi bawang goreng yang siap disantap.
Pertama, bawang merah yang baru datang dicuci dan dibersihkan dari kulit dan tanah yang menempel. Proses mencucinya ini menggunakan mesin khusus, sekitar 5 menit bawang merah akan bersih.
Setelah dibersihkan, bawang merah diiris menggunakan mesin. Hasil irisannya tipis persis, ketika mengiris manual menggunakan pisau. Kemudian dikeringkan sebelum digoreng.
"Dikeringkan dulu, supaya terpisah dari air. Jadi, nanti gorengnya cepet karena cepat matang," ujar Sujimin lebih lanjut.
Setelah kering, bawang goreng ditaburi tepung terigu sedikit. Menurut Sujimin, proses ini akan membuat bawang gorengnya terasa lebih renyah. Baru kemudian digoreng kering.
Dalam sekali penggorengan, Sujimin dan karyawannya bisa menggoreng 15 kilogram bawang merah. Kemudian hasilnya hanya akan menjadi 6 kilogram saja.
Bawang goreng yang sudah matang kemudian dibawa ke tempat lain untuk dilakukan pengemasan. Sujimin menceritakan pemasarannya ada yang eceran ada pula yang dalam pesanan banyak.
"Untuk di daerah Bogor sendiri biasanya bisa jual 3-4 kuintal per hari. Harga per kilogramnya itu paling murah Rp 35.000, paling mahal Rp 80.000 tergantung jenis bawang," tambahnya.
Selain di Bogor, Sujimin juga memasarkan bawang gorengnya hingga ke berbagai daerah mulai dari seluruh Jawa, Lampung, Bengkulu, Palembang, hingga Kalimantan.
"Omzet dalam sehari itu rata-rata menyentuh angka Rp 15 juta," tutup Sujimin. Videonya ramai ditanggapi netizen yang jadi terinspirasi.
"Keren deh yang kerja di situ, kita aja yang baru ngupas bawang 1 biji udah perih," tulis netizen.
"MasyaAllah yang kerja di situ harus ekstra, karena pasti nangis terus," tulis netizen lainnya.
Simak Video "Melihat 'Gurihnya' Bisnis Bawang Goreng Milik Pasutri Depok"
(raf/odi)