Gurih Banget! Ungker, Makanan Ekstrem dari Blora yang Diburu Orang

Gurih Banget! Ungker, Makanan Ekstrem dari Blora yang Diburu Orang

Arif Syaefudin - detikFood
Kamis, 23 Jan 2020 12:30 WIB
Foto: dok. detikFood / Arif Syaefudin
Jakarta -

Awal musim hujan, sejumlah warga di Kabupaten Blora berburu kepompong ulat jati, atau ungker. Makanan yang tergolong ekstrem ini populer sebagai santapan enak.

Kemunculan ungker ini sendiri hanya pada musim-musim tertentu. Yakni pada musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Udara yang sejuk lembap membuat banyak muncul kepompong ulat jati.

Gurih Banget! Ungker, Makanan Ekstrem dari Blora yang Diburu OrangFoto: dok. detikFood / Arif Syaefudin

Di sepanjang jalur jalan Blora ke arah Cepu tepatnya di kawasan hutan Desa Blimbing Kecamatan Sambong, Blora, terdapat puluhan penjual yang menawarkan ungker. Namun, ungker yang ditawarkan itu masih dalam kondisi mentah atau segar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang penjual ungker, Lasmi menyebut pada musim seperti ini ungker banyak diminati. Sasaran pembelinya adalah warga lokal, juga warga luar daerah yang melintas di kawasan tersebut.

Baca Juga: Inilah 4 Jenis Serangga yang Paling Populer Dikonsumsi di Indonesia

ADVERTISEMENT

"Jualannya ya seperti ini, ini masih mentah. Nanti yang beli mengolah sendiri, biasanya dimasak oseng begitu. Ini lagi musimnya, jadi banyak dan gampang dicari, biasanya ya bulan Desember sampai Februari," kata Lasmi.

Gurih Banget! Ungker, Makanan Ekstrem dari Blora yang Diburu OrangFoto: dok. detikFood / Arif Syaefudin

Ungker yang dibungkus sehelai daun jati itu dijual seharga Rp 10 ribu. Dalam sehari, ia mampu mengumpulkan uang senilai Rp 150 ribu hasil dari menjual ungker dalam kondisi mentah.

Penjual lainnya, Minarsih menyebut ungker dapat dengan mudah ditemukan di balik daun jati yang sudah jatuh ke tanah. Setelah itu, baru kemudian ungker dicuci dan dijual kepada calon pembelinya.

Gurih Banget! Ungker, Makanan Ekstrem dari Blora yang Diburu OrangFoto: dok. detikFood / Arif Syaefudin

"Jadi kita cari di hutan ini, di balik daun-daun yang jatuh, biasanya di tanah pasti ada ungker. Nanti dibersihkan, langsung dijual di pinggir jalan. Banyak yang minat kok," jelasnya.

Biasanya, ungker diolah dengan metode masak oseng-oseng. Ungker dioseng dengan dicampur beberapa bumbu dapur seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan tomat. Atau sekedar disangrai dengan campuran daun kedondong. Bagian luarnya renyah sementara bagian dalamnya putih susu dengan rasa gurih enak. Ungker biasa dinikmati sebagai lauk teman nasi.

Baca Juga: Kriuk Renyah Soto Klethuk yang Unik dari Blora




(odi/odi)

Hide Ads