5 Kisah Orang Pakistan dan Jepang Jualan Makanan Kaki Lima di Indonesia

5 Kisah Orang Pakistan dan Jepang Jualan Makanan Kaki Lima di Indonesia

Yenny Mustika Sari - detikFood
Rabu, 24 Agu 2022 19:02 WIB
Kebuli Sultan, nasi kebuli gerobakan yang penjualnya asli Pakistan-Turki
Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

3. Orang Pakistan Jualan Nasi Kebuli Pakai Gerobak

Kebuli Sultan, nasi kebuli gerobakan yang penjualnya asli Pakistan-TurkiKebuli Sultan, nasi kebuli gerobakan yang penjualnya asli Pakistan-Turki Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Nasi kebuli biasanya ditawarkan oleh restoran Timur Tengah dengan tampilan mewah. Berbeda dengan yang lain, penjual nasi kebuli satu ini hanya menggunakan gerobak sederhana untuk berjualan.

Sultan Muhammad Reza Khan pemilik Kebuli Sultan yang mangkal menggunakan gerobak di area kuliner samping apartemen Kalibata City. Tepatnya berada di samping penjual minuman dan crepes, seberang rel kereta api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menu nasi kebuli ada beragam pilihan, seperti original, daging ayam, sapi, dan kambing. Harganya mulai dari Rp 15.000 - Rp 35.000 per porsi individu.

4. Bule Swiss Jual Ikan di Pangandaran

Viral Bule Swiss Jadi Tukang Ikan di Pangandaran, Jago Bahasa SundaViral Bule Swiss Jadi Tukang Ikan di Pangandaran, Jago Bahasa Sunda Foto: YouTube Petualangan Alam Desaku

Michael, bule asal Swiss yang kini tinggal di Kampung Golempang, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Bule ini diketahui sudah cinta dengan kebudayaan Indonesia, terutama Sunda. Ia juga jago sekali berbicara dengan bahasa Sunda.

ADVERTISEMENT

Tinggal di Pangandaran, Michael juga membuka usaha menjual ikan air tawar. Sebelum berjualan, Michael membeli ikan terlebih dahulu dengan kualitas yang segar. Kemudian, ia jual di kiosnya.

5. Orang Malaysia Jualan Steak Kaki Lima

Orang Malaysia jualan steak kaki lima di YogyakartaOrang Malaysia jualan steak kaki lima di Yogyakarta Foto: YouTube Indorasa28

Pria asal Malaysia bernama Muhammad Hanni tinggal di Yogyakarta dalam waktu yang cukup lama. Ia bisa tinggal di sana karena sang istri adalah orang asli Yogyakarta.

Memiliki pengalaman sebagai chef di restoran Singapura menjadi bekal Hanni untuk membuka usaha kuliner kaki lima. Ia dan sang istri mengelola warung steak kaki lima.

Baru beberap bulan berjualan, kedai steaknya langsung ramai diserbu pelanggan. Omzetnya bisa mencapai Rp 9-11 juta per hari.

Baca Juga: Tanggal Tua Bisa Jajan Nasi Pecel Sedap Rp 15 Ribu di 5 Tempat Ini



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]

(yms/odi)

Hide Ads