Eksis Sejak 1999, Bubur Ayam Ini Jadi Favorit 'Anker' Sudirman

Hangat Nikmat Bubur Ayam

Eksis Sejak 1999, Bubur Ayam Ini Jadi Favorit 'Anker' Sudirman

Diah Afrilian - detikFood
Minggu, 05 Mar 2023 12:00 WIB
Eksis Sejak 1999, Bubur Ayam Ini Jadi Favorit Anker Sudirman
Foto: detikcom
Jakarta -

Kawasan Sudirman ternyata menyimpan banyak kuliner legendaris yang enak-enak. Salah satunya bubur ayam khas Sunda yang sudah eksis sejak 24 tahun silam ini.

Bubur ayam yang hangat paling enak disantap pagi maupun malam hari setelah lelah beraktivitas. Lembutnya tekstur bubur dengan rasa gurih dapat membantu menenangkan dan merelaksasi tubuh.

Sudirman yang dikenal sebagai kawasan padat aktivitas, baik bagi pekerja maupun kegiatan lainnya, ternyata memiliki satu tempat makan bubur yang legendaris. Bubur bergaya Sunda ini menjadi menu sarapan dan makan malam favorit para pengguna KRL yang turun di stasiun Sudirman maupun BNI City.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika akhir pekan, bubur legendaris ini juga diburu oleh masyarakat yang berolahraga pada kegiatan Car Free Day. Bubur dengan kaldu yang gurih, topping yang melimpah, hingga sate-satean pelengkap bikin ketagihan.

Mengunjungi Bubur Ayam Sunda di Jalan Blora, Sudirman, detikFood mencicipi langsung buburnya yang spesial. Ada tambahan telur ayam kampung setengah matang yang membuatnya semakin gurih.

ADVERTISEMENT
Eksis Sejak 1999, Bubur Ayam Ini Jadi Favorit 'Anker' SudirmanBerjarak 30 meter dari stasiun Sudirman, ada tempat makan bubur ayam yang legendaris. Foto: detikcom

Sudah hadir sejak tahun 1999

Menempati ruko di Jalan Blora, Sudirman, Jakarta Selatan, ternyata lokasi ini bukan satu-satunya tempat Bubur Ayam Sunda berjualan. Bubur Ayam Sunda sebelumnya pernah berjualan di dalam stasiun Sudirman.

Menurut penuturan salah satu pengelolanya, Galang, bubur ini sebelumnya menempati area kantin di dalam stasiun. Tetapi setelah stasiun Sudirman melalui peremajaan dan penertiban, mereka pindah ke deretan toko-toko persis di seberang stasiun.

"Kita sudah jualan sudah lama, sekitar tahun 1999. Dulu itu masih di dalam stasiun. Ada kantin gitu, tempat makan. Masih zamannya ekonomi ekspress belum seperti sekarang. Setelah diperbaiki baru pindah ke sini," ungkap Galang kepada detikcom (2/3).

Jika melihat kilas balik perizinan PT KAI terhadap para pedagang dan kios di dalam atau di sekitar stasiun, makanya sejak 2013 warung bubur ini sudah pindah ke area Jalan Blora. Selama 10 tahun Galang tak pernah pindah lokasi sejak keluar dari area stasiun Sudirman.

Menyajikan bubur ayam khas Sunda

Eksis Sejak 1999, Bubur Ayam Ini Jadi Favorit 'Anker' SudirmanBubur yang disajikan di sini bergaya khas Sunda. Foto: detikcom

Sesuai dengan namanya, Bubur Ayam Sunda di seberang stasiun Sudirman ini menyajikan bubur ayam dengan ciri khas Sunda. Bubur dengan tekstur yang agak cair diberi kuah kaldu kuning, merica bubuk, kerupuk, emping, kacang goreng, daun bawang dan seledri.

Harga semangkuk buburnya dibanderol mulai dari Rp 15.000 untuk yang biasa. Galang juga menyajikan bubur spesial yang paling banyak diburu oleh para pelanggan setianya.

