.webp)
Sebuah kedai makanan Turki di Singapura dikecam masyarakat. Hal ini lantaran mereka menghadirkan penari perut yang hampir telanjang sebagai hiburan pengunjung.
Berusaha memberikan yang terbaik bagi pelanggannya, sebuah kedai makanan melakukan aksi nekat. Tampil beda dengan kedai yang lain membuat mereka memutar otak dengan menyajikan hiburan yang tak biasa.
Tetapi upaya untuk menghibur pengunjung justru dinilai sebagai cara yang salah dan wajib diperbaiki. Hiburan yang disediakan dinilai tak pantas mengingat jenis kedai yang dihadirkan dan lokasinya yang dekat dengan masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendatangkan seorang penari perut, restoran ini gagal mendapat perhatian pelanggan. Menjawab keributan yang viral gegara hiburannya tersebut, pemiliknya angkat bicara.
 Menghadirkan seorang penari perut, kedai Turki ini diprotes. Foto: Singapore Uncensored |
Mengutip Singapore Uncensored (28/12) seorang pengguna Facebook bernama Abu Jalala Sarimon membagikan unggahan tentang sebuah kedai Turki di kawasan Kampong Glam. Dalam unggahannya itu terlihat foto penari perut yang berusaha menarik perhatian pelanggan di tepi jalan.
Penari perut yang menggunakan pakaian terbuka dinilai hampir telanjang dan melakukan aksi yang tak pantas. Hal ini lantaran hiburan dari restoran tersebut dianggap mengganggu bagi pengunjung yang beragama Muslim ditambah lokasinya dekat dengan masjid.
"Restoran Turki di Bussorah Street, mengadakan penari perut di luar restoran mereka dekat dengan Masjid Sultan, penarinya hampir telanjang. Jika ini tidak ditindak lanjuti, dalam waktu dekat tempat ini akan menjadi sirkus. Dimana sikap menghargai untuk komunitas Muslim dan masjid yang suci?" tulis Abu Jalal Sarimon.
Menjawab unggahan yang viral itu, pemilik restoran angkat bicara dan meluruskan masalah yang terjadi. Ada tiga poin yang diungkapkan oleh pemiliknya sebagai klarifikasi atas hiburan yang ada di kedai mereka.
 Hal ini lantaran pakaiannya dinilai setengah telanjang. Foto: Singapore Uncensored |
Pertama, penari perut tersebut dikatakan sebagai bentuk apresiasi dari tamu yang mengadakan pesta di kedai tersebut. Pemilik kedai juga mengaku tak ada tujuan untuk tidak menghargai orang Muslim yang ada di sekitarnya.
Kedua, pemilik kedai mengatakan bahwa penari perut itu sebenarnya menggunakan baju hanya saja warna yang dipilih adalah warna kulit. Pihak kedai juga menyadari jarak lokasi mereka dengan masjid sehingga sebisa mungkin tak akan menampilkan hiburan yang vulgar.
Ketiga, kedai bernama Derwish Turkish Restaurant ini juga seorang yang beragama Muslim. Banyak orang yang menyebutkan bahwa netizen yang mengunggah foto tersebut adalah manajer dari restoran atau bahkan pemilik, nyatanya asumsi tersebut tak benar.
Merasa sudah menimbulkan kegaduhan lantaran aksi penari perut yang hadir di kedainya, Derwish Turkish Restaurant meminta maaf kepada pelanggannya. Banyak netizen dan juga pelanggan yang merasa berterima kasih karena penjelasan dan pihak kedai yang tidak lepas tangan atas isu yang sudah terlanjur viral.
(dfl/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN