Kopi luwak merupakan kopi yang diambil dari kotoran hewan sejenis musang yang memakan buah kopi yang masak. Kopi luwak disebut-sebut unggul karena hewan ini memilih buah kopi yang benar-benar masak.
Baca juga: Karena Fermentasi Dalam Pencernaan Luwak, Kopi Jadi Lebih Enak
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kotoran tersebut kemudian dicuci, dikeringkan, dikupas dan disangrai. Selanjutnya diproses seperti biji kopi pada umumnya. Disebut biji kopi ini memiliki rasa yang sedikit manis dan tidak asam. Dari segi rasa, kopi luwak terbilang enak. Rasanya tak terlalu pahit dan memiliki clean aftertase.
Rasa kopi luwak yang ditangkar dengan yang liar agak berbeda. Hal ini dikarenakan proses mereka dalam memilih makanan. Kopi luwak liar disebut-sebut menghasilkan biji kopi yang lebih enak.
Karena, ketika luwak menikmati makanan mereka akan memilih biji kopi yang benar-benar masak. Sedangkan untuk luwak yang ditangkar memang awalnya akan memilih biji kopi yang matang. Ketika tak ada biji kopi yang manis, mereka akan mencari makanan lain. Atau bahkan dari biji kopi yang disediakan penangkar saja.
Namun, ketika malam hari mereka kelaparan dan tak bisa pergi kemana-mana sudah pasti akan memakan juga buah kopi yang belum matang.
![]() |
Dalam proses pembuatannya ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Awalnya, luwak tidak memakan semua biji kopi yang ada di alam. Biasanya luwak memilih biji kopi yang warnanya merah karena rasanya lebih manis.
Kedua, biji kopi yang sudah dimakan, dikeluarkan oleh luwak berupa feses dan segera diambil dan dibersihkan. Biji kopi dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Biji yang sudah kering dikupas satu per satu dengan tangan secara manual dan mencucinya hingga bersih.
Agar aromanya tercium nikmat, kopi di sangrai di atas tungku kayu. Terakhir, kopi di tumbuk hingga halus dan diseduh dengan air panas untuk dinikmati.
![]() |
Harga kopi luwak dengan kopi biasa tentu berbeda, 1 Kg kopi luwak dibandrol dengan harga lebih dari Rp 1 juta. Sedangkan kopi biasa hanya sekitar Rp 100 ribu per kilogramnya. Masalahnya agak sulit membedakan biji kopi luwak liar yang benar-benar mahal harganya karena produksinya sedikit dengan kopi dari luwak hasil penangkaran.
Baca juga: Begini Proses Tradisional Membuat Kopi Luwak Khas Bali (lus/odi)