Pengunjung kaget beli nasi goreng dan Indomie di kafe totalnya Rp 400 ribu. Ada juga fakta tradisi piring terbang di kawinan Jawa hingga Aurel merayakan ulang tahun di warung tenda.
Nasi goreng dan Indomie sering dipesan, karena hidangan itu bagaikan 'comfort food' orang Indonesia. Umumnya seporsi nasi goreng dan Indomie di warung kaki lima atau warkop dibanderol dengan harga murah. Tak heran seorang pengunjung dibuat kaget karena, harga nasi goreng dan Indomie di kafe satu ini mencapai ratusan ribu.
Jamuan makanan di pesta pernikahan setiap daerah Indonesia berbeda-beda. Contohnya daerah Jawa, memiliki tradisi jamuan makanan unik yang disebut tradisi piring terbang. Rupanya, jamuan makannya seperti ini.
Belum lama ini, Aurel Hermansyah berulang tahun yang ke 25. Berbeda dari biasanya, Atta Halilintar tidak mengajak sang istri pergi makan ke restoran mewah. Namun, Aurel justru diajak Atta makan di warung seafood tenda.
Berikut berita terpopuler detikFood yang menarik perhatian pembaca kemarin (11/07):
1. Pengunjung kaget nasi goreng dan Indomie di kafe Rp 400 ribu
Meskipun nasi goreng dan Indomie bisa dibuat sendiri di rumah, tetapi orang Indonesia tetap suka memesan kedua hidangan ini ketika pergi ke suatu tempat makan. Saat ini, nasi goreng dan Indomie tak hanya dijual di warung kaki lima atau warkop saja, melainkan juga sudah masuk ke menu-menu kafe kekinian.
Biasanya harga nasi goreng di warung kaki lima dijual dengan harga sangat terjangkau. Namun tidak dengan nasi goreng dan Indomie yang dijual di kafe satu ini.
Seorang pengunjung merasa terkejut setelah menerima struk tagihan makannya di kafe yang berlokasi Puncal 2000, Sumatera Utara.
Pasalnya, pria ini hanya pesan menu nasi goreng dan Indomie sederhana. Namun, tagihannya sampai Rp 400 ribu.
Baca Juga : Pesan Nasi Goreng dan Indomie di Kafe, Pria Ini Terkejut Harganya Rp 400 Ribu
2. Fakta piring terbang di nikahan Jawa
Tradisi jamuan makan orang Jawa cukup berbeda dengan tradisi jamuan makan pada umumnya. Biasanya saat tamu datang ke pesta pernikahan, mereka akan disuguhkan makanan bergaya prasmanan.
Tidak dengan orang Jawa yang justru punya tradisi jamuan makan disebut 'piring terbang.'
Tradisi ini cukup unik, salah satunya tamu hanya perlu menunggu makanannya datang di meja. Akan ada pramusaji atau sinom yang membawa nampan dan mengantar ke meja.
Masih banyak fakta tradisi piring terbang di pernikahan orang Jawa. Mulai dari menu-menu yang tidak boleh terlewat, sampai tamu harus datang tepat waktu.
Baca Juga : 4 Fakta Tradisi Piring Terbang, Jamuan Makan di Pesta Pernikahan Jawa
Berita terpopuler lainnya dari detikfood ada pada halaman selanjutnya!
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(Tim detikfood/Tim detikfood)