Biji Kopi Lebih Berkualitas Berkat Bantuan Lebah dan Burung

Biji Kopi Lebih Berkualitas Berkat Bantuan Lebah dan Burung

Devi Setya - detikFood
Jumat, 08 Apr 2022 07:00 WIB
Biji Kopi Berkualitas
Foto: daily mail
Jakarta -

Bukan pupuk atau teknologi modern yang membuat hasil biji kopi berkualitas. Rahasianya ternyata lebah dan burung yang hidup di sekitar perkebunan kopi.

Para petani kopi tentu akan senang jika buah kopi yang dihasilkan memiliki kualitas premium, hasilnya banyak dan ukuran biji kopinya besar. Hal ini bisa didapatkan bahkan dengan cara yang paling sederhana yakni mengandalkan alam.

Mengutip dari Daily Mail (7/4) para peneliti mengungkapkan rahasia yang membuat tanaman kopi tumbuh subur dan menghasilkan kopi berkualitas. Caranya bukan dengan teknologi modern, tetapi mengandalkan lebah dan burung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biji Kopi BerkualitasBiji Kopi Berkualitas Foto: daily mail

Para peneliti dari Tropical Agricultural Research and Higher Education Centre mengungkapkan bahwa biji kopi lebih besar dan lebih banyak ketika burung dan lebah bekerja sama untuk menyerbuki dan melindungi tanaman. Dari penelitian ini mengungkap, ketika lebah dan burung pergi dari perkebunan kopi maka hasil panen petani akan menurun hingga 25 persen.

"Sampai sekarang, para peneliti biasanya menghitung manfaat alam secara terpisah, dan kemudian menambahkannya," kata Alejandra MartΓ­nez-Salinas, yang memimpin penelitian tersebut.

ADVERTISEMENT

'Tetapi alam adalah sistem yang saling berinteraksi, penuh dengan sinergi dan pertukaran yang penting. Kami menunjukkan pentingnya ekologi dan ekonomi dari interaksi ini."

Dalam penelitian ini, tim ahli menggunakan eksperimen di 30 perkebunan kopi untuk menilai kontribusi penyerbukan lebah dan pengendalian hama oleh burung.

"Banyak yang meremehkan manfaat yang diberikan keanekaragaman hayati untuk pertanian dan kesejahteraan manusia. Interaksi positif ini berarti ekosistem lebih bekerja maksimal secara bersama-sama daripada secara terpisah," kata Taylor Ricketts dari Gund Institute, Universitas Vermont.

Para peneliti menggunakan jaring besar dan tas renda kecil untuk menguji empat teknik di 30 perkebunan kopi. Teknik ini meliputi aktivitas burung saja, aktivitas lebah saja, tidak ada aktivitas burung atau lebah sama sekali, dan lingkungan alami di mana burung dan lebah bekerja bersama.

Dalam setiap teknik ini tim peneliti menguji hasil buah kopi, berat dan kualitas. Dari hasil ini ditemukan fakta bahwa kopi yang dihasilkan dari penyerbukan lebah dan burung terbukti lebih berkualitas.

Sementara untuk kopi yang tidak diliputi aktivitas burung atau lebah sama sekali, hasil panen rata-rata turun hampir 25 persen, senilai sekitar $1.066 atau sekitar Rp 15,3 juta per hektar.

Biji Kopi BerkualitasBiji Kopi Berkualitas Foto: daily mail

Dr Natalia Aristizabal, dari Institut Gund mengatakan, "Salah satu alasan penting kami melakukan penelitian ini adalah untuk membantu melindungi dan melestarikan banyak spesies yang berpengaruh pada alam. Burung, lebah, dan jutaan spesies lain mendukung kehidupan dan mata pencaharian manusia, tetapi justru menghadapi ancaman seperti perusakan habitat dan perubahan iklim."

Studi ini dilakukan tak lama setelah para ilmuwan mengklaim bahwa spesies kopi Afrika yang langka ternyata bisa tumbuh di lokasi dengan suhu yang lebih tinggi. Coffea stenophylla dari Sierra Leone dapat mentolerir suhu yang lebih tinggi daripada jenis kopi Arabika.

Kopi langka asal Afrika ini juga memiliki karakter rasa yang unik yakni dengan aroma buah persik, blackcurrant, jeruk Mandarin, cokelat, karamel dan sirup elderflower. Kopi ini juga dikenal sebagai 'kopi dataran tinggi Sierra Leone'. Ini adalah spesies langka dan terancam punah. Kopi ini kembali ditemukan di alam liar di negara Afrika Barat pada tahun 2018.




(dvs/odi)

Hide Ads