Kawasan Sudirman ternyata menyimpan banyak kuliner legendaris yang enak-enak. Salah satunya bubur ayam khas Sunda yang sudah eksis sejak 24 tahun silam ini.
Bubur ayam yang hangat paling enak disantap pagi maupun malam hari setelah lelah beraktivitas. Lembutnya tekstur bubur dengan rasa gurih dapat membantu menenangkan dan merelaksasi tubuh.
Sudirman yang dikenal sebagai kawasan padat aktivitas, baik bagi pekerja maupun kegiatan lainnya, ternyata memiliki satu tempat makan bubur yang legendaris. Bubur bergaya Sunda ini menjadi menu sarapan dan makan malam favorit para pengguna KRL yang turun di stasiun Sudirman maupun BNI City.
Ketika akhir pekan, bubur legendaris ini juga diburu oleh masyarakat yang berolahraga pada kegiatan Car Free Day. Bubur dengan kaldu yang gurih, topping yang melimpah, hingga sate-satean pelengkap bikin ketagihan.
Mengunjungi Bubur Ayam Sunda di Jalan Blora, Sudirman, detikFood mencicipi langsung buburnya yang spesial. Ada tambahan telur ayam kampung setengah matang yang membuatnya semakin gurih.
Sudah hadir sejak tahun 1999
Menempati ruko di Jalan Blora, Sudirman, Jakarta Selatan, ternyata lokasi ini bukan satu-satunya tempat Bubur Ayam Sunda berjualan. Bubur Ayam Sunda sebelumnya pernah berjualan di dalam stasiun Sudirman.
Menurut penuturan salah satu pengelolanya, Galang, bubur ini sebelumnya menempati area kantin di dalam stasiun. Tetapi setelah stasiun Sudirman melalui peremajaan dan penertiban, mereka pindah ke deretan toko-toko persis di seberang stasiun.
"Kita sudah jualan sudah lama, sekitar tahun 1999. Dulu itu masih di dalam stasiun. Ada kantin gitu, tempat makan. Masih zamannya ekonomi ekspress belum seperti sekarang. Setelah diperbaiki baru pindah ke sini," ungkap Galang kepada detikcom (2/3).
Jika melihat kilas balik perizinan PT KAI terhadap para pedagang dan kios di dalam atau di sekitar stasiun, makanya sejak 2013 warung bubur ini sudah pindah ke area Jalan Blora. Selama 10 tahun Galang tak pernah pindah lokasi sejak keluar dari area stasiun Sudirman.
Menyajikan bubur ayam khas Sunda
Sesuai dengan namanya, Bubur Ayam Sunda di seberang stasiun Sudirman ini menyajikan bubur ayam dengan ciri khas Sunda. Bubur dengan tekstur yang agak cair diberi kuah kaldu kuning, merica bubuk, kerupuk, emping, kacang goreng, daun bawang dan seledri.
Harga semangkuk buburnya dibanderol mulai dari Rp 15.000 untuk yang biasa. Galang juga menyajikan bubur spesial yang paling banyak diburu oleh para pelanggan setianya.
Bubur spesial seharga Rp 20.000 diberi topping telur ayam kampung rebus setengah matang. Penambahan telur ini menambah rasa gurih dan tekstur creamy dengan aroma amis yang tidak menyengat karena ikut tercampur bersama bubur yang panas.
Saat disajikan, bubur ayam khas Sunda memang tidak ditambahkan kecap manis. Para pelanggan dapat menuang sendiri kecap manis yang sudah disediakan di atas setiap meja.
Jika ingin lebih pedas ada juga sambal yang begitu menyengat. Sambal yang disediakan untuk bubur ini cenderung cair dengan rasa yang sedikit gurih tetapi pedasnya semakin menyengat secara perlahan.
Simak Video "Video: Tradisi Bagi-bagi Bubur Suro untuk Buka Puasa di Palembang"
(dfl/adr)