Jalan hidup seseorang memang tidak ada yang tahu. Wanita ini, misalnya, sudah 13 tahun berprofesi sebagai pramugari, tapi sekarang beralih jadi penjual ayam potong di pasar. Begini kisahnya.
Mengutip mStar (22/2), Nurhafaniza Yusuf pernah bekerja selama hampir 13 tahun sebagai pramugari Malaysia Airlines (MAS). Wanita dengan sapaan akrab Niza itu mengaku hidupnya seolah berakhir saat dia diberhentikan dari maskapai penerbangan nasional Malaysia itu.
Pada 2016, Niza bersama 6.000 pegawai MAS lain harus rela diberhentikan karena adanya struktur baru pada perusahaan tersebut. Ia pun tidak putus asa dengan kondisinya.
Tak berlarut-larut meratapi nasib, Niza pilih banting setir jadi penjual ayam potong di pasar. Hal ini bukan tanpa alasan karena usaha ayam potong itu merupakan warisan dari sang ibu.
"Saya percaya di balik setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Saat itu ibu saya juga sakit, stroke ringan. Jadi saya putuskan kembali ke kampung halaman," kata Niza. Ia mengatakan usaha ayam potong ibunya di Pasar Siti Khadijah, Kelantan sudah lebih dari 30 tahun.
"Setelah saya diberhentikan dari MAS, saya ambil alih usaha ayam potong ibu. Dulu dia sempat khawatir soal siapa yang akan melanjutkan bisnisnya karena 3 anaknya punya pekerjaan masing-masing," kata Niza.
Ia pun melihat kondisinya diberhentikan kerja sebagai peluang untuk memiliki jalan hidup baru. "Semua keuntungan yang saya dapat (dari berjualan ayam potong) akan saya bagikan dengan ibu saya," kata Niza.
Meski kini tempatnya bekerja di pasar becek, Niza menikmatinya. Ia pun tetap menyimpan rapi memorinya pernah menjadi pramugari. Ia bilang dulu selalu pakai seragam, rapi, dan disiplin mengikuti aturan perusahaan.
"Saya dapat banyak ilmu selama jadi pramugari. Dan ilmu itu masih bermanfaat walaupun saya sekarang sudah tidak lagi jadi pramugari," katanya. Ilmu yang dimaksud seputar etiket dan cara bicara.
Niza menerapkan ilmu tersebut saat berhadapan dengan para pembeli atau calon pembelinya. Ia menggunakan eye contact dan body language yang seharusnya.
Niza pun memperhatikan penampilannya. Ia mengaku tetap menggunakan riasan wajah ringan dan lipstik saat berjualan agar terlihat rapi dan enak dilihat. "Bukan hanya untuk orang lain, saya melakukan ini juga untuk menghargai diri sendiri," ujarnya.
Niza bersyukur profesinya sebagai tukang ayam potong ini didukung orang-orang sekitarnya, termasuk sang suami. Ibu 4 anak ini berpesan pada orang lain yang mengalami nasib serupa dirinya untuk tidak putus asa.
Simak Video "Bikin Laper: Kelezatan Ayam Pramugari yang Digoreng Pakai Cabai"
(adr/odi)