Bergabung dalam acara bazar, pemilik gerai pretzel ini berharap dapat banyak pembeli. Tetapi dirinya mengaku kena getok harga setelah bayar mahal untuk bazar yang sepi.
Berbagai cara ditempuh pebisnis untuk memasarkan dagangan mereka, termasuk para pebisnis kuliner yang tidak ingin makanan yang disajikan terbuang sia-sia karena tidak laku dibeli pelanggan.
Mengikuti acara-acara besar seperti bazar, pameran, atau bergabung di kawasan kuliner dilakoni demi mendapatkan keuntungan. Tetapi tidak jarang beberapa acara yang mematok biaya terlalu tinggi dengan kondisi yang ternyata tidak terlalu menguntungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pebisnis agar tidak mengalami kerugian, memilih tempat atau melakukan promosi juga perlu diperhitungkan dengan matang. Jangan sampai hal yang terjadi pada wanita ini juga terjadi pada bisnis kuliner milikmu.
![]() |
Mengutip Asiaone (22/4) seorang wanita pemilik gerai pretzel terbuai untuk bergabung dalam acara bazar Ramadan. Dirinya melihat kesempatan ini sebuah peluang untuk menjual sebanyak mungkin pretzel miliknya.
Gerai pretzel ini merupakan sebuah bisnis kuliner kecil yang didirikan oleh Regine Sum. Wanita ini berpikir bahwa bazar yang sejak dua tahun lalu tidak ada akan dipadati oleh pengunjung ketika dimulai kembali pada tahun ini.
Sum bahan telah membayar sewa untuk sebuah gear di acara bernama Geylang Bazaar seharga 50.000 dollar Singapura atau setara sekitar Rp 526 juta. Harga yang ditawarkan juga membuat Sum tergiur karena informasi yang diterima dirinya dari temannya bahwa untuk sebuah bazar setelah pandemi biasanya dibanderol hingga Rp 1 miliar untuk sewa gerainya.
Untuk mencapai titik balik modal saja Sum mengaku kesulitan dengan menjual pretzel seharga Rp 63 ribu per buahnya. Tidak ada keinginan lain bagi dirinya selain balik modal untuk menutup pembayaran sewa gerai di bazar tersebut.
![]() |
Melalui unggahan pada video singkat di TikTok, Sum menunjukkan kondisi bazar yang sangat sepi dari pengunjung maupun pemberitaan media. Sum sempat menyesal karena biaya yang sebanyak itu untuk membayar acara yang berlangsung selama dua minggu ini dinilai bisa membayar seorang pekerja tambahan untuk masa kerja selama 15 hari.
Dalam videonya terlihat ada ada dua sampai tiga orang saja yang sedang mengantre di depan salah satu gerai yang buka di acara bazar tersebut dengan tanpa satu orang pelanggan pun menghampiri gerai Sum. Banyak netizen yang mengomentari pemilihan Sum pada unggahan video TikToknya.
"Jangan-jangan kamu tidak pernah menghitung kalkulasi biaya sebelumnya?" tulis akun @razerpay.
"Lain kali, lebih baik coba di acara Twilight Festival atau Mak Besar Arcade. Setidaknya biasa sewa gerai di sana jauh lebih baik dan lebih murah dibandingkan yang ini," tulis akun @dee.ysf.
"Jadi tidak terkejut lagi kalau pedagang di sana menjual produknya dengan harga yang begitu mahal," tulis akun @sabbykh.
(dfl/adr)