Lebaran kurang lengkap tanpa suguhan kue nastar. Agar kue nastar lembut, mulus dan anti retak, perhatikan beberapa tips dari chef Yongki Gunawan.
Menyajikan kue kering sudah menjadi tradisi setiap hari lebaran Idul Fitri. Dari berbagai jenis kue kering, nastar menjadi salah satu yang favorit dan jadi primadona kue-kue lebaran.
Nastar dikenal sebagai kue kering berbentuk bulat dan kecil dengan isian selai nanas. Biasanya para ibu memilih untuk membuat kue nastar sendiri di rumah agar lebih hemat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, banyak yang mengalami kegagalan saat membuat kue nastar. Masalah yang sering dihadapi adalah adonan kue nastar retak saat dipanggang, isian selai nanas keras atau nastar melebar saat dipanggang.
Agar tak gagal membuat nastar, ikut 5 tips membuat kue nastar dari Chef Yongki Gunawan:
1. Kukus Terigu
Mengukus terigu Foto: iStock
|
Chef Yongki Gunawan menyarankan untuk mengukus terigu selama satu jam. Taruh di kukusan yang dialasi kain halus, bungkus tutup kukusan dengan serbet. Kemudian,saring terigu dan dinginkan. Ketika sudah kering baru bisa diolah.
Atau jika ingin disimpan, taruh di dalam wadah bertutup rapat. kemudian simpan di dalam kulkas. Terigu yang dikukus ini dapat menghindari tekstur kue yang terlalu kering. Jika kue terlalu kering akan mudah retak.
Baca Juga: Hampers Unik Paket Bakso Dandang Bisa Dibeli di 5 Tempat Ini
2. Jenis Nanas untuk selai
Jangan menggunakan nanas jenis Subang dan cavendish untuk isian nastar Foto: iStock
|
Chef Yongki menyebutkan jika jenis nanas Subang dan nanas cavendish tidak disarankan untuk jadi isian nastar. "Itu gak boleh karena banyak airnya," ujar Chef Yongki.
Selain itu, tingkat keasamannya juga tinggi, sehingga ketika dimasak dan didinginkan nanti akan berfermentasi mengeluarkan gas. Gas tersebut akan mendorong permukaan kue nastar jadi pecah ketika dipanggang.
Kemudian, memasak selai nanas juga harus benar-benar matang. Pastikan warnanya tidak kuning, melainkan sampai kecokelatan. "Kalau masih kuning itu tandanya masak nanasnya kurang tanek," ujar Chef Yongki.
3. Jangan Buang Mata Buah Nanas
Jangan buang mata buah nanas saat membuat selai nanas untuk isian nastar Foto: iStock
|
Chef Yongki Gunawan mengatakan bahwa ketika nanas dimasak bersama matanya, maka mata terbuat akan hancur. Namun, zat-zat pada mata nanas bisa membantu nanas tidak cepat basi.
"Kalau matanya dibuang nanasnya gak tahan lama, wanginya juga gak ada dan mudah basi. Matanya kalau dimakan gatal memang, tapi kalau dimasak dia akan hancur," tutur Chef Yongki.
Baca Juga: 3 Fakta Sagu Keju yang Manis Gurih, Kue Favorit Idul Fitri
4. Kulit Nastar Jangan Sampai Kering
Jangan panggang hingga kulit nastar kering Foto: iStock
|
"Hanya di Indonesia aja disebutnya kue kering. Di Taiwan dikenal dengan sebutan pineapple cake. Di Korea juga sama," ujar Chef Yongki.
Lebih lanjut, Chef Yongki mengatakan bahwa kue nastar yang bagus adalah yang teksturnya seperti melempem. Oleh kerenanya, ketika kue nastar matang sebaiknya diamkan semalaman baru dimasukkan ke dalam wadah.
5. Cara Mengoles Nastar
Cara mengoles nastar menggunakan telur dan minyak lalu dilakukan 2 kali Foto: iStock
|
Untuk mendapatkan warna tersebut kamu bisa mengolesi lapisan kue nastar dengan dua bahan, yakni telur dan minyak. Kemudian, proses pemolesan kue nastar harus dilakukan sebanyak dua kali.
"Pertama kalau adonan kue nastar udah dibuletin jangan dipoles dulu. Tapi dipanggang dulu 10 menit, dengan suhu 130 derajat Celcius," ujar Chef Yongki Gunawan.
Kemudian, setelah 10 menit, kue nastar dikeluarkan dan didiamkan lalu dipoles. Tunggu hingga polesan mengering, baru kemudian dipoles untuk kedua kalinya.
"Lalu dipanggang lagi suhu 130 derajat Celcius selama 20 menit. Itu sudah cukup," ujar Chef Yongki Gunawan.
Baca Juga: Menyiapkan Kue-kue Klasik hingga Tradisional untuk Suguhan Idul Fitri