Bubur spesial seharga Rp 20.000 diberi topping telur ayam kampung rebus setengah matang. Penambahan telur ini menambah rasa gurih dan tekstur creamy dengan aroma amis yang tidak menyengat karena ikut tercampur bersama bubur yang panas.

Saat disajikan, bubur ayam khas Sunda memang tidak ditambahkan kecap manis. Para pelanggan dapat menuang sendiri kecap manis yang sudah disediakan di atas setiap meja.

Jika ingin lebih pedas ada juga sambal yang begitu menyengat. Sambal yang disediakan untuk bubur ini cenderung cair dengan rasa yang sedikit gurih tetapi pedasnya semakin menyengat secara perlahan.

Eksis Sejak 1999, Bubur Ayam Ini Jadi Favorit 'Anker' SudirmanDalam sehari ada dua sesi penjualan bubur pagi dan sore yang mampu menghabiskan 18 liter bubur dalam sehari. Foto: detikcom

Laris diantre pagi dan sore hari

Bubur Ayam Sunda di Sudirman ini buka dua kali dalam sehari. Pada pagi hari biasanya pelanggan yang datang merupakan orang-orang yang baru turun dari kereta di stasiun Sudirman atau mereka yang baru selesai berolahraga di kawasan sekitar Sudirman.

Saat pagi hari, bubur yang disiapkan sejak pukul 6 pagi ini hanya butuh waktu selama 4 jam untuk ludes. Jika datang kesiangan jangan harap kamu bisa mendapatkan seporsi bubur pun di Bubur Ayam Sunda ini.

Tetapi tak perlu khawatir, para pelanggan yang sudah kehabisan saat pagi hari dapat kembali lagi ketika sore menjelang. Galang mengatakan mereka akan kembali menyediakan bubur sekitar pukul 4 sore.

Tidak berbeda dengan pagi hari, saat sore mereka juga hanya membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk menghabiskan bubur yang dijajakan. Menurut penuturan Galang, dalam satu kali penyajian mereka dapat menghabiskan hingga 18 liter bubur yang dibawa menggunakan panci besar.

Sebanyak 20 ekor ayam juga dihabiskan untuk topping suwiran ayam yang melimpah. Ia juga memperkirakan bahwa dalam sehari bisa menjual hingga sekitar 1000 mangkok bubur.

Eksis Sejak 1999, Bubur Ayam Ini Jadi Favorit 'Anker' SudirmanJangan lupa cicipi sate-satean yang nikmat di sini. Foto: detikcom

Topping dan pelengkap komplet

Salah satu yang menarik perhatian dari Bubur Ayam Sunda ini adalah toppingnya yang sangat melimpah. Galang yang menyiapkan bubur untuk pelanggan tidak pernah pelit untuk memberikan topping di atas semangkok bubur.

Buburnya sendiri hanya berisi setengah dari mangkuknya. Sedangkan topping yang ditambahkan akan dibuat menggunung dengan tumpukan remahan kerupuk, emping, suwiran ayam dan masih banyak lagi.

Selain toppingnya yang banyak sate-satean berupa jeroan ayam sebagai pelengkapnya juga selalu ludes disantap pelanggan. Ada tiga jenis sate-satean yang disajikan di sini yaitu sate usus, sate ati dan sate ampela.

Per buah sate-sateannya dipatok seharga Rp 3.000 dengan isian yang cukup banyak. Jeroan ayam sebelumnya diungkep dengan tambahan gula merah dan kecap yang membuat rasanya sedikit manis tetapi berbeda dengan bacem.

Sate-satean yang disajikan tidak berbau amis maupun alot. Tekstur jeroan yang dimasak hingga lembut dan meresap bumbunya membuat para pelanggan tak puas jika hanya makan satu atau dua tusuk saja.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tradisi Bagi-bagi Bubur Suro untuk Buka Puasa di Palembang"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads