Ada banyak wilayah di Indonesia yang menghasilkan kopi enak. Salah satunya Pasuruan yang terkenal dengan produk kopi Cap Sepoor. Seperti ini kenikmatan dan kisah di baliknya.
Saat mampir minum kopi di warung-warung di Pasuruan, jangan heran kalau ditanya mau kopi biasa atau kopi Sepoor? Di kota pelabuhan ini memang terkenal produk kopi bubuk cap Sepoor.
Biasanya kopi cap Sepoor atau kopi Sepoor akan jadi menu utama di warung kopi. Warga lokal kerap menjadikan menu ini sebagai pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa kopi Sepoor disukai karena lebih mantap, berupa kopi murni tanpa campuran. Warna bubuknya kecokelatan dan saat diminum, sebagian penikmatnya mendapati rasa cokelat di lidah. Tak perlu kemampuan ahli kopi untuk membedakan rasa kopi ini dengan kopi pabrikan.
![]() |
Warung-warung di kawasan Alun-alun Pasuruan hingga di Pasar Poncol kawasan wisata religi makam KH Abdul Hamid rata-rata menyediakan kopi Sepoor ini.
Salah satu pemilik warung di kawasan Jalan Alun-alun Utara Pasuruan, Restu Ervalia mengatakan, ia sudah menjual kopi Sepoor bertahun-tahun. Ia bahkan tidak perlu menawari kopi apa yang akan dipesan pembeli. Dirinya langsung menyeduh bubuk kopi Sepoor.
"Kalau langganan ngopi di sini yang nggak perlu ditanya. Saya kasih kopi Sepoor," kata Restu pada detikJatim, Selasa (15/3/2022).
Menurut Restu, hampir semua pelanggannya memesan kopi Sepoor. "Kalau mau kopi lain, mereka akan ngomong. Itu juga jarang," terangnya.
Senada, Warung kopi Arik di Pasar Poncol menjadikan bubuk kopi Sepoor sebagai kopi utama yang dijual demi menjaga cita rasa. Semua pembeli kopi yang datang ke warung pasti menginginkan kopi Sepoor.
"Kalau ngopi di sini nggak perlu bilang, ya pasti dibuatkan kopi Sepoor," kata Hartono, pelanggan setia warung ini. Selain dijual sebagai menu di warung, kopi ini juga diburu sebagai oleh-oleh.
"Saya sering bawa kopi Sepoor untuk oleh-oleh ke pulang Kediri," kata Fatma, warga Purworejo.
Baca Juga: Mencicipi Nikmatnya Kopi Cap Sepoor yang Legendaris di Kota Pasuruan
Kisah di balik nama Kopi Cap Sepoor
Lantas sebenarnya apa sih kopi Sepoor? Kopi ini merupakan produk legendaris yang sudah diproduksi sejak tahun 1940. Produsennya adalah Griya Kopi Kaspadi yang merupakan industri rumahan.
Pemilik Griya Kopi Kaspadi, Anisah Madinah (65) menceritakan, awal mula berdirinya usaha tersebut. Usaha kopi ini dirintis orang tuanya yang dulu menjadi penjual batik asal Solo.
"Pada tahun 1940, masa penjajahan Jepang, bapak dan ibu saya yang berasal dari Solo datang ke Pasuruan untuk dagang batik. Saat ini turun dari kereta, bapak mau minum kopi tapi cari warung susah. Dari situ idenya muncul," kata Anisah, Selasa (15/3/2022).
Menurut Anisah, susahnya mencari warung kopi dilihat sebagai peluang usaha oleh ayahnya. Sang ayah kemudian membuka warung kopi di sekitar Stasiun Pasuruan.
"Bapak jualan kopi, tapi giling sendiri secara tradisional banget. Digiling di meja gitu," jelas Anisah.
![]() |
Menurut Anisah, warung kopi milik ayahnya kala itu sangat ramai. Selain membeli minuman, banyak pula warga yang memesan kopi bubuk.
"Banyak yang membeli kopi bubuk dari bapak saya. Ya berapapun orang beli dikasih. Akhirnya fokus usaha bubuk kopi," jelasnya.
Usaha yang dirintis sejak 1940 ini, baru mendapatkan izin usaha pada 1955. Usaha ini terus berkembang hingga saat ini diteruskan oleh Anisah.
"Saya anak mantu, tapi dipercaya bapak mengelola usahanya," jelasnya. Mengenai nama Kaspadi yang merupakan produsen kopi cap Sepoor, ternyata punya cerita unik.
"Nama Kaspadi itu gabungan dari nama bapak dan ibu saya, Afandi dan Kasiani. Usahanya diberi nama Griya Kaspadi dan memproduksi bubuk kopi cap Sepoor," jelasnya.
Anisah yang merupakan generasi kedua pengelola Griya Kopi Kaspadi Kota Pasuruan ini mengenang pesan ayahnya. "Jaga kualitas, itu pesan ayah saya," pungkasnya.
Baca Juga: Kisah di Balik Nama Kopi Cap Sepoor yang Melegenda di Pasuruan
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)