Pelanggan di Malaysia ini kaget setelah makan ikan kerapu 2 ekor di rumah makan Port Dickson. Pelanggan itu mengaku harga untuk 2 ikan saja sudah Rp 630 ribu!
Biasanya makan di restoran seafood prosesnya cukup panjang karena pihak restoran membiarkan pelanggan untuk memilih hidangan laut itu sendiri. Setelahnya barulah seafood ditimbang dan dimasak sesuai selera.
Untuk harganya akan dipatok berdasarkan berat dari makanan laut itu. Harga yang ditagih memang terkadang mengejutkan pelanggan, seperti yang dialami oleh pelanggan asal Malaysia ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pelanggan mengaku terkejut setelah makan ikan kerapu di salah satu restoran yang terletak di daerah Port Dickson. Melansir malaysiadateline.com (24/08), pelanggan ini mengunggah tagihan makan mahalnya ke Facebook tanpa niatan untuk menjatuhkan pihak manapun.
Pelanggan bernama Sufizans Iqbal ini membagikannya karena ia merasa terkejut dengan tagihan mahal untuk makanan yang dipesan. Dalam unggahan tersebut terlihat tagihan makannya mencapai Rp 1.850.000.
![]() |
Namun di antara total tagihan makan, ada menu yang paling mahal dari pada menu lain yaitu ikan kerapu. Harganya mencapai RM 190 atau Rp 630 ribu!
Sementara beberapa seafood lainnya pun menurut Iqbal juga mahal. Selain ikan kerapu, Iqbal juga memesan pepahat atau kerang bambu 2 plastik seharga RM 70 atau Rp 231 ribu dan cumi 1.2 kilogram seharga RM 114 atau Rp 376 ribu.
Iqbal menulis, "Bukan saya ingin menjatuhkan pasar orang... Saya terkejut dengan harga sedemikian rupa... Ikan kerapu 2 ekor sampai RM 190, pepahat (kerang bambu) 2 plastik RM 70, cumi 1.2 kg RM 114. Biasanya makan di kedai ikan bakar tak pernah semahal ini. Memang restoran punya harga yang VVIP kah...," tulisnya dalam keterangan.
![]() |
Harga ini mungkin cukup mengejutkan baginya. Karena Iqbal biasa makan di beberapa kedai ikan bakar, harganya tidak semahal di restoran yang berada di Port Dickson.
Dengan tagihan itu, Iqbal hanya mempersoalkan apakah restoran tersebut memang benar restoran yang mewah? Unggahan itupun direspon oleh banyak netizen.
Ternyata banyak orang yang menganggap bahwa restoran di kawasan Port Dickson memang mahal. Seperti netizen bernama Muhamad Qhuzairy yang menyarankan bahwa jika ingin makan seafood, Port Dickson memang bukan pilihan yang tepat.
Ia berkomentar, "Saya sebagai orang negeri Sembilan (daerah Port Dickson berada) kalau memang ingin makan seafood sebaiknya bukan di Port Dickson...Port Dickson bukanlah kawasan untuk makanan laut."
Ternyata seafood yang ada di Kawasan Port Dickson itu diambil dari luar Port Dickson sehingga harganya memang menjadi tinggi, lapor Qhuzairy.
Sementara ada juga netizen yang memiliki nasib serupa dengan Iqbal. Safiah Rania mengungkap pada komentar, "Saya baru kena juga saat makan kemarin minggu... Tomyam dengan paprika untuk 1 orang makan, cumi 2 ekor, dan 3 nasi putih harus bayar seharga RM100 (sekitar Rp 330 ribu)."
Banyak sekali netizen yang menceritakan kejadian serupa seperti yang dialami oleh Iqbal. Mereka mengakui bahwa harga makanan seafood di Port Dickson terbilang mahal.
Sementara sebagai perbandingan, harga ikan kerapu di Indonesia pun sebenarnya ada yang mahal juga. Ikan kerapu termasuk hewan yang dilindungi sehingga harganya cukup tinggi.
Melansir harga.web.id (27/07), harga ikan kerapu berbeda tergantung dari jenis ikan kerapunya. Misalnya ikan kerapu kodok memiliki harga termurah yaitu Rp 45.000 per kg. Sedangkan yang paling mahal, ikan kerapu sunu seharga Rp 450.000 per kg.
Di beberapa restoran seafood Indonesia harga ikan kerapu yang dimasak pun juga mahal. Harganya dibanderol mulai dari Rp 200 ribuan.
Seperti di Sentosa Seafood Market, harganya mulai dari Rp 32.500 per ons atau 325.000 per kg untuk jenis kerapu macan hingga ikan kerapu bintang (seasonal) seharga Rp 106.250 per ons.
Sedangkan di restoran Aneka Seafood 38, Gading Serpong, ikan kerapu macan dihargai Rp 22.000/ons atau Rp 220.000/kg.
Tidak diketahui ikan kerapu yang dihidangkan di kawasan Port Dickson termasuk jenis apa. Bisa jadi ikan kerapu yang memang memiliki kualitas yang baik.
(aqr/adr)