Untuk mengetahui penyebab seseorang meninggal, biasanya autopsi dilakukan. Prosedur yang satu ini melibatkan proses pembedahan, dan dilakukan pada korban atau orang yang meninggal dalam cara yang tidak wajar.
Untuk mengetahui penyebab, kapan, dan bagaimana seseorang meninggal, para ahli forensik akan melakukan proses autopsi yang biasanya bisa memakan waktu 3-5 hari tergantung prosedurnya. Banyak curhatan tim medis dan ahli forensik, yang sudah malang melintang membedah banyak mayat dalam berbagai kondisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca: Ahli Forensik Sebut Keju dan Kembang Kol Aromanya Mirip Mayat
Keju
Foto: Istimewa
|
Menurutnya lapisan lemak dalam tubuh manusia yang mengelilingi organ tubuh, sangat mirip seperti keju. Apalagi semakin tebal lemaknya, warnanya akan semakin kuning terang seperti keju. Biasanya lapisan lemak yang mirip keju ini, cukup menyulitkan para ahli forensik untuk meneliti atau mengambil organ tubuh.
Selain itu, setiap variasi warna dari keju, semuanya ada di setiap lapisan lemak manusia yang mengelilingi organ. Mulai dari warna keju yang pucat, hingga warna keju oranye cerah.
"Saya sangat sedih karena tidak bisa lagi makan keju, setelah melihat semua bagian dalam tubuh manusia. Apakah Anda akan melihat keju dengan cara yang sama lagi setelah ini?" tulis ahli forensik tersebut.
Nasi
Foto: Istimewa
|
Karena cacingnya sudah sangat banyak, tim forensik sampai kesulitan membawa tubuh itu tanpa mengotori bagian lantai, dan beberapa bagian tubuhnya berjatuhan karena digerogoti oleh cacing. Dari kejauhan, cacing-cacing kecil berwarna putih itu mirip seperti nasi goreng yang tengah dimasak di atas wajan panas.
Bentuknya yang kecil dan menggeliat, membuat tampilannya mirip seperti nasi goreng telur. Karena hal ini, sang ahli forensik tidak bisa menyantap nasi selama beberapa minggu. Karena ia selalu terbayang dengan ratusan cacing-cacing yang ada di dalam mayat tersebut.
Bubur
Foto: Istimewa
|
Menurut ahli forensik ini, makanan apapun yang dicerna oleh manusia, tubuh terutama bagian perut akan merubah semua jenis makanan hingga teksturnya melebur mirip seperti bubur. Tapi bedanya, bagian bubur dari sisa makanan ini memiliki warna oranye seperti campuran wortel.
Ketika tim forensik membedah perut seseorang yang sudah meninggal, biasanya mereka akan langsung menemukan sisa makanan dari tubuh korban dengan bentuk yang mirip seperti bubur dengan sisa potongan makanan lembek. Cairan ini kemudian dipindahkan dalam satu wadah untuk dibekukan, dan nantinya diteliti lebih lanjut.
Cokelat
Foto: Istimewa
|
Sehingga biasanya, ketika tim forensik membedah bagian kepala dari korban, akan ada cairan berwarna cokelat tua yang memiliki aroma sangat menyengat. Cairan mirip saus cokelat, atau cokelat mousse ini ternyata bagian dari otak yang meleleh.
Namun banyak juga ahli forensik yang menjelaskan bahwa bagian dari otak yang membusuk ini, mirip seperti perpaduan antara makanan kucing, dan cokelat yang dilelehkan.
Cumi
Foto: Istimewa
|
Selain otak, bagian sumsum tulang belakang yang merupakan saraf tipis ini juga mirip seperti cumi. Ketika dibedah, tim forensik akan menarik sumsum tulang belakang keluar. Setelah dibersihkan, bagian sumsum ini mirip seperti potongan cumi tanpa kulit berwarna putih.
Sehingga banyak tim forensik yang enggan menyantap calamari atau cumi goreng tepung, setelah melakukan proses autopsi. Selain itu, ada juga potongan tulang yang mirip seperti hidangan iga, kemudian sosis yang mirip seperti saluran pencernaan.
Baca Juga: Makanan Terakhir Korban Pembunuhan Bisa Jadi Alat Identifikasi Pembunuhnya
Halaman 3 dari 6