Seorang mantan narapidana yang menjalani masa hukuman dua tahun di penjara mengungkap makanan yang setiap hari ia dapatkan. Begini tampilan dan rasanya.
Selain makanan yang ditawarkan di pesawat, makanan di penjara juga dikenal punya rasa yang kurang enak. Namun belum lama ini ada mantan narapidana asal Australia yang mengungkap jenis-jenis makanan yang ia terima ketika menjalani hukuman penjara selama dua tahun.
Melansir 7news.com.au (26/02), mantan narapidana bernama Jackson Allum menjadi salah satu dari 43.000 orang di balik jeruji besi di Australia. Kepada 7News ia mengungkap jika makanan di penjara biasanya disiapkan secara massal oleh sesama narapidana yang memang ditugaskan bekerja di dapur.
Jackson Allum mengungkap setiap hari mereka akan memulainya dengan sarapan berupa sereal atau roti sederhana. Pada hari biasa, narapidana biasanya makan sandwich beku dengan isian kornet, tuna, ham, keju, ayam, telur, dan tambahan Vegemite (selai khas Australia).
Sementara untuk makan siang di akhir pekan, sandwich diubah dengan makanan beku lainnya berupa sosis roll atau pastry isian daging babi. Ketika narapidana sudah kembali ke dalam tahanan, mereka akan ditinggalkan makan malam berupa makanan beku lain yang dipanaskan seperti kari, semur, beberapa daging dan sayuran.
Allum mengungkap jika makanan ini mungkin terdengar seperti menggiurkan, tetapi aslinya tidak.
"Itu terdengar menggiurkan. Ketika Anda mendengarnya mungkin seperti 'Daging sapi dengan kecap, itu terdengar cukup enak,' tetapi tidak," tutur Allum.
Meskipun tidak begitu menggugah selera, mantan Narapidana di Australia ini menganggap makanannya masih bisa dinikmati.
Menteri Pemasyarakatan NSW Geoff Lee menambah komentar jika para narapidana itu tentunya tidak akan dibiarkan makan seperti raja. Tetapi mereka disuguhkan dengan pilihan makanan yang beragam dengan jadwal makan teratur yang akan memenuhi kebutuhannya.
"Mereka tentu tidak makan seperti raja, tetapi mereka diberikan beragam makanan yang akan diputar sesuai jadwal untuk memenuhi kebutuhannya, memastikan mereka makan dengan cukup dan siap untuk mengikuti segala kegiatan berharga di penjara," ucap Lee.
Di antara pilihan makanan di penjara, ada salah satu menu yang tampaknya begitu digemari oleh Allum. Menu itu bernama Devil Wings yaitu potongan sayap ayam dengan bumbu yang pas. Meskipun sayap ayamnya cukup kecil, tetapi Allum menyukainya karena rasanya yang benar-benar seperti daging.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sebagian makanan di penjara dibuat oleh para narapidana dalam golongan tertentu. Tahanan yang berada di area keamanan rendah biasanya membuat rencana makan, membeli, dan memasak makanan mereka sendiri.
Sementara tahanan yang berada di tingkat keamanan maksimum hanya diperbolehkan keluar sel selama satu jam setiap hari. Karenanya, mereka hanya boleh mengkreasikan bahan makanan yang terbatas di dalam kamarnya.
Mungkin para tahanan ini terlihat mendapatkan makanan yang cukup, namun Allum mengungkap jika mereka tidak bisa bertahan begitu saja. Oleh karena itu, beberapa tahanan terkadang membeli tuna kalengan dan mie instan dalam agenda belanja mingguan mereka.
"Ketika berada di sana (penjara), Anda akan mendapatkan tuna karena ini menjadi protein terbaik. Jadi banyak orang yang makan tuna karena kalau tidak, Anda akan kelaparan," jelas Allum.
Makanan yang disajikan dalam sistem pemasyarakatan Australia sebagian besar dibuat oleh narapidana itu sendiri sebagai bentuk praktik yang akan membekali mereka dengan serangkaian kualifikasi pasca pembebasan bersyarat.
Salah satu dapur penjara terbesar di Australia, Geoffrey Pearce di Windsor, mempekerjakan 90 narapidana yang memasak 3,9 juta makanan untuk para tahanan setiap tahunnya. Sementara di daerah Long Bay, mereka mempekerjakan 45 narapidana untuk membuat 25.000 roti setiap minggu.
Setiap negara bagian di Australia sebenarnya punya rencana makan bervariasi yang dapat ditinjau dari kondisi kebutuhan yang berbeda.
Simak Video "Menyelami Cerita dan Kuliner Khas Kelapa Gading"
(aqr/adr)