Black garlic atau bawang hitam terbuat dari proses fermentasi. Bagaimana pandangan Islam tentang black garlic? Apakah halal dikonsumsi? Ini penjelasannya.
Black garlic alias bawang hitam merupakan hasil fermentasi dari bawang putih segar yang masih mentah. Bawang putih disimpan pada suhu antara 60-70 derajat Celcius selama 30-40 hari.
Karena proses fermentasi tersebut, membuat bawang putih mengalami perubahan warna menjadi hitam. Selain itu, teksturnya berubah menjadi lebih kenyal dan lembut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk rasanya juga menjadi sedikit asam. Tak sedikit yang menyebut bahwa rasa bawang hitam ini mirip dengan permen asam jawa. Bawang ini pun memiliki banyak manfaat kesehatan.
1. Manfaat Black Garlic
![]() |
Black garlic mengandung senyawa bioaktif yang berperan sebagai anti peradangan dan antioksidan. Kedua sifat itu dapat melindungi sel pada sistem kardiovaskular.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Molecules, ekstrak pada bawang hitam diketahui bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Karenanya bawang ini bisa mencegah komplikasi diabetes.
Tak hanya itu, bawang hitam juga memiliki senyawa SAC yang bersifat larut dalam air sehingga mudah diserap. Senyawa ini bisa membantu atasi masalah asam lambung.
Baca Juga: 5 Mitos Makanan yang Dapat Perbanyak Jumlah Sperma, Ini Faktanya
2. Titik Kritis Kehalalan Black Garlic
![]() |
Pada dasarnya, black garlic atau bawang hitam berbahan utama dari nabati yang termasuk dalam daftar tidak kritis. Namun, jika ditelusuri dari cara pembuatannya ada titik kritis kehalalan.
Sebuah penelitian berjudul Lactobacillus Bulgaricus Improves Antioxidant Capacity of Black Garlic in The Prevention of Gestasional Diabestes Mellitus: A Randomized Control Trial mengatakan bahwa proses fermentasi black garlic ini dibantu oleh bakteri Lactobacillus Bulgaricus.
Menurut LPPOM MUI Laboratory Service Manager, Heryani, S.Si., M.TPn, sekaligus auditor halal LPPOM MUI, media untuk menumbuhkan bakteri Lactobacillus Bulgaricus dalam proses fermentasi menjadi salah satu hal yang menjadi kritis.
"Pembuatan bakteri tersebut bisa saja menggunakan media mikrobiologi. Titik kritis media mikrobiologi terletak pada sumber nitrogen untuk nutrien pertumbuhan bakterinya, yang bisa saja berasal dari ekstrak daging, pepton hidrolisis daging, dan bahan lainnya," ujar Hery.
Nah, daging inilah yang perlu ditelusuri. Apakah berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai syariat Islam atau tidak?
3. Persentase Kandungan Alkohol
![]() |
Di samping itu, tak sedikit orang menganggap proses fermentasi menjadi salah satu titik kritis kehalalan black garlic karena dianggap dapat menghasilkan produk samping berupa alkohol.
Padahal, tidak semua fermentasi dapat menghasilkan produk samping berupa alkohol. Sekalipun mengandung alkohol, tetapi produk makanan hasil fermentasi halal dimakan.
Namun itu selama dalam prosesnya tidak menggunakan bahan haram dan apabila secara media tidak membahayakan.
Seperti yang disebutkan dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Produk Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol/Etanol.
Baca Juga: 5 Manfaat Makan Bawang Putih Setiap Hari, Jaga Stamina dan Bikin Langsing
4. Kesimpulannya
![]() |
Jadi, jika proses fermentasinya halal maka black garlic atau bawang hitam halal dikonsumsi. Apalagi kini banyak merek-merek black garlic yang telah tersertifikasi halal.
Salah satunya merek Dody's Black Garlic. Anda dapat mengecek produk halal melalui website halalmui.org atau aplikasi HalalMUI.
Baca Juga: Black Garlic, Bawang Putih Hitam Kaya Khasiat untuk Tingkatkan Imunitas
(raf/adr)