Cooking & Baking Class

3 Tips Memilih Ayam Kampung untuk Ayam Goreng Terasi ala Chef Yongki

Riska Fitria - detikFood
Minggu, 02 Apr 2023 13:00 WIB
Jakarta -

Olahan dari daging ayam tak pernah mengecewakan. Mulai dari ayam gulai, ayam bakar hingga ayam goreng yang menjadi makanan favorit sejuta umat karena sederhana dan rasanya yang gurih lezat.

Daging ayam sebagai bahan utama biasanya dipilih jenisnya yang sesuai selera. Salah satu yang populer adalah ayam kampung. Meski ukurannya kecil tapi rasanya lebih gurih dan teksturnya yang empuk.

Chef Yongki Gunawan pun lebih senang menggunakan ayam kampung untuk olahan Ayam Goreng Terasi, seperti yang ditunjukkan cara membuatnya dalam acara Cooking and Baking Class bersama detikFood di Lotte Shopping Avenue (01/4).

Untuk membuat ayam goreng terasi, Chef Yongki membagikan beberapa tips dalam memilih jenis ayam. Berikut tipsnya:

1. Pilih Ayam Kampung

Ayam kampung. Foto: iStock

Sebenarnya pemilihan jenis ayam untuk olahan ayam goreng terasi bisa disesuaikan tergantung selera. Namun, Chef Yongki lebih senang menggunakan ayam kampung yang masih muda dibandingkan ayam boiler.

"Kalau ayam boiler itu saya gak suka baunya. Jadi lebih suka ayam kampung yang masih muda, ayam ini berminyak aja belum karena masih muda dan bikin lebih cepat empuk," ujar Chef Yongki Gunawan.

2. Pilih Ayam Kampung Liar

Lebih lanjut, Chef Yongki mengatakan bahwa ia biasa beli jenis ayam kampung liar di pasar. Menurutnya ada dua jenis ayam kampung, yakni ayam kampung ternak dan ayam kampung liar.

Chef Yongki juga mengatakan bahwa ayam kampung liar ini biasanya harganya lebih mahal. Sementara ayam kampung ternak sama seperti ayam boiler, hanya saja ayam kampung ternak tidak disuntik.

3. Perlukah Dipresto?

Ayam kampung dikenal dengan teksturnya yang empuk dan cenderung alot. Lantas, untuk membuat teksturnya menjadi juicy apakah boleh bila ayam kampung dipresto?

Dalam hal ini, Chef Yongki tidak menganjurkan untuk mempresto makanan. Menurutnya proses tersebut bisa menghilangkan nutrisi yang terkandung pada makanan, termasuk juga pada ayam.

"Bayangin aja, ayam dipresto tulangnya aja hancur apalagi nutrisinya. Hilang itu vitamin-vitaminnya. Karena makanan yang dipanaskan di suhu 100 derajat akan memusnahkan nutrisi," tutur Chef Yongki.

Sementara itu, presto makanan biasanya menggunakan suhu diatas 100, kisaran 160-170 derajat. Alih-alih mempresto makanan, Chef Yongki lebih menyarankan masak secara tradisional menggunakan kayu bakar.

Cooking class ramadan kali ini didukung oleh Oxone.




(raf/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork