Kopi paling nikmat diseruput saat baru diseduh. Ketika sudah dingin, aroma dan rasanya akan berubah. Tapi sebaiknya jangan menghangatkan kopi.
Minum kopi paling enak sambil ngobrol atau sambil bekerja. Tapi kadang saking asyiknya bekerja, kopi jadi dingin dan tak lagi nikmat diseruput. Menghangatkan kopi bukanlah pilihan terbaik karena kopi bukan minuman yang bisa dipanaskan ketika sudah dingin.
Kopi berbeda dengan makanan yang bisa bisa dihangatkan lagi. Rasa, aroma dan kandungan pada kopi akan berubah ketika kopi dihangatkan. Daripada menghangatkan kopi, akan jauh lebih baik jika membuat lagi kopi yang baru.
Dilansir dari Inverse (28/9) menghangatkan kopi akan merubah struktur kandungan nutrisinya. Kopi juga akan terasa lebih pahit dan aromanya akan hilang. Christopher Hendon, asisten profesor kimia di University of Oregon mengatakan kandungan kafein dalam kopi tidak hilang dengan cara dihangatkan namun bukan berarti kopi direkomendasikan sebagai minuman yang bisa dihangatkan.
Berikut ini alasan untuk tidak menghangatkan kopi:
1. Kandungan nutrisi kopi
Kopi mengandung berbagai nutrisi seperti kalium, natrium, protein dan pastinya kafein. Kopi tidak mengandung karbohidrat, lemak, gula, vitamin C maupun zat besi. Dalam 100 gram kopi terkandung 40 mg kafein.
Biji kopi mentah yang masih berwarna hijau mengandung asam klorogenat. Proses pemanggangan kemudian memecah asam ini menjadi asam kuinat dan asam caffeic. Asam klorogenat memiliki rasa pahit, asam kuinat dan asam caffeic keduanya memiliki rasa pahit juga dan astringen yang lebih kuat.
Meskipun demikian, kopi juga secara alami memiliki rasa asam dan manis alami. Bagi pencinta kopi yang punya lidah peka, tentu bisa merasakan sensasi rasa manis, rasa kacang bahkan rasa gurih pada kopi. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya tempat dimana kopi ditanam.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
(dvs/odi)