.webp)
Wanita asal Indonesia sampai diundang di TV Jepang karena berhasil memperkenalkan makanan halal ke masyarakat Jepang. Mulai dari ramen hingga saus yakiniku.
Adalah Yuni Azzizah, wanita asal Bogor yang bekerja sebagai leader di Divisi Bisnis Internasional di ariTV dan Head of Japan Halal TV, sebuah anak usaha dari media lokal yang bernama ariTV di Prefektur Miyagi.
Pada tahun 2020-2021, Yuni dipercaya sebagai pemimpin proyek pengembangan bisnis halal di wilayah Miyagi. Iapun berhasil menyusun buku panduan untuk muslim dan vegetarian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikcom (04/10/22) Yuni mengatakan bahwa buku panduan tersebut berisi daftar restoran-restoran yang menyediakan makanan halal untuk muslim dan juga untuk vegetarian.
 Yuni berhasil menyusun buku panduan untuk muslim dan vegetarian. Foto: Instagram @azzizahreal |
Membuat Menu Halal
 Menu ramen halal jadi salah satu menu yang diciptakan oleh Yuni dan tim di restoran Jepang. Foto: Instagram @azzizahreal |
Tak hanya buku panduan saja, Yuni bersama tim juga berhasil menciptakan menu halal. Pertama ada menu ramen dengan salah satu restoran lokal di Sendai yang bernama Dashiro Nibo.
"Dengan Chef Dashio Nibo, kami membuat 3 menu ramen, yaitu Soy Sauce Ramen, Salt Based Ramen dan Miso Ramen. Ramen halal ini jadi yang pertama di Prefektur Miyagi," ujarnya.
Ramen yang kebanyakan ada di Jepang umumnya menggunakan sup babi sebagai bahan dasarnya. Jadi menurut Yuni, pembuatan ramen halal ini cukup menantang karena sup dibuat dari kaldu ikan dan topping halal yang sudah tersertifikasi halal.
 Wanita Indonesia promosikan makanan halal di Jepang Foto: Instagram @azzizahreal |
Kemudian ada menu Vegan Mabo Yakisoba, sejenis mie goreng Jepang. Umumnya, Mabo Yakisoba dibuat menggunakan daging cincang. Dari penggunaan daging inilah banyak yang tidak halal.
"Jadi kami ganti dengan daging kedelai atau soy meat," paparnya.
Lebih lanjut, Yuni juga menciptakan Saus Yakiniku halal yang dibuat bersama dengan salah satu perusahaan di Ishinomaki yang bernama Yamagata Shoten.
Biasanya saus yakiniku di Jepang dibuat dengan campuran alkohol. Karenanya Yuni membuat saus yakiniku non alkohol yang lezat dan aman untuk dikonsumsi muslim.
Seminar Restoran Lokal
 Tahun 2021-2022 Yuni kembali menjadi pemimpin untuk pengembangan bisnis halal di wilayah Kota Sendai. Foto: Instagram @azzizahreal |
Tahun 2022-2023 Yuni kembali menjadi pemimpin untuk pengembangan bisnis halal di wilayah Kota Sendai. Dan di tahun ini, ia sedang mengembangkan menu Yakiniku halal.
Yakiniku halal itu akan menjadi yang pertama di Tohoku, wilayah Jepang bagian Utara. "Saya juga mengembangkan menu halal lain dengan 2 restoran lainnya. Saat ini sedang dalam tahap pembuatan," ujar Yuni.
Selain mengembangkan menu halal dan pembuatan buku panduan, Yuni dan tim juga kerap mengadakan seminar dan penyuluhan untuk restoran-restoran lokal. Ia memperkenalkan soal halal dan langkah-langkah yang dilakukan untuk memulai menu halal di restoran.
Diundang di TV Jepang
 Dari proyek yang dikerjakan dalam mengembangkan makanan halal, Yuni sempat diundang 2 kali oleh TV Jepang. Foto: Instagram @azzizahreal |
Dari proyek yang dikerjakan dalam mengembangkan makanan halal, Yuni sempat diundang 2 kali oleh TV Jepang. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Yuni.
"Jarang sekali orang asing menjadi leader dari proyek-proyek pemerintah. Ia juga pernah masuk di koran nasional Yomiuri Shimbun karena giatnya memberikan informasi halal di Jepang hingga seluruh dunia," tuturnya.
Tanggapan Masyarakat Jepang Soal Makanan Halal
 Yuni bersama dengan tim yang mempromosikan makanan halal di Jepang. Foto: Instagram @azzizahreal |
Menurut Yuni, masyarakat Jepang masih asing dengan kata halal, terutama di wilayah Miyagi. Namun, ketika diberi pengertian, tanggapan mereka sangat positif.
"Mereka pikir makanan halal itu sehat," lanjut Yuni.
Yuni mengatakan bahwa dalam kolaborasinya ini ia bekerja sama dengan chef Jepang. Yuni juga menceritakan para chef di sana sangat antusias mengembangkan makanan halal.
"Karena image mereka tentang makanan halal itu sangat positif dan ternyata mudah dibuat. Meskipun awalnya mereka pikir susah untuk membuat makanan halal," tuturnya.
Sementara itu masih banyak restoran di Jepang yang belum paham akan konsep halal. Menurut Yuni wajar karena Jepang bukan negara muslim.
"Tapi ketika mereka sudah mengenal halal, saya yakin mereka tidak akan segan untuk memulai. Peran pemerintah Jepang sangat saya hargai karena mau mendukung pengembangan bisnis halal dan mendukung restoran lokal yang ingin mengenal halal," tutup Yuni.
(raf/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN