Pencinta Sushi, Ini Fakta dari 10 Mitos Sushi yang Masih Dipercaya (1)

Pencinta Sushi, Ini Fakta dari 10 Mitos Sushi yang Masih Dipercaya (1)

Riska Fitria - detikFood
Selasa, 25 Sep 2018 18:40 WIB
Pencinta Sushi, Ini Fakta dari 10 Mitos Sushi yang Masih Dipercaya (1)
Foto: Istimewa
Jakarta - Meski populer, masih banyak mitos soal sushi. Dari soal ikan segar sampai kopi masih saja diyakini kebenarannya.

Ada banyak mitos yang masih saja dipercaya soal konsumsi makanan asal Jepang ini. Sebaiknya cek dulu kebenarannya agar Anda bisa nyaman makan sushi. Dilansir dari Grunge ini 5 mitos makan sushi yang populer.

Baca juga : Agar Tetap Sehat, Hindari Memesan 12 Jenis Makanan Ini di Restoran Sushi (1)

Jangan makan sushi di hari Senin

Foto: iStock
Mitos ini muncul karena kabar bahwa pengiriman ikan di sebuah restoran dilakukan pada hari Selasa atau Rabu. Ketika Anda memesan sushi di hari Senin, berarti akan memakan stok ikan dari minggu lalu.

Bisa saja itu benar, tetapi kini pengiriman sudah dilakukan dengan cara modern dan berkala. Untuk itu, jangan pecaya lagi mitos ini. Restoran sushi lokal pasti tahu bagaimana cara menjaga makanan agar tetap segar dah sehat.

Semakin segar semakin baik

Foto: iStock
Banyak orang berargumen bahwa ikan yang segar mutunya paling bagus. Nyatanya belum tentu. Ikan setelah ditangkap oleh nelayan langsung dibekukan di atas kapal.

Proses pembekuan memang membantu ikan bertahan lebih lama, tetapi itu juga bisa membunuh parasit dalam daging ikan yang mungkin sudah menemukan jalan keluar. Ahli sushi bahkan mengatakan ikan dengan dibiarkan sedikit justru baik, karena seiiring waktu rasa pada ikan berkembang dan makin enak.

Terdapat cacing pada sushi

Foto: iStock
Cacing pita memang ada pada setiap jenis daging. Dengan menyantap daging mentah akan lebih berisiko terkena parasit tersebut. Tetapi, untungnya sangat jarang Anda makan sesuatu yang belum beku pada titik tertentu, baik pada daging sapi, ikan, ataupun babi.

Dengan begitu masalah tersebut bisa terselesaikan. Apabila cacing liar pada daging ikan melewati pemeriksaan dan sampai di chef sushi, cacing tersebut akan terlihat dengan mata telanjang. Dan chef tidak akan membiarkan ikan tersebut dihidangkan di meja Anda.

Wasabi membunuh bakteri

Foto: iStock
Wasabi Jepang yang autentik akan membunuh bakteri H. pylori secara efektif. Bakteri tersebut bisa menyebabkan masalah pencernaan yang serius. Wasabi tersebut juga digunakan ketika metode pengawetan makanan modern tidak tersedia.

Namun, perlu diketahui wasabi yang biasa ada di restoran sushi, bukanlah wasabi yang sesungguhnya. Itu adalah pasta pewarna makanan horseradish yang berwarna hijau dan campuran lobak. Lagi pula wasabi yang autentik dari Jepang harganya mahal. Hanya ada di restoran kelas atas.

Mencampur wasabi dengan kecap

Foto: iStock
Mitos mengenai wasabi bisa membunuh bakteri sudah tidak berlaku. Oleh karena itu jangan mencampur wasabi dengan kecap untuk membunuh kuman yang dianggap ada di wasabi. Wasabi yang biasa Anda makan hanyalah bumbu yang lezat untuk campuran sushi.

Orang Ameika mungkin sudah terbiasa mengombinasikan wasabi dan kecap untuk membuat sushi lebih enak. Tetapi jika Anda belum terbiasa, jangan coba-coba untuk menirunya.

Baca juga : Agar Tetap Sehat, Hindari Memesan 12 Jenis Makanan Ini di Restoran Sushi (2)

Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads