Karena Fermentasi Dalam Pencernaan Luwak, Kopi Jadi Lebih Enak

Trend Ngopi Enak

Karena Fermentasi Dalam Pencernaan Luwak, Kopi Jadi Lebih Enak

- detikFood
Kamis, 18 Sep 2014 09:34 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta -

Kopi luwak terkenal sebagai salah satu kopi termahal di dunia. Harga biji kopi yang sudah dipanggang bisa lebih dari Rp 3 juta per kg. Apa yang menyebabkan harganya bisa semahal itu?

Kopi luwak diambil dari kotoran luwak, hewan sejenis musang, yang memakan buah kopi. Kopi luwak disebut-sebut unggul karena hewan ini memilih buah kopi berkualitas baik. "Biji kopi yang sudah matang rasanya manis, enak sekali," Irvan Helmi, salah satu pemilik Anomali Coffee, mengakui.

Selain itu, karena luwak hanya memakan daging buah kopi, biji kopinya terfermentasi di saluran pencernaan. Enzim memecah protein biji kopi, sehingga kadar pahitnya berkurang, rasanya berubah, dan sifat diuretiknya berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Muhammad Abgari yang mendirikan Anomali Coffee bersama Irvan, secara umum kopi luwak memiliki clean aftertaste. Namun, karakter spesifiknya tergantung jenis kopi yang dimakan si luwak.

Kopi luwak banyak diekspor ke Korea, Taiwan, dan Timur Tengah. Anomali Coffee-pun menjual kopi luwak, namun tergantung stok dan harus pesan terlebih dahulu.

Agam, panggilan akrab Muhammad Abgari, mengaku suka kopi luwak. "Menurut saya kopi luwak patut dicoba," katanya saat dihubungi Detikfood lewat email. Sementara itu, Irvan yang dihubungi Detikfood secara terpisah via telepon, tak mementingkan kopi yang ia minum luwak atau bukan, yang penting enak.

Selain karena rasanya yang diyakini lebih enak karena proses seleksi dan fermentasi oleh luwak, kopi luwak juga mahal karena langka namun permintaan tinggi. Karena itu, kopi luwak sering dipalsukan.

Apalagi, menurut Irvan, tidak ada cara membedakan kopi luwak dan mengecek keasliannya. "Karena itu, kopi luwak sudah dilarang di Australia, Amerika, dan Eropa terutama Jerman," ujarnya.

(fit/odi)

Hide Ads