Di Bogor ada racikan nasi goreng legendaris yang masih banyak digemari sampai sekarang. Namanya Nasi Goreng Pete Guan Tjo yang sudah hadir sejak 1965. Begini keistimewaan menunya.
Menyusuri kawasan Suryakencana, kamu akan menemukan banyak pilihan tempat makan legendaris. Salah satunya Nasi Goreng Guan Tjo sejak 1965 di Jalan Suryakencana Nomor 193.
Sudah berdiri selama 60 tahun, kisah usaha nasi goreng ini dimulai dari generasi pertama pemiliknya yang bernama Lo Kan Tjiong. Menurut salah satu karyawan Nasi Goreng Guan Tjo bernama Jajat, Lo Kan Tjiong dulunya berjualan di pasar tradisional hanya menggunakan gerobak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara bersama detikFood pada Februari 2024, Jajat mengatakan, usaha ini kemudian pindah ke Suryakencana sekitar 13 tahun lalu. Kini usahanya dikelola oleh generasi kedua Lo Kan Tjiong.
![]() |
Uniknya, Nasi Goreng Guan Tjo tidak pernah berjualan sendirian. Ia berkawan baik dengan Lo Kan Wat yang berdagang bubur kacang ijo serta Pak Oo yang terkenal dengan sate sumsum sapinya. Mereka bertiga selalu jualan beriringan sampai sekarang.
"Kalau untuk ciri khas nasi goreng Guan Tjo yang pasti itu kita pakai topping pete (petai) goreng. Jadi petenya tidak kita tumis bareng nasi dan bumbu, tetapi kita goreng dulu sampai garing baru di atasnya kita taburkan pete. Sehingga rasa dan bumbu nasi gorengnya tidak beraroma pete," jelas Jajat yang sudah menjadi karyawan sekaligus juru masak di Nasi Goreng Guan Tjo sejak 13 tahun lalu.
Menu yang ditawarkan memang sederhana, hanya dua jenis nasi goreng. Keduanya adalah Nasi Goreng Ayam Pete (Rp 35.000) dan Nasi Goreng Ayam Sosis (Rp 35.000).
"Mungkin bisa dibilang ini nasi goreng gaya Chinese yang klasik. Karena isian nasi goreng di sini cuma telur, daging ayam, dengan topping pete atau sosis. Sama mungkin yang membedakan karena di bumbu tumisan nasi goreng kita kasih bubuk ebi kering biar rasanya lebih gurih," sambung Jajat.
Benar saja rasa nasi goreng petenya sangat garing dan tidak lembek. Rasa gurih dari ebi dan tumisan bumbu yang pas membuat nasi goreng Guan Tjo ini menjadi spesial meski bahan-bahannya sederhana.
![]() |
Nasi gorengnya juga tidak berminyak dan rasa petenya juga tidak pahit karena sudah digoreng lebih dulu sampai garing. Rasanya semakin nikmat dengan acar timun dan acar rawit segar yang bisa diambil sepuasnya.
Meski kini bermunculan banyak tempat makan nasi goreng yang lebih modern, tapi Nasi Goreng Guan Tjo tetap digemari. Tempat ini memegang predikat nasi goreng legendaris sekaligus salah satu nasi goreng tertua yang ada di Bogor sampai sekarang.
Bagi yang tertarik mampir mencicipi nasi goreng petenya yang legendaris, setiap harinya kedai nasi goreng ini buka sejak pukul 9 pagi sampai sekitar 9 malam. Pembayaran bisa non-tunai dan sudah bisa dipesan di aplikasi ojek online. Oh ya, semua menu di sini halal.
(adr/adr